Menghargai pendapat anak – Udah nggak zaman sih parenting modelan sosok ortu yang absolut dan serba benar. Meski dalam beberapa aspek kebijakan orang dewasa tentu juga perlu kita pertimbangkan. Namun, bertahun tahun model parenting keras ini banyak terbukti membawa kemudharatan bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Dalam Islam, anak bukan hanya dianggap sebagai amanah yang harus dijaga, tetapi juga sebagai individu yang memiliki hak untuk didengarkan, dihargai, dan diperhatikan. Rasulullah SAW memberikan contoh yang jelas dalam hal ini, dengan selalu memperlakukan anak-anak dan remaja dengan penuh penghormatan, bahkan ketika mereka masih muda. Kenapa ini penting? menurut beberapa penelitian, menunjukkan hal yang mungkin bisa jadi pertimbangan sobat cahayaislam di sini.
Menghargai Pendapat Anak akan Membangun Rasa Percaya Diri & Membentuk Keterbukaan dalam Komunikasi
Sobat cahaya islam pasti pernah nemu anak anak yang kurang PD. Cenderung rendah diri dan secara sosial menutup diri. Itu salah satu akibat orang tua yang kurang menghargai pendapat anak. Pada kenyataannya, menghargai pendapat anak dapat membangun rasa percaya diri mereka. Ketika anak merasa bahwa pendapatnya didengar dan diperhatikan, mereka akan merasa berharga dan penting dalam keluarga. Ini sangat membantu dalam membentuk karakter anak yang percaya diri dan mampu mengekspresikan dirinya dengan baik di masa depan. Islam mendorong umatnya untuk membangun kepribadian yang kuat. Dan mau gak mau ini dimulai dari keluarga.
Di sisi lain, menghargai pendapat anak juga membuka jalan untuk komunikasi yang lebih baik antara orang tua dan anak. Komunikasi yang baik adalah dasar dari hubungan keluarga yang sehat. Ketika anak merasa didengarkan. Mereka akan lebih terbuka dalam menyampaikan perasaan, masalah, dan harapan mereka. Dalam Islam, hubungan yang harmonis dan terbuka antara anggota keluarga menjadi sebuah anjuran yang sangat, karena itulah yang akan menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga.
Menghargai Pendapat Anak Akan Mendorong Pemikiran Kritis dan Tanggung Jawab & Tentunya Sikap Saling Menghormati
Sobat pernah juga gak sih ketemu anak anak yang nakalnya minta ampun. Beberapa mungkin nggak paham soal boundary dalam kehidupan sosial. Nggak bisa ngerti dan menghormati orang lain dengan benar. Nah, itu juga salah satu akibat dari ortu yang lalai dalam menghargai anak. Sebenernya, dengan melibatkan anak dalam diskusi keluarga dan menghargai pandangan mereka. Kita membantu anak belajar berpikir kritis dan mengambil tanggung jawab. Rasulullah SAW adalah contoh pribadi yang sering meminta pendapat para sahabat, termasuk anak-anak muda seperti Usamah bin Zaid. Yang mana di usia muda udah memegang tanggung jawab besar. Mengajarkan anak untuk berpikir dan menyampaikan pendapat juga membantu mereka memahami konsekuensi dari pilihan dan tindakan mereka.
Dalam QS. Luqman: 13-19, kita melihat bagaimana Luqman memberikan nasihat kepada anaknya dengan cara yang penuh hikmah dan bijaksana. Bisa kita pahami dalam ayat itu, sang ayah memberikan ruang untuk anaknya memahami pentingnya nasihat tersebut. Ketika orang tua menghargai pendapat anak, mereka mengajarkan nilai saling menghormati. Anak yang dihargai akan belajar untuk menghargai orang lain. Baik dalam keluarga maupun dalam lingkungannya.
***
Tiada salahnya kita sebagai orang tua yang baik bisa menjalankan komunikasi dua arah dengan anak anak kita. Salah satu cara yang paling kami rekomendasikan dalam artikel ini adalah berkomunikasi dengan hati. Yakni dengan mendengarkan untuk mengerti dan menghargai pendapat pendapat yang oleh anak anak kita ungkapkan tanpa menghakimi mereka dengan sudut pandang kita. Dengan menghargai pendapat anak, kita sebagai orang tua tidak hanya akan mendapatkan label sebagai orang tua yang harus mereka hormati. Namun anak akan lebih bisa terbuka untuk berkomunikasi kepada kita atas segala masalah masalah yang mereka hadapi tanpa pembatas atau aling aling. Dan tentu itu akan berbuah pada hubungan orang tua dan anak yang baik pula. Semoga bermanfaat yaa.