PBNU mengumumkan Idul Adha – Beberapa waktu lalu, PBNU mengumumkan Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025. Hal tersebut menyusul laporan rukyatul hilal Lembaga Falakiyah (LF) PBNU yang berhasil melihat hilal.
Sebab, awal Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Maret 2025 dan hari raya Idul Adha 1446 H jatuh pada hari Jumat Wage tanggal 6 Juni 2025. Hal tersebut turut disampaikan oleh Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulill) beserta jajaran LF PBNU di Gedung PBNU. Letaknya ada di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
PBNU Mengumumkan Idul Adha 1446 H
Secara umum, laporan rukyatul hilal tim dari Kementerian Agama berhasil melihat hilal. Namun, PBNU mengumumkan Idul Adha tersebut karena tidak berhasil melihatnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ulil juga telah menyampaikan selamat kepada umat Islam menyambut hari raya Idul Adha.
Harapannya, dapat menjalankan ibadah qurban dan amalan bulan Dzulhijjah dengan baik.
1. Muktamar Ke-34 NU di Lampung
Keputusan tersebut diperoleh dengan metode, berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan di dalam Muktamar Ke-34 NU di Lampung.
Selain itu, memperhatikan kesepakatan di antara negara-negara ASEAN yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, serta Singapura.
Sebagai informasi, data hisab ini menunjukkan bahwa hilal akhir Dzulqa’dah 1446 H. Atau bertepatan dengan Selasa Wage, 27 Mei 2025 M adalah 1 derajat 28 menit 20. Namun, elongasi 6 derajat 34 menit 38 detik serta lama hilal diatas ufuk 8 menit 50 detik.


Sementara itu, ijtimak (konjungsi) terjadi pada Selasa Wage 27 Mei 2025 M pukul 10:04:09 WIB. Adapun parameter hilal terkecil tersebut terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan.
2. Ketinggian Hilal
Ketinggian hilal di sana telah mencapai 0 derajat 18 menit dan elongasi hilal hakiki 5 derajat 44 menit, serta lama hilal diatas ufuk 2 menit 19 detik. Sementara tinggi hilal yang terbesar terjadi di Sabang, Provinsi Aceh.
Ketinggian hilal di sana juga mencapai 3 derajat 10 menit, elongasi hilal hakiki 7 derajat 02 menit, serta lama hilal diatas ufuk 15 menit 55 detik.
Data di atas tentu menunjukkan bahwa hilal yang sudah berada di atas ufuk dan sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah hanya ada di Sabang, Aceh. Sebab, tinggi hilal sudah di atas 3 derajat dan elongasi lebih dari 6,4 derajat.
Sementara itu, bagian timur dari wilayah tersebut juga belum memenuhi kriteria imkan rukyah. Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga merilis data perhitungan hilal. 1 Dzulhijjah 1446 H dalam Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 27 Mei 2025 M (Penentu Awal Bulan Dzulhijjah 1446 H).
Dalam informasi tersebut, menjelaskan konjungsi akan terjadi pada hari Selasa, 27 Mei 2025 M, pukul 3.2.15 UT atau Selasa, 27 Mei 2025 M, pukul 10.2.15 WIB atau Selasa, 27 Mei 2025 M, pukul 11.2.15 WITA atau Selasa, 27 Mei 2025 M, pukul 12.2.15 WIT.
Sementara itu, pada wilayah Indonesia tanggal 27 Mei 2025, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.25.48 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.48.46 WIB di Sabang, Aceh.
3. Konjungsi dan Matahari Terbenam
Melalui waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 27 Mei 2025 di wilayah Indonesia. Adapun ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 27 Mei 2025, hanya berkisar antara 0,14 derajat di Merauke.
Sedangkan, Papua sampai dengan 3,24 derajat di Sabang, Aceh. Sementara itu, besaran dari elongasi geosentris di Indonesia saat Matahari terbenam pada 27 Mei 2025, berkisar antara 5,8 derajat di Merauke, Papua sampai 7,11 derajat di Sabang, Aceh.


Data BMKG juga telah menunjukkan umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 27 Mei 2025, berkisar antara 5,39 jam di Merauke, Papua sampai 8,78 jam di Sabang, Aceh.
Adapun PBNU mengumumkan Idul Adha tersebut karena hilal pada saat Matahari terbenam pada 27 Mei 2025, berkisar antara 2,02 menit di Merauke. Bahkan, Papua hingga 18,1 menit di Sabang, Aceh.