Merefleksikan Makna Pembukaan UUD 1945 dari Sudut Pandang Islam

0
1703
Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 – Awal tahun 2021 telah banyak memberikan kita pelajaran berharga. Tidak terasa kita akan segera memasuki pertengahan tahun di mana pada momen tersebut biasanya rakyat Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan. Setiap momen kemerdekaan pasti terdapat sesi pembacaan pembukaan UUD 1945.

Selain pancasila, UUD 1945, semboyan Bhineka Tunggal Ika, kita tidak boleh lupa akan pembukaan UUD 1945 yang mengandung makna tersendiri bagi Indonesia. Bahkan, karena mengandung makna yang istimewa, setiap upacara bendera selalu ada sesi dimana pembukaan UUD 1945 dibacakan.

Pembukaan UUD 1945 yang istimewa itu tidak dapat diubah sejak awal dirumuskan oleh para tokoh kemerdekaan terdahulu. Meski dewasa ini tidak jarang Indonesia mengalami gonjang-ganjing politik yang menyerang pancasila dan isi pembukaan UUD tersebut. Bahkan, tidak jarang pula mereka ingin mendirikan negara sendiri tanpa pancasila.

Jika dilihat lebih lanjut, Indonesia memang negara yang sangat beragam. Mulai dari suku bangsa juga agama. Namun, beberapa pihak cukup menentang sistem demokrasi Indonesia dan membuat pancasila serta Pembukaan UUD 1945 tidak berarti apapun. Maka dari itu, demi memerjuangkan identitas bangsa yang sesungguhnya mari kita refleksi sejenak.

Merefleksikan makna pembukaan UUD 1945. Demokrasi yang dibuat di Indonesia bukan tanpa tujuan kelangsungan hidup untuk beberapa golongan saja. Namun, untuk sesama. Berikut ini Sobat Cahaya Islam dapat menyimak penjelasan tentang refleksi makna pembukaan UUD 1945.

Refleksi Makna yang Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 menurut Islam

Kita telah memelajari pancasila sebagai dasar negara dan burung garuda sebagai simbolnya. Lalu, bagaimana dengan pembukaan UUD 1945? Apa kedudukannya dalam negara? Tentu saja pembukaan UUD tersebut berkaitan erat dengan pancasila. Keduanya memiliki hubungan timbal balik yang saling melengkapi arti masing-masing.

1.     Hubungan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945

Dalam isi pembukaan UUD 1945 kita mengenal 4 alinea yang setiap alineanya mengandung makna tersendiri. Misalnya saja pada alinea keempat.

Di situ tertulis bunyi pancasila dari sila pertama sampai sila kelima. Pancasila sebagai dasar dalam bernegara berkaitan erat dengan pembukaan UUD 1945 sebagai kaidah fundamental dalam bernegara.

Dalam Al-Quran dijelaskan tentang bagaimana kita menyikapi sesuatu hal yang memiliki perbedaan pendapat, misalnya saja golongan yang ingin mendirikan negara Islam tetapi Indonesia ini terdiri dari hal-hal yang beraneka ragam.

“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar benar beriman kepada Allah dan hari kemudian”. (Qs. An Nisa’ : 59)

Pembukaan UUD 1945

2.     Mengetahui Makna Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 4 alinea. Pada alinea pertama mengandung makna pembukaan, alinea kedua mengandung makna ungkapan cita-cita bangsa Indonesia, alinea ketiga mengandung makna penungkapan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, sedangkan alinea terakhir mengandung makna prinsip dasar dalam bernegara.

Sebelum UUD 1945 dibentuk, sumber pembentukannya juga berasal dari pembukaan UUD 1945. Sehingga, kaidah atau pokok dasar pembukaan UUD tersebut bersifat fundamental dan tidak dapat diubah. Maka dari itu, pemahaman terhadap makna dari pembukaan UUD tadi sangat penting kita ketahui sebagai warga negara yang baik.

Pembukaan UUD 1945

Nah, Sobat Cahaya Islam sudah tahu bukan bagaimana refleksi pembukaan UUD 1945? Di akhir artikel ini semoga kita selalu dapat merefleksikan makna pembukaan UUD 1945 dan menerapkan bagaimana isi dari kandungan pembukaan UUD tadi serta pancasila dapat kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY