Menteri Agama kena Covid – Lagi-lagi kabar duka datang akibat pandemi yang kian menggila di Indonesia, kini giliran Menteri Agama kena Covid dan kini telah menjalani isolasi mandiri di kediamannya sejak beberapa hari lalu.
Di ungkap oleh Staf Khusus Menteri Agama, Kevin Haikal mengatakan bahwa sebelumnya pada 17 September Menteri Agama Fachrul Razi sempat melakukan tes swab dan hasilnya positif. Saat ini kedaan Menag terpantau baik-baik saja, tidak ada gejala yang mengkhawatirkan dan beliau tengah menjalani isolasi mandiri.
Sebelum dinyatakan positif terpapar virus Corona, Menteri Agama Fachrul Razi diketahui melakukan dua kegiatan dalam waktu sepekan ini. Pada tanggal 15 September sampai dengan tanggal 16, Menag diketahui sempat hadir untuk melantik beberapa pejabat eselon II di kantor Kementrian Agama.
Setelah itu, Menteri Agama juga diketahui melakukan kunjungan kerja ke provinsi Nusa Tenggara Barat dan setelahnya barulah dikatakan ia positif terpapar Covid-19. Saat ini telah dilakukan upaya tracing ke beberapa staf dan pejabat yang sebelumnya kontak fisik dengan Menteri Agama, dan selanjutnya akan dilakukan tes swab.
Sobat Cahaya Islam, ditengah wabah global yang kian menggila ini tak banyak yang bisa kita lakukan. Pemerintah telah berupaya sedemikian rupa untuk menahan laju penyebaran virus Corona dengan menerapkan beberapa kebijakan, namun nyatanya korban dari hari ke hari kian bertambah.
Sebagai sesama muslim, bentuk simpati yang bisa kita tunjukan atas kabar Menteri Agama kena Covid ini hanyalah dengan menjalankan kewajiban sesama muslim, yakni mendoakan kesembuhan beliau dengan tulus.
Menteri Agama Kena Covid, Simak Kewajiban Antar Sesama Muslim Berikut!
Sebagai sesama muslim, kita terhubung dalam sebuah ikatan ukhuwah dan ada beberapa hak serta kewajiban yang harus dipenuhi. Sayangnya, perlahan hak dan kewajiban ini telah terlupakan. Padahal dalam menjalankannya tiadalah dibebani dengan sesuatu yang berat lagi menyulitkan.
Banyak penyebab yang menjadikan hak serta kewajiban ini terlupakan. Kurangnya nilai toleransi di sekitar masyarakat, hilangnya nilai-nilai persaudaraan serta banyak hal lain yang semuanya bersifat duniawi.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah menyebutkan bahwa hak seorang muslim terhadap muslim lainnya itu ada enam perkara, diantaranya:
- Menjenguk Ketika Ia Sedang Sakit
Islam memerintahkan kepada pemeluknya untuk menjenguk apabila ada saudaranya yang sedang sakit. Karena dengan cara inilah kita bisa berbagi keceriaan kepadanya dengan harapan akan memberikan semangat moril, agar mental mereka yang sedang sakit menjadi lebih kuat.
Jikalau pun tak bisa menjenguk langsung, perantaranya adalah doa. Doakan atas kesembuhan mereka dengan tulus, dengan harap Allah mengangkat segala kesakitan dan derita yang ia rasakan saat itu.
- Menjawab Salam
Di dalam salam tersebut terdapat doa seorang muslim terhadap muslim lainnya. Dengan menjawab salam yang dilontarkan, berarti kita tengah saling mendoakan untuk kebaikan masing-masing.
- Mendoakan Orang yang Sedang Bersin
Kewajiban lain antara muslim sesama muslim adalah saling mendoakan ketika ia sedang bersin. Jika mendengar orang bersin dan kemudian ia membaca Alhamdulillah, maka jawablah dengan Yarhamukallah.
- Saling Memberi Nasihat
Kewajiban bagi kita seorang muslim kepada muslim lainnya untuk saling mengingatkan, saling menasehati dan mengajak kepada kebaikan.
- Mengurus Jenazah
Sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada saudara sesama muslim, Islam memerintahkan umatnya untuk mengurus serta menyelenggarakan jenazah saudaranya yang lebih dulu berpulang. Hukum dari menyelenggarakan jenazah ini adalah fardhu kifayah.
- Memenuhi Undangan
Pada saat menerima undangan, alangkah baiknya kita hadir dalam undangan tersebut, entah itu jamuan makan, undangan pernikahan ataupun berita bahagia lainnya. Dengan menghadiri undangan ini, berarti kita telah menghargai saudara muslim yang memberikan undangan.
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam, yaitu: 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) jika ia meminta nasihatmu maka berilah ia nasihat, 4) jika ia bersin dan mengucapkan ‘Alhamdulillah’ maka doakanlah dengan ‘Yarhamukallah’ 5) jika ia sakit maka jenguklah dan, 6) jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim: 2162)