Tips Islami – Hidup tak selalu berjalan mulus, tak selalu sesuai harapan. Kadang kala pahit getir kehidupan kita hadapi dalam hidup ini. Setiap dari kita pernah mengalami yang namanya musibah. Kehidupan manusia di dunia hampir tak pernah lepas dari yang namanya musibah, dari yang kecil hingga yang besar, yang sedikit hingga yang banyak, yang ringan hingga yang berat. Allah Azza wa Jalla, adalah penguasa alam semesta, musibah, bencana, malapetaka ada dalam kuasanya. Dengan kehendaknya, Allah bisa mengambil apa yang kita miliki atau memberi kita sesuatu. Tak ada seorang pun yang mampu menolak datangnya musibah, semua terjadi di luar kuasa kita. Sahabat cahaya Islam, sebagai orang beriman, kita harus percaya bahwa ada kebaikan disetiap musibah yang Allah berikan kepada kita, kita harus pandai menginterpretasi musibah yang sedang kita alami, mencoba untuk memetik hikmah dibaliknya. Musibah tak selalu berujung duka, ada banyak faedah dari sebuah musibah. Mengapa Allah memberi kita musibah? Agar kita dapat memetik hikmah kehidupan dalam musibah tersebut.
Faedah Dari Sebuah Musibah
Pertama: sebagai azab bagi orang-orang yang ingkar (syirik) dan kufur kepadanya
Allah akan menurunkan musibah kepada orang-orang yang ingkar, kufur, dan menyekutukannya. Musibah diturunkan sebagai azab atau hukuman kepada orang-orang tersebut. Azab pernah diberikan oleh Allah kepada kaum-kaum terdahulu, seperti Kaum Nabi Hud, Shaleh dan Syu’ab Allah tiupkan angin yang membinasakan kepada mereka. Fir’aun dan bala tentaranya juga Allah tenggelamkan ke dalam samudera. Kaum Nabi Luth Allah balikkan tanah mereka lalu Allah hujani mereka dengan batu-batu kerikil yang panas.
Kedua: sebagai hukuman bagi orang-orang yang berdosa (dosa dibawah syirik dan kufur)
Diantara sebab datangnya musibah baik kepada diri, keluarga, ataupun harta melainkan adalah akibat perbuatan diri kita sendiri, dosa dan maksiat yang selalu kita lakukan. Allah berfirman,
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
Ketiga: untuk meninggikan derajat seorang hamba
Musibah yang datang kepada kita, tak selalu berarti bahwa Allah sedang menghukum kita. Allah menguji manusia dengan musibah dan nikmat, agar jelas kesabaran dan kesyukuran diantara keduanya. Dari sini, allah meninggikan derajat hamba yang mendapat musibah, selama dia sabar dan selalu bersyukur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak Allah menetapkan suatu ketetapan bagi seorang mukmin melainkan menjadi kebaikan baginya. Hal itu tidak dimiliki kecuali oleh orang yang beriman. Jika ia mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya. Begitu pun jika ia ditimpa dengan musibah, maka ia bersabar dan itu pun menjadi kebaikan baginya.” HR Muslim (sahih)
Keempat: untuk menguji keimanan seseorang
Dunia ini tempat yang penuh dengan musibah, sebagai orang beriman, kita harus menghadapi setiap musibah yang dierikan oleh Allah. Allah memberi kita musibah untuk menguji keimanan kita, Allah ingin melihat rasa cinta kita kepadanya, apakah akan goyah ketika diberi musibah atau semakin besar cinta kita kepadanya. Allah berfirman,
(2)أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
(3)وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta.” [1]
Kelima: untuk membuat hambanya berdo’a dan berserah diri kepadanya
Seorang mukmin, ketika tertimpa musibah, kita datang kepada Allah, mengadu, berdo’a, dan meminta hanya padanya. Allah memberi kita ujian karena Allah sedang rindu kepada kita, dia ingin kita mencarinya, tunduk padanya, dan berserah diri dengan keyakinan bahwa Allah yang memberi musibah, Allah juga lah yang memberi jalan keluarnya. Dengan memperbanyak ibadah akan membuat hati tenang.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Diantara hikmah ujian (yang Allah timpakan kepada orang beriman) adalah membuat mereka kian tunduk dan merendahkan diri kepada Allah, merasa butuh dan memohon pertolongan kepada-nya.”
Sahabat cahaya Islam, sangat penting bagi kita untuk merenungi setiap perbuatan yang telah kita lakukan, kita harus pandai muhasabah diri, menghisab diri sendiri agar ketika mendapat musibah kita mengambil hikmahnya, dan yang paling penting hanya kepada Allah lah tempat kita kembali. Semoga Allah selau memberikan yang terbaik untuk kita. Aamiin.
Catatan Kaki :
[1] Q.S. Al Ankabut (29) 2- 3