Kajian islam – Tentu sobat cahayaislam tahu dong kisah-kisah islam tentang bagaimana sejarah kehidupan iblis sebelum di laknat oleh Allah karena enggan mematuhi perintah Allah untuk bersujud kepada Adam? Sobat cahayaislam pasti tahu pula cerita tentang Adam dan istrinya Hawa yang kemudian diturunkan oleh Allah ke dunia karena melanggar aturan agar tidak memetik atau memakan buah terlarang di Surga? Kemudian cerita-cerita lainnya dari keturunan-keturunan Adam pertama?
Dari kisah-kisah tersebut kita seharusnya bisa mengambil hikmah yang berharga. Ada nasihat-nasihat baik yang bisa kita cerna di dalamnya. Nah, pembahasan tim cahayaislam kali ini masih ada hubungannya dengan kisah-kisah tersebut. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas sedikit tentang 3 perkara penjerumus manusia yang sekaligus merupakan sumber terbesar dosa versi Ibn Qayyim.
3 Perkara Penjerumus Manusia dan Sumber Terbesar Dosa
Al Kibr yang merupakan perkara pertama menuju kehancuran diri
Seperti yang terjadi kepada iblis. Al Kibr telah merasuk pada diri iblis yang notabene merupakan sosok yang tekun beribadah kepada Allah sebelumnya. Dia kalap akan sikap sombongnya hingga menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam setelah Allah menciptakannya.
Iblis kalut dalam sikap takaburnya hingga lebih terfokus pada apa yang diperintahkan oleh Allah (yang dianggapnya suatu kehinaan) dan meleburkan pandangannya atas siapa yang memerintahkan (yakni Allah) dan mengorbankan keta’atannya kepada-Nya. Gelap mata iblis karena rasa sombong telah membawanya pada kepedihan yang tak terkira.
Itulah perkara pertama yang harus kita hindari. Jangan menjadi orang yang sombong hingga merendahkan orang lain atau menganggap orang lain lebih rendah dari kita. Itu bukanlah suatu hal yang bijak untuk dimiliki oleh hati.
Allah membenci sikap ini, karena pada dasarnya Dia-lah yang paling pantas untuk memiliki kesombongan. Dalam riwayat hadits muslim dijelaskan bahwa bila seseorang memiliki sikap sombong (walaupun sebesar semut) dalam dirinya, maka dia tidak akan masuk ke surga:
وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبَانَ بْنِ تَغْلِبَ، عَنْ فُضَيْلٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
Diriwayatkan atas otoritas ‘Abdullah bahwa Rasulullah (ﷺ) mengamati: Dia yang memiliki berat biji sesawi kesombongan dalam hatinya tidak akan masuk surga. [1]
Al Hirsh sebagai awal dari kenistaan
Al Hirsh atau yang juga diketahui sebagai sikap tamak atau rakus merupakan buah dari hawa nafsu. Kita manusia memiliki kecenderungan besar akan hal ini. Ketamakan pula yang mengantarkan Hawa istri Adam untuk membujuk Adam agar mau memetik dan memakan buah terlarang di Surga setelah dipengaruhi oleh Iblis.
Pandangan Adam terlaburkan karena katamakannya sehingga melupakan peringatan Allah agar tidak sekali-sekali mendekat kepada tanaman tersebut. Hingga akhirnya Allah melemparkan mereka ke alam dunia jauh dari kenikmatan-kenikmatan surga yang sudah ada di depan mata. Inilah perkara kedua yang harus kita jauhi sebagai orang mukmin yang bertaqwa kepada Allah.
Al Hasad sebagai sulutan pertama pada perpecahan
Al Hasad adalah sikap dengki dan iri hati. Ini adalah sikap yang sangat merusak. Iri dan dengki atas nikmat saudaranya sehingga menjadi gelap mata. Inilah yang terjadi pada kisah keturunan Adam yang pertama (Habil dan Qobil) dimana salah satu dari mereka iri karena saudaranya akan menikah dengan pasangan yang lebih rupawan, sehingga akhirnya terjadilah pertumpahan darah.
Al Hasad diterangkan oleh Ibn Qayyim sebagai perkara ketiga yang merupakan sumber kerusakan manusia. Semoga kita bisa menjauh dan terhindar dari ketiga perkara tersebut ya! Amiin!
Catatan Kaki
[1] H.R. Shahih Muslim no. 91 Bab: Larangan kesombongan dan definisi itu