Aisyiyah Terus Kembangkan Inovasi Layanan Kesejahteraan Lansia

0
196
Inovasi Layanan Kesejahteraan Lansia

Inovasi Layanan Kesejahteraan Lansia – Aisyiyah baru-baru ini kembangkan Inovasi Layanan Kesejahteraan Lansia. Hal ini dilakukan karena lansia di Indonesia yang semakin bertambah.

Sehingga memberi dampak pada struktur kependudukan serta tantangan bagi Indonesia. Isu lansia ini menjadi salah satu kerja nyata ‘Aisyiyah sejak awal berdirinya. Ditandai dengan melakukan berbagai macam kegiatan maupun amal usaha.

Terkait Inovasi Layanan Kesejahteraan Lansia

Latifah Iskandar selaku Ketua Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah mengungkapkan, dengan mendirikan amal usaha di bidang pelayanan sosial. Ini termasuk komitmen untuk bisa menguatkan Inovasi Layanan Kesejahteraan Lansia.

Di mana hal tersebut merupakan bagian konkrit dari dakwah kemanusiaan semesta yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah. Dirinya merasa yakin bahwa pilihan aisyiyah akan berkonsentrasi di bidang dakwah kemanusiaan itu untuk berpiki ke depan.

1. Jumlah Lansia Semakin Meningkat

Inovasi Layanan Kesejahteraan Lansia

Sejak ‘Aisyiyah lahir, tetap berkhidmat pada umat maupun bangsa. Sementara itu, Tri Hastuti Nur Rochimah selaku Koordinator Program INKLUSI ‘Aisyiyah sekaligus Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah, juga menyatakan bahwa jumlah lansia yang semakin meningkat.

Ini merupakan PR bagi ‘Aisyiyah termasuk lansia miskin yang jumlahnya hampir 40%. Lansia miskin ini termasuk lansia yang tidak memiliki rumah juga tidak memiliki pendapatan.

Sehingga menurutnya, dengan menguatkan amal usaha ‘Aisyiyah di isu lansia ini juga bisa menjadi jawaban atas permasalahan untuk menjamin kesejahteraan bagi lansia.

Selain itu, Tri juga akan mendorong kader-kader ‘Aisyiyah untuk bisa mengawal Peraturan Presiden No. 88 Tahun 2021 tentang Stranas Kelanjutusiaan.

2. Struktur Penduduk yang Semakin Menua

Tirta Suteja, selaku Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan dari Bappenas juga turut mengungkapkan bahwa penduduk di Indonesia harus bergerak menuju struktur penduduk yang semakin menua. Dimana kini sudah ada lebih dari 10% penduduk yang merupakan usia 60+ dengan angka tertinggi yaitu 16.02% di DIY.

Lalu disusul Jawa Timur, Jawa Tengah, serta Jawa Barat.  Bahkan, pada tahun 2045 lansia tersebut akan diestimasikan untuk mengalami peningkatan sekitar 15.45%. Perubahan struktur kependudukan ini tentunya sudah memiliki berbagai macam tantangan.

Misalnya saja seperti ekonomi, kesejahteraan sosial, layanan dasar, serta perawatan. Dengan adanya pertambahan penduduk lansia tentu dibutuhkan perawatan penduduk yang memadai.

Bahkan, selama ini mayoritas pemberi perawatan merupakan anggota rumah tangga. Dimana perempuan menanggung beban pengasuhan terbesar.

Bappenas, disebut Tirta, juga saat ini telah berhasil mengembangkan sistem perawatan lansia yang terintegrasi di Indonesia (LLT). Hal ini dilaksanakan dengan pilot projectnya di provinsi Bali dan DIY.

Tirta juga telah menyampaikan bahwa kedepannya masih banyak PR untuk bisa melakukan implementasi Stranas Kelanjutusiaan pada Sobat Cahaya Islami.

Salah satunya karena penguatan kelembagaan pelaksanaan program kelanjutusiaan dengan akreditasi Lembaga terkait seperti panti/LKS/ Daycare.

Bahkan, Tirta juga telah berhasil menyampaikan apresiasi kepada ‘Aisyiyah yang sudah memiliki daycare lansia, maupun panti lansia ‘Aisyiyah.

Indra Gunawan, selaku PLT Deputi Bidang Kesejahteraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak turut mengatakan inisiasi yang sudah dilakukan oleh ‘Aisyiyah atas isu lansia ini. Di mana memberikan dampak positif baik fisik maupun psikologis.

3. Meningkatkan Peran Perempuan

Inovasi Layanan Kesejahteraan Lansia

KemenPPPA disebut Indra juga telah mendukung langkah nyata yang telah dilakukan oleh ‘Aisyiyah. Hal ini karena selaras dengan agenda pemerintah dalam meningkatkan peran perempuan dalam partisipasi angkatan kerja dan pengakuan. Selain itu, penghargaan terhadap pekerja perawatan yang selama ini tidak diperhitungkan.

Acara ini juga merupakan kerjasama antara MKS PP ‘Aisyiyah, Program INKLUSI, dan LazisMU itu. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan best practice pelayanan lansia dari Yayasan Wredha Mulya yang disampaikan oleh Nyadi Kasmoredjo selaku Sekretaris 1.

Selain, Pendampingan Pemberdayaan bagi Lansia yang disampaikan Gut Cahyono selaku Program Manager Rumah Zakat.

Hadir pula dalam kegiatan ini yaitu MKS Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah dari 22 Provinsi serta pendamping day care lansia dar 17 wilayah. Selain itu, PDA MKS se-solo Raya dan se Karisidenan Solo yang berkaitan dengan Inovasi Layanan Kesejahteraan Lansia.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY