Sibuk mengingat manusia – Pada hakikatnya, sibuk mengingat manusia akan membawa petaka. Oleh karena itu, Sobat sebaiknya sibuk mengingat Allah agar mendapatkan rahmat. Kehidupan dunia seringkali memikat karena menawarkan keindahan dan kemewahan, sehingga banyak yang lupa akan kehidupan akhirat yang abadi.
Makna Sibuk Mengingat Manusia
Sebagian orang memilih mengutamakan dunia yang sifatnya fana dibandingkan memburu bekal untuk kehidupan di akhirat. Hubbud dunya termasuk perbuatan tercela karena dapat menggelapkan hati karena semakin menjauh dari Allah.
Sibuk mengingat manusia yang dikonotasikan sibuk mengejar dunia mendatangkan banyak dampak negatif. Mendahulukan dunia atas akhirat yang tertunda merupakan tipuan terbesar. Hubbud dunya merupakan kecintaan berlebihan yang sifatnya duniawi, sehingga Sobat lupa akan Allah.
Sifat cinta dunia tergolong penyakit hati karena berbahaya dan mampu menggoyahkan iman seseorang karena pernak-pernik dunia. Padahal, akhirat merupakan tempat abadi kembalinya dunia sebagaimana ayat berikut:
“Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah senda gurau dan permainan. Sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya seandainya mereka mengetahui.” 1
Akhirat merupakan sesuatu yang meragukan, sedangkan dunia yang pasti. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar karena mengabaikan akhirat merupakan kebodohan besar. Justru dunia yang sifatnya sementara, sedangkan akhirat adalah kekal.
Meskipun dunia merupakan sesuatu yang kontan, namun Sobat tidak boleh lupa jika akhirat adalah hakiki. Sobat Cahaya Islam harus meyakini bahwa dunia hanya alat untuk meraih akhirat. Sebab, tujuan utama bagi seorang mukmin yaitu kehidupan akhirat yang lebih tinggi.
Untuk menghindari hubbud dunya, Sobat bisa menerapkan cara-cara berikut ini:
- Mengingat bahwa dunia sifatnya sementara, sehingga tidak terlena.
- Memperbanyak mengingat kematian.
- Menumbuhkan sifat qana’ah atau merasa berkecukupan.
- Selalu mengingat Allah dengan berdzikir.
- Menguatkan iman dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.
- Menerapkan keyakinan bahwa Allah selalu menyaksikan tindakan Sobat.
Keutamaan Mengingat Akhirat Ketimbang Dunia
Menganggap dunia sebagai tujuan utama, bukan menggapai kebahagiaan akhirat merupakan salah satu tanda cinta dunia. Tidak bersyukur dengan apa yang dimiliki merupakan ciri-ciri hubbud dunya. Berikut ini keutamaan mengingat akhirat ketimbang dunia:
1. Mendekatkan Diri kepada Allah
Ketika Sobat memberikan waktu kepada Allah melalui ibadah, pada hakikatnya sedang memberi makanan jiwa dengan nutrisi terbaik. Sedangkan sibuk mengingat manusia dapat melemahkan atau menggerus iman. Oleh karena itu, sebaiknya Sobat selalu berdzikir untuk memuji dan mengingat Allah.
2. Menguatkan Iman
Ketika lalai mengingat akhirat, maka amal saleh akan berkurang sebagaimana hadits berikut ini:
“Siapa yang begitu gila dengan dunianya, maka itu akan memudaratkan akhiratnya. Siapa yang begitu cinta akhiratnya, maka itu akan mengurangi kecintaannya pada dunia. Dahulukanlah negeri yang akan kekal abadi (akhirat) dari negeri yang akan fana (dunia).” 2
Untuk menguatkan iman, Sobat perlu selalu melatih diri mengingat Allah. Sebab, ketika selalu mengingat Allah, maka tumbuh keyakinan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Apapun yang sudah menjadi takdir dalam hidup dapat Sobat terima dengan ikhlas.
3. Menenangkan Hati
Sibuk mengingat manusia dapat menimbulkan penyakit hati dan membuat hidup menjadi tidak tenang. Saat Sobat mendapatkan ujian hidup, maka harus selalu mengingat Allah. Cobalah untuk berdzikir agar hati merasa tenang, sehingga kehidupan bisa Sobat jalani dengan mudah.


4. Meningkatkan Kebahagiaan
Kebahagiaan datang dari hati yang tentram, sehingga tidak akan merasa khawatir atau resah. Selalu mengingat Allah akan membuat hati tenang dan merasa bahagia serta kehidupan menjadi tentram.
Sibuk mengingat manusia akan membawa celaka karena hanya Allah tempat Sobat bergantung. Ibaratnya dengan hanya mengingat dunia yang sifatnya fana, maka Sobat akan lalai menyiapkan akhirat yang kekal. Untuk menghindarinya, maka harus mendekatkan diri kepada Allah dan meyakini dunia sifatnya sementara.