Hari Pendidikan Nasional – Tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ditetapkannya tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional karena 2 Mei adalah hari kelahiran dari Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hadjar Dewantara adalah seorang pelopor pendidikan di Indonesia. Beliau dulu yang merintis Taman Siswa, yaitu sebuah lembaga atau yayasan yang bergerak dibidang pendidikan. Ki Hadjar Dewantara dengan Taman Siswanya memiliki semboyan, “Ing ngarso sung tulodho, Ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Semboyan itulah yang menjadi semboyan pendidikan di Indonesia hingga saat ini.
Pendidikan di Masa Rasulullah
Berbicara tentang pendidikan tentu tak bisa dilepaskan dari Islam. Tahukah Sobat Cahaya Islam, ternyata sudah sejak masa Rasulullah SAW pendidikan ada. Pendidikan Islam lahir dengan kemunculan lembaga pendidikan. Sebuah lembaga pendidikan Islam pertama yaitu Baitul Arqam.
Setelah wahyu pertama turun, Rasululullah ditugaskan untuk mendakwahkannya kepada umatnya. Selain dakwah secara terang-terangan, beliau juga berdakwah melalui lingkup majelis yang lebih kecil. Dikarennakan beliau selalu diawasi oleh kaum Quraisy yang masih kafir.
Selama masih di Mekkah Rasulullah berdakwah salah satunya dengan mengambil tempat di rumah seorang sahabat bernama Arqam Bin Abi Arqam. Beliau mengajarkan ayat-ayat Al-Quran yang diturunkan kepada sahabat-sahabat yang tertarik dengan Islam.
Islam Sangat Mengedepankan Pendidikan
Di dalam Islam, pendidikan dipandang sebagai sebuah hal yang sangat penting. Dalam firman-firmanNya di Al-Qur’an, Allah menyampaikan tentang bagaimana mendidik anak. Demikian juga di hadist-hadist, banyak sekali yang menyinggung pendidikan bagi anak. Bisa berupa perkataan Rasulullah atau perbuatan yang dicontohkan oleh beliau dalam hal mendidik. Islam adalah agama yang sangat mengedepankan dan menghargai ilmu.
“…apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Mujadalah ayat 11)

Keterkaitan Hari Pendidikan Nasional dan Pendidikan Islam
Di era kolonial Belanda, anak-anak Indonesia sangat sulit sekali medapat akses pendidikan. Hanya anak-anak dari golongan atas saja yang diberi kesempatan oleh pemerintah Belanda untuk menenyam pendidikan. Itupun dalam jumlah terbatas saja.
Putra-putri Indonesia yang mendapat kesempatan pendidikan sangat memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Kelak pemuda-pemudi seperti Soekarno, Kartini, Moh. Hatta, Ki Hadjar Dewantara yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi.
Pendidikan adalah senjata untuk melawan kebodohan dan penjajahan. Sangat penting bagi generasi penerus bangsa untuk berjihad mencari ilmu. Apalagi generasi Islami sepeti Sobat Cahaya Islam, wajib hukumnya untuk mencari ilmu. Ilmu lebih baik dari segala hal di dunia ini. Bahkan ilmu lebih berharga daripada harta. Ilmu bisa menjadi penjaga dari perbuatan munkar, sedangkan harta tidak.
Pada Hari Pendidikan Nasional ini, hendaknya dijadikan bahan refleksi atau renungan bagi kita semua, apakah pendidikan kita saat ini sudah sesuai jalurnya atau bahkan meleset jauh.
Pendidikan Nasional memiliki konsep yang bertumpu pada Pendidikan Islam. Pendidikan Islam memiliki tujuan untuk melahirkan manusia-manusia yang beradab dan berakhlak. Demikian juga dengan pendidkan nasional kita. Jadi tidak ada perdebatan mengenai pendidikan nasional atau pendidikan Islam. Dikarenakan, pendidikan nasional juga mengusung pendidikan Islam.
Sekarang menjadi kewajiban bagi kita semua untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berlandaskan pada pendidikan Islam. Ilmu tanpa akhlak tidak ada gunanya, dmikian juga sebaliknya, akhlak tanpa ilmu menjadi sia-sia. Semoga di Hari Pendidikan Nasional, pendidikan di Indonesia bisa membuat manusia Indonesia menjadi manusia yang berakhlah serta berilmu.