Masalah Terbesar dalam Rumah Tangga Menurut Islam

0
265
Masalah terbesar dalam rumah tangga

Masalah terbesar dalam rumah tangga tentu jalan ceritanya berbeda-beda. Konflik atau selisih pendapat menjadi bagian dalam cerita kehidupan suatu pernikahan. Pakar telah memetakan ada beberapa masalah yang sering menjadi pemicu perselisihan dalam rumah tangga.

Sebagian besar pasangan memiliki jalan cerita yang indah dalam pernikahannya. Menikah berarti menyongsong kehidupan yang lebih baik. Meski demikian, bukan berarti pernikahan tersebut akan berjalan tanpa konflik.

Masalah Terbesar dalam Rumah Tangga

Ada beberapa sumber masalah yang paling sering atau umum terjadi dalam rumah tangga dan perlu Sobat Cahaya Islam pahami. Berikut ini penjelasannya mengenai masalah terbesar dalam rumah tangga, antara lain:

1. Masalah Keuangan

Perbedaan pendapat terkait uang merupakan salah satu masalah pernikahan paling umum. Hampir sepertiga orang dewasa yang memiliki pasangan di Amerika Serikat melaporkan uang sebagai sumber utama konflik dalam hubungan mereka.

Terdapat beberapa masalah keuangan ini paling sering muncul dalam sebuah pernikahan, yaitu:

  • Ketidaksepakatan terkait keputusan keuangan investasi, pengeluaran rumah tangga, dan lainnya.
  • Mempunyai keyakinan berbeda tentang uang (berapa banyak yang harus dibelanjakan dan ditabung).
  • Tidak membicarakan keuangan sebelum melakukan pernikahan.
  • Salah satu pasangan menghasilkan uang yang lebih banyak.

Ketika salah satu pasangan sedang stres karena permasalahan yang, seringkali orang tersebut akan mudah marah, kurang sabar, serta mudah tersinggung. Pada momen inilah mereka biasanya akan bertengkar dengan pasangannya.

2. Masalah Pengasuhan Anak

Mempunyai anak bisa menjadi pengalaman yang luar biasa. Sebagian besar pasangan merasa anak menjadi jalan mereka untuk lebih mantap melangkah dalam kehidupan.

Namun, anak juga bisa saja menjadi tantangan serta memberikan tekanan ekstra pada pernikahan. Beberapa permasalahan pernikahan yang bisa saja muncul setelah memiliki anak, antara lain:

  • Pasangan mempunyai lebih sedikit waktu serta lebih sedikit energi untuk dihabiskan bersama.
  • Masalah finansial akibat harus menghidupi seorang anak.
  • Salah satu orang tua merasa mereka melakukan jauh lebih banyak pekerjaan yang berhubungan dengan anak.
  • Kurangnya dukungan dari keluarga serta teman.

وَٱلَّٰتِي ‌تَخَافُونَ ‌نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهۡجُرُوهُنَّ فِي ٱلۡمَضَاجِعِ وَٱضۡرِبُوهُنَّۖ فَإِنۡ أَطَعۡنَكُمۡ فَلَا تَبۡغُواْ عَلَيۡهِنَّ سَبِيلًاۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيّٗا كَبِيرٗا

Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, berikanlah mereka nasehat, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka (dengan cara yang tidak menyakitkan). Akan tetapi, jika mereka mentaatimu, janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” 1

‌3. Stres Harian

Para pakar telah menyebutkan, idealnya stres sehari-hari tidak akan menjadi masalah pernikahan. Meski begitu, stres karena hal biasa dalam kehidupan sehari-hari akan melahirkan masalah dalam pernikahan.

Stres karena permasalahan di kantor, terjebak macet, deadline sudah dekat, bisnis sedang macet, atau hal lainnya juga akan menimbulkan masalah. Kemudian, stres karena hal-hal tersebut bisa membuat seseorang menjadi mudah marah atau tidak sabar ke pasangannya.

Stres sehari-hari juga akan menghabiskan energi dan menguji kesabaran. Kondisi tersebut akan membuat pasangan tidak dapat saling mengasihi satu sama lain.

Masalah terbesar dalam rumah tangga

4. Jadwal Sibuk

Kesibukan mencari nafkah juga bisa saja menimbulkan masalah. Jadwal yang terlalu padat memicu masalah karena beberapa alasan:

  • Pasangan yang sibuk sering kali akan mengalami stres. Terutama, jika tidak menjaga diri dengan kualitas tidur dan nutrisi yang baik.
  • Pasangan yang sibuk mungkin juga akan merasa kurang terhubung. Hal ini karena, mereka memiliki lebih sedikit waktu untuk dihabiskan bersama.
  • Pasangan mungkin juga tidak akan bekerja sama sebagai sebuah tim dan bertengkar tentang siapa yang mengurus tanggung jawab rumah tangga dan sosial.

5. Komunikasi yang Buruk

Terakhir, faktor terbesar yang bisa memantik masalah pernikahan yaitu komunikasi buruk atau komunikasi negatif. Hal tersebut dapat merusak hubungan rumah tangga.

وَإِنِ ٱمۡرَأَةٌ ‌خَافَتۡ مِنۢ بَعۡلِهَا نُشُوزًا أَوۡ إِعۡرَاضٗا فَلَا جُنَاحَ عَلَيۡهِمَآ أَن يُصۡلِحَا بَيۡنَهُمَا صُلۡحٗاۚ وَٱلصُّلۡحُ خَيۡرٞۗ وَأُحۡضِرَتِ ٱلۡأَنفُسُ ٱلشُّحَّۚ وَإِن تُحۡسِنُواْ وَتَتَّقُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٗا

Jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tak acuh, keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya. Perdamaian itu lebih baik (bagi mereka), walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir.

Jika kamu berbuat kebaikan dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh) sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” 2

Jadi, masalah terbesar dalam rumah tangga bisa Sobat hindari dengan beberapa hal, misalnya selalu komunikasi dengan pasangan.


  1. (QS. An-Nisa’ [4:34]) ↩︎
  2. (QS. An-Nisa’ [4:128]) ↩︎

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY