Alkitab – Alkitab adalah kitab suci umat Nasrani. Sama seperti Al-Quran bagi umat Muslim, kitab suci umat Nasrani ini juga digunakan pemeluknya sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan keimanan. Misalnya pada ibadah Minggu atau perayaan Natal. Saat ibadah Minggu tidak jarang manusia menyudahi ibadah sebelum menerima pemberkatan.
Misalnya lagi pada setiap akhir tahun perayaan Natal. Perayaan Natal bagi sebagian orang diartikan dengan cara bertukar kado dan menghias pohon. Namun, perayaan Natal akan lebih bermakna saat umat merayakannya dengan mengamalkan ajaran Alkitab. Beribadah sesuai ajaran agama yang dianutnya dan tidak melupakan Alkitab.
Selain rajin mengikuti ibadah Minggu, menurut Alkitab manusia juga bisa mengikuti pelayanan gereja untuk dapat berkomunikasi dengan Tuhan. Atau dengan menyalurkan talenta bermusik dengan membantu para choir dalam ibadah di gereja. Ajaran Alkitab untuk berkomunikasi dengan Tuhannya pun hampir sama seperti ajaran Al-Quran bagi seorang Muslim.
Sobat Cahaya Islam, tidak jarang kita melihat teman Nasrani kita membawa Alkitab dengan mendekapnya. Sebagai seorang Muslim bukankah kita juga sebaiknya berlaku demikian dengan kitab suci Al-Quran. Bahkan bagi siapa yang menghafalnya akan mendapat syafaat dan banyak kenikmatan di akhirat kelak.
Alkitab dan Al-Quran, Kitab Suci bagi Masing-masing Pemeluknya
Sama halnya dengan Al-Quran, bagi umat Nasrani Alkitab adalah pedoman suci dalam hidup. Membangun hubungan dengan manusia, Tuhan, juga alam, semuanya sama adanya dalam Alkitab maupun Al-Quran. Bagi umat Nasrani, rajin mengikuti ibadah di gereja hingga tuntas maupun ikut pelayanan di gereja dan mengaamalkan ajaran yang terdapat dalam Alkitab adalah salah satu bentuk komunikasi dengan Tuhan Yesus.
Lalu bagaimana dengan umat Muslim? Apakah cukup dengan rajin membaca Al-Quran dan mengerjakan ibadah wajib? Bagaimana umat Muslim sebaiknya memperbaiki komunikasi dengan Allah SWT agar doanya segera diijabah? Untuk menjawab pertanyaan Sobat Cahaya Islam tadi, mari simak ulasan di bawah ini:
1. Berdzikir
Salah satu cara berkomunikasi dengan Allah bagi umat Muslim adalah dengan berdzikir. Berdzikir dengan banyak menyebut nama Allah SWT adalah hal yang dapat kita lakukan untuk berkomunikasi dengan Allah. Selain itu, berdzikir juga dapat mendekatkan manusia dengan sang pencipta. Umat Muslim dianjurkan untuk berdzikir kepada Allah sebagai salah satu bentuk keimanan dan cara berkomunikasi kepada Allah.


2. Istiqomah Membaca Al-Quran
Selain berdzikir manusia juga dianjurkan untuk istiqomah membaca Al-Quran. Dengan membaca Al-Quran, mempelajarinya, serta mengamalkannya akan menambah pahala dan ketentraman batin dalam diri manusia.
Meski Sobat Cahaya Islam membaca 5 ayat setiap hari tapi dilakukan dengan konsisten dan istiqomah, InsyaAllah hal tersebut dapat membantu kita meraih harapan dan doa yang telah dilantunkan kepada Allah.


Dalam Al-Quran disebutkan sebagai berikut:
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi” (QS. Al-Fatir ayat 29)
Dari hal tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa baik Alkitab maupun Al-Quran keduanya sama-sama dapat menjadi sarana untuk manusia agar dapat berkomunikasi dengan Tuhan masing-masing. Umat Nasrani dengan ajarannya tersendiri begitu pula dengan umat Muslim dengan ajaran dari Al-Quran. Wallahu a’lam.