Makna tujuh langit telah ada dalam Al-Qur’an dan hadits. Bahkan, jauh sebelum pengetahuan berkembang seperti sekarang, Allah SWT sudah menjelaskan lebih dulu mengenai penciptaan-Nya dalam surah Al Mu’minun ayat 17.
Allah SWT telah berfirman bahwa, “Sungguh, Kami telah menciptakan tujuh langit di atas kamu. Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami).” (QS. Mu’minun ayat 17)
Beberapa Makna Tujuh Langit
Berdasarkan Tafsir dari Kementerian Agama (Kemenag RI), pada ayat tersebut Allah SWT menjelaskan bahwa ia telah menciptakan tujuh lapis langit di atas manusia. Allah SWT tidak akan pernah lengah terhadap ciptaan-Nya, karena mempunyai aturan-aturan tertentu.
“Seandainya Allah lengah terhadapnya, niscaya akan terjadi benturan-benturan planet itu satu sama lain, yang mengakibatkan timbulnya bencana yang tidak dapat diperkirakan kedahsyatannya.”
1. Surah Al Mulk Ayat 3
Menukil dari Ma Dalla ‘Alaihi Al Qur’an: Min ma Yazhadu Al Haiah Al Jadidah Al Qawim Al Burhan, penciptaan tujuh lapis langit juga sudah ada di dalam surah Al Mulk ayat 3.
“(Dia juga) yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih ketidakseimbangan sedikit pun. Maka, lihatlah sekali lagi! Adakah kamu melihat suatu cela?.”(Q.S Al Mulk ayat 3)
Dalam Tafsir Kemenag RI, surah Al Mulk ayat 3 ini telah menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan seluruh langit secara bertingkat pada alam semesta. Setiap benda alam terapung dengan kokoh berada di jagat raya tanpa ada tiang-tiang yang menyangga dan tali-temali mengikatnya.


Tiap langit itu menempati ruangan yang telah ditentukan bagiannya dan masing-masing lapisan terdiri atas banyak planet yang jumlahnya tidak terhitung. Setiap planet ini akan berjalan mengikuti garis edar.
Terdapat juga yang berpendapat makna tujuh langit tersebut merupakan jalan. Hal ini karena termasuk lintasan para malaikat saat turun.
Selain itu, karena setiap langit memiliki jalan dan kondisi yang berbeda dengan kondisi lain. Sebab, Allah SWT telah menciptakan sesuatu yang khusus bagi langit.
2. Hadist Sains
Kemudian, mengutip buku Hadits-hadits Sains susunan Abdul Syukur Al-Azizi, Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa mengambil sejengkal tanah dengan zalim, maka Allah akan mengalungkannya pada hari kiamat setebal tujuh lapis bumi.” (HR Muslim, no. 1610)
Jumlah lapisan langit ini mengisahkan pernah terlibat sengketa tanah dengan seseorang. Kemudian, ia menemui Aisyah RA dan menceritakan hal tersebut.
Aisyah RA berkata, “Wahai Abu Salamah, jauhilah permasalahan tanah, karena Rasulullah SAW pernah bersabda, ‘Barang siapa berbuat kezaliman (menyerobot tanah orang lain) meski hanya sebatas satu jengkal, maka akan dikalungkan kepadanya tujuh lapis bumi.” (HR Bukhari, no. 2454, 3198, 3199, 6670)
Mengenai perilaku zalim di sini, Islam juga telah melarang keras umatnya berbuat zalim. Hal ini berlaku untuk diri sendiri maupun orang lain.
Allah SWT tidak akan pernah berbuat zalim terhadap hamba-Nya. Namun, justru hamba-Nya yang berbuat zalim terhadap dirinya. Kezaliman tersebut menyebabkan kehidupan tidak harmonis. Itulah beberapa makna tujuh langit yang patut pahami dengan mudah.