Ainul yaqin artinya – Sobat Cahaya Islam, pemahaman terhadap suatu ilmu memiliki tingkatan. Pemahaman yang mendalam dapat membawa seseorang pada keyakinan. Salah satu dari tingkatan keyakinan itu adalah ainul yaqin. Pemahaman tentang ainul yaqin artinya, dan contohnya bisa menambah khazanah wawasan keislaman.
Adapun tingkatan-tingkatan keyakinan terdiri dari tiga yakni: ilmul yaqin, ainul yaqin, dan haqqul yaqin. Apa pengertian dari tingkatan-tingkatan keyakinan ini?
Pengertian Yaqin
Sebelumnya Sobat perlu memahami makna yaqin itu sendiri. Menurut Imam Al-Jurjani yaqin adalah benar-benar percaya terhadap hal-hal yang ghaib dengan menghilangkan sikap ragu-ragu.
Faktanya keyakinan setiap orang tidak sama, walaupun sama-sama tidak menyisakan keragu-raguan. Perbedaan ini dapat terjadi karena ketidaksamaan dalam memahami suatu ilmu. Semakin dalam pemahaman seseorang maka semakin tinggi juga keyakinannya.
Memahami Ainul Yaqin Artinya, dan Contohnya
Allah ‘Azza wa Jalla menyebutkan di dalam Al-Qur’an sebutan-sebutan khusus untuk tingkatan keyakinan. Berikut nama-nama tingkatan keyakinan tersebut beserta makna dan contohnya.
1. Ilmul yaqin
Tingkatan yang pertama adalah ilmul yaqin. Makna dari ilmul yaqin adalah semua pengetahuan yang didapatkan dari sumber terpercaya. Keyakinan ini bersifat kuat walaupun seseorang belum pernah melihat atau mengalaminya sendiri.
Allah Ta’ala menyebutkan tentang ilmul yaqin dalam firman-Nya, “Janganlah begitu. Jika kalian mengetahui dengan pengetahuan ainul yaqin.” (QS At-Takatsur: 5)
Contohnya rasa pahit pada jamu. Sebagian besar orang faktanya meyakini bahwa jamu memiliki rasa yang pahit. Bahkan mereka yang belum pernah mencicipinya sekalipun, tetap merasa yakin bahwa jamu itu pahit.
2. Ainul yaqin
Tingkatan yang kedua yakni ainul yaqin. Artinya adalah keyakinan yang merupakan hasil dari pengamatan dan persaksian. Ainul yaqin lebih kuat lagi sifatnya daripada ilmul yaqin karena seseorang sudah menyaksikannya sendiri.
Firman Allah ‘Azza wa Jalla mengenai ainul yaqin terdapat dalam ayat, “Dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin.” (QS At-Takatsur: 7)
Contohnya adalah seseorang yang melihat temannya minum jamu lalu menjulurkan lidahnya dan mengeluh bahwa rasanya pahit. Apa yang dia lihat ini tentunya membuat keyakinannya menguat bahwa rasa jamu itu pahit.
3. Haqqul yaqin
Tingkatan paling tinggi adalah haqqul yaqin. Maknanya adalah keyakinan yang bersumber dari pengalaman sendiri, bukan hanya berdasarkan perkataan orang lain atau apa yang telah dia saksikan.
Allah Ta’ala berfirman tentang haqqul yaqin pada ayat, “Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.” (QS Al-Waaqi’ah: 95)
Misalnya seseorang meminum jamu yang katanya pahit. Dia membuktikan sendiri bahwa jamu yang diminumnya memang benar-benar pahit. Hal ini tentunya semakin menguatkan keyakinannya bahwa jamu itu pahit.
Hikmah Pemahaman Mengenai Tingkatan Keyakinan
Dengan mempelajari tingkatan-tingkatan keyakinan ini, Sobat Cahaya Islam bisa mengetahui bahwa tingkat pemahaman dan keyakinan masing-masing orang berbeda. Karenanya membutuhkan kebijakan untuk bisa memahami reaksi yang berbeda-beda terhadap suatu peristiwa.
Orang yang sudah memahami dan meyakini agamanya secara haqqul yaqin tidak bisa mengharapkan bahwa orang-orang di sekitarnya memiliki pola pikir dan pandangan yang sama dengannya.
Orang yang sudah mencapai tahap haqqul yaqin dengan Islam tentunya berbeda dengan yang baru sampai ainul yaqin artinya dia mesti bersikap bijak dan berusaha menilai tingkat pemahaman masing-masing.
Tingkatan keyakinan ini memang memiliki pengaruh dalam akidah, ibadah, dan muamalah. Karenanya setiap muslim mestinya meningkatkan pemahaman agamanya agar mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Mendapatkan pemahaman ilmu yang mendalam memang bukan hal yang mudah. Hanya pertolongan dan taufik Allah Ta’ala yang bisa menjadi sandaran.
Demikian, Sobat Cahaya Islam, pembahasan mengenai ainul yaqin artinya, beserta contohnya. Mudah-mudahan membawa wawasan dan pemahaman baru bagi Sobat semua.
