Hari AIDS Sedunia, Ini Cara Islam Sikapi Penderita AIDS

0
737
Peringatan hari AIDS sedunia

Peringatan hari AIDS sedunia jatuh pada setiap tanggal 1 Desember tepatnya hari ini Kamis 1 Desember 2022. Adapun hari tersebut merupakan bentuk dedikasi untuk mereka yang sudah meninggal dunia karena penyakit AIDS.

Sebagai informasi, AIDS adalah penyakit yang menyerang kekebalan dalam sistem tubuh manusia. Oleh sebab itulah pengidap penyakit AIDS akan kehilangan kemampuan dalam melawan infeksi tubuhnya. Adapun penyakit AIDS sendiri merupakan stadium akhir dari HIV.

Momen peringatan hari AIDS juga menjadi peringatan dan bentuk dukungan terhadap mereka yang mengidap HIV.

Sejarah kemunculan hari AIDS sedunia berawal dari tahun 1988 silam. Kala itu ada dua anggota WHO yakni James Bunn dan Thomas Netter yang menjadi pencetus peringatan tersebut.

Pada awal penetapannya, hari AIDS bertujuan untuk menjembatani dan memfasilitasi pertukaran informasi. Adapun pertukaran informasi berlangsung antara organisasi internasional, pemerintah dan individu dengan penyakit HIV AIDS.

Ketika pertama kali keberadaan hari AIDS, ada sampai 90 ribu hingga 150 ribu orang yang terinfeksi HIV. Dalam jangka waktu dua decade setelahnya, sebanyak 33 juta orang tercatat hidup dengan infeksi penyakit HIV.

Adapun hari AIDS menjadi peringatan kesehatan secara global yang pertama kali diselenggarakan. setelah itu pada tahun 1996 silam, PBB mengambil alih peringatan tersebut.

Tujuan PBB mengambil alih peringatan AIDS yakni untuk melancarkan program pencegahan sekaligus edukasi penyakit tersebut. Hari AIDS juga bertujuan untuk menyebarkan kesadaran tentang bahaya dan langkah pencegahan HIV itu sendiri.

Pandangan Islam Terhadap Penderita HIV Dalam Rangka Peringatan Hari AIDS Sedunia

Penderita HIV atau AIDS sering kali mendapat citra negatif. Ini karena penyakit tersebut kerap orang hubungkan dengan perilaku asusila. Sikap seperti itu justru membuat para pengidapnya semakin merasa terpuruk.

Perlakuan begitu juga bisa timbul dari mereka yang terlalu khawatir tertular. Oleh sebab itulah pentingnya kesadaran tentang penyakit AIDS dan ikut memperingati hari AIDS sedunia.

Apalagi islam sendiri tidak mengajarkan umatnya menjauhi orang yang sedang sakit. lantas bagaimana sikap yang sebenarnya terhadap para penderita penyakit AIDS menurut islam?

1.       Memberikan Pengobatan yang Layak

Pada dasarnya pengidap penyakit AIDS atau HIV adalah orang sakit pada umumnya. Artinya dia tetap mendapat perlakuan manusiawi seperti orang sakit biasa.

Peringatan hari AIDS sedunia

Maka para penderita AIDS tetap harus mendapat pelayanan medis yang layak. Selain itu para umat islam juga perlu memberikan support agar tetap tabah menjalani ujian berupa sakitnya.

Bahkan dalam sebuah hadits qudsi, Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan:

إنَّ اللَّهَ عزَّ وجلَّ يقولُ يَومَ القِيامَةِ: يا ابْنَ آدَمَ، مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي، قالَ: يا رَبِّ، كيفَ أعُودُكَ وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟! قالَ: أَمَا عَلِمْتَ أنَّ عَبْدِي فُلانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ؟ أمَا عَلِمْتَ أنَّكَ لو عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ؟ 

Artinya, “Sesungguhnya Allah swt berfirman pada hari kiamat, ‘Hai anak Adam, Aku sakit, tetapi kamu tidak menjenguk-Ku.’ Dia berkata, ‘Wahai Rabbku, bagaimana aku menjenguk-Mu, padahal Engkau adalah Rabb semesta alam?’ Dia berfirman, ‘Tahukah kamu bahwa hamba-Ku si fulan, sakit, tapi kamu tidak mau menjenguknya. Tahukah kamu, jika kamu menjenguknya, kamu akan mendapati Aku berada di sisinya.'” (HR Muslim).

Hadist tersebut menunjukkan perhatian islam untuk sesama manusia yang tengah mendapat ujian berupa sakit. Hal itu juga berlaku untuk mereka yang positif mengidap HIV atau AIDS.

2.       Menjenguk Orang yang Sakit AIDS

Dalam beberapa kesempatan, Nabi Muhammad SAW juga mengapresiasi orang yang mau menjenguk saudaranya ketika sakit. Hal tersebut tentu saja tetap berlaku untuk para pengidap AIDS.

Peringatan hari AIDS sedunia

Bahkan di beberapa kitab hadits menjadikan keutamaan dalam menjenguk orang sakit sebagai bab sendiri. Salah satu hadits yang memperkuat hal tersebut yaitu:

أَمَرَنَا رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ بسَبْعٍ، وَنَهَانَا عن سَبْعٍ: أَمَرَنَا بعِيَادَةِ المَرِيضِ، وَاتِّبَاعِ الجَنَازَةِ، وَتَشْمِيتِ العَاطِسِ، وإبْرَارِ القَسَمِ، أَوِ المُقْسِمِ، وَنَصْرِ المَظْلُومِ، وإجَابَةِ الدَّاعِي، وإفْشَاءِ السَّلَامِ، وَنَهَانَا عن خَوَاتِيمَ، أَوْ عن تَخَتُّمٍ، بالذَّهَبِ، وَعَنْ شُرْبٍ بالفِضَّةِ، وَعَنِ المَيَاثِرِ، وَعَنِ القَسِّيِّ، وَعَنْ لُبْسِ الحَرِيرِ وَالإِسْتَبْرَقِ وَالدِّيبَاجِ 

Artinya, “Rasulullah saw memerintahkan kami tujuh hal dan melarang kami dari tujuh hal. Beliau memerintahkan kami untuk (1) menjenguk orang yang sakit, (2) mengiringi jenazah, (3) mendoakan orang bersin, (4) memenuhi janji, (5) menolong orang yang didzalimi, (6) memenuhi undangan, dan (7) menebar salam.  Baca Juga: Islam, Prostitusi, dan Pencegahan AIDS Kemudian, beliau melarang kami (1) memakai cincin berbahan emas, (2) minum dengan wadah berbahan perak, (3) memakai alas yang terbuat dari sutera, (4) mengenakan pakaian berbordir sutera tebal, (5) sutera kasar, (6) sutera tebal, atau (7) sutera halus.” (HR Muslim)  Dari hadits ini, Imam an-Nawawi menyampaikan, menjenguk orang sakit hukumnya sunnah. Hal ini berlaku kepada siapa saja, entah kepada orang yang kita kenal atau tidak, kepada kerabat atau bukan. (Imam An-Nawawi, Syarah Muslim, juz XIV, halaman 13).

Itulah informasi tentang peringatan hari AIDS sedunia dan bagaimana sikap muslimin seharusnya terhadap orang yang mengidap penyakit tersebut.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY