Malam Idul Adha – Sama seperti hari raya islam pada umumnya, banyak orang yang menyambut malam Idul Adha. Di malam tersebut, ramai umat muslim yang turut melantunkan takbiran. Mengingat, malam itu adalah saat yang suci dan Allah SWT berkahi.
Saat siang hari pun, sebagian umat islam menjalankan ibadah sunah Puasa Arafah. Namun tidak sedikit juga yang belum tahu apa saja hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan saat malam hari Idul Adha. Salah satunya berkaitan dengan hubungan suami istri di malam tersebut.
Sucinya Malam Idul Adha


Mengingat Idul Adha berlangsung 17 Juni 2024, maka malam Idul Adha jatuh tepat tanggal 16 Juni 2024 atau malam ini. Ketika malam itu, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk melantunkan takbir.
Tak hanya takbir, banyak juga amalan lain yang bisa umat islam kerjakan di malam takbiran Idul Adha. Apa saja amalan tersebut? Sobat bisa mengetahui jenis amalannya lewat poin-poin berikut ini:
1. Dzikir
Amalan pertama yang dapat Sobat lakukan saat malam menjelang Idul Adha adalah berdzikir. Bukan tanpa alasan, dzikir adalah amalan yang bisa umat islam kerjakan setiap hari. Mengingat ini merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.
2. Memanjatkan Doa
Selain dzikir, di malam Idul Adha, Sobat juga bisa memanjatkan doa. Bahkan sejumlah ulama menyebut, doa saat malam takbir tergolong mustajab. Apalagi jika Sobat sebelumnya menjalankan ibadah Puasa Arafah tepatnya pada siang harinya.
Bolehkah Berhubungan Suami Istri di Malam Idul Adha?
Sobat Cahaya Islam, ternyata banyak sekali ibadah yang bisa umat islam lakukan saat malam hari Idul Adha. Sayangnya masih banyak umat islam yang masih keliru tentang ibadah dan larangan di malam tersebut.


Salah satunya berkaitan dengan hukum berhubungan suami dan istri saat malam Idul Adha. Ternyata ada dua pendapat di kalangan ulama terkait hukum berhubungan suami istri ketika malam takbiran Idul Adha. Pendapat tersebut di antaranya,
1. Boleh
Sobat, sebenarnya tak ada larangan atau kebolehan khusus terkait hukum berhubungan badan di malam hari Idul Adha. Oleh sebab itu, sejumlah ulama memperbolehkan bagi suami istri yang berhubungan di malam tersebut.
Hal ini berdasarkan pada ayat Al Quran yang berbunyi,
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ١٨٧
Artinya: “Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beri’tikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.” (Al Baqarah:187).
Oleh karenanya, setelah menjalankan ibadah Puasa Arafah, diperbolehkan suami dan istri berhubungan badan di malam harinya.
2. Makruh
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak ada larangan jelas terkait hukum berhubungan intim ketika malam hari Idul Adha. Namun Imam Al Ghazali di dalam kitab Ihya’ menerangkan bahwa berhubungan badan di awal bulan hukumnya makruh.
Hal ini termasuk suami dan istri yang berhubungan di malam hari Idul Adha. Sejumlah ulama menjelaskan alasan berhubungan badan di malam tersebut makruh karena:
– Anak akan memiliki watak buruk
– Berhubungan intim di malam tersebut akan diikuti setan, terlebih jika tidak mendahuluinya dengan doa
Selain itu, sejumlah ulama menyebut lebih baik di malam-malam hari raya seperti Idul Adha dihabiskan untuk beribadah. Ini berdasarkan pada firman Allah SWT yang berbunyi,
“…supaya mereka berdzikir (menyebut) nama Allah pada hari yang telah ditentukan…” (Qs. Al Hajj: 28)
Sobat Cahaya Islam, itulah pembahasan seputar boleh atau tidaknya berhubungan suami istri di malam Idul Adha. Hendaknya Sobat bisa menahan diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.