Ini Dia Tips Buat Kamu yang Ingin Punya Keluarga Bahagia dan Samawa!

0
5680

Tips IslamiSetiap orang pasti ingin memiliki pasangan yang terbaik agar bisa membentuk keluarga bahagia. Untuk menjadi bahagia, kita tidak harus kaya raya, terkenal, punya mobil mewah, dan lain sebagainya. Selama kita bisa menerapkan syariat Islam dalam keluarga kita, Insha Allah keluarga kita akan bahagia. Saat menikah pasti banyak kan yang mengucapkan Semoga sakinah, mawaddah, warohmah.

Tapi doa saja tidak cukup dan kita sendiri juga harus mengusahakannya. Bagi sobat Cahayaislam yang akan segera menikah ataupun yang sudah menikah dan ingin keluarganya bahagia, silahkan deh terapkan beberapa tips berikut:

Ini Dia Tips Buat Kamu yang Ingin Punya Keluarga Bahagia dan Samawa!

Menikah atas Dasar Ibadah

Yang pertama adalah niatnya. Segala sesuatu itu tergantung niatnya. Menikah adalah ibadah. Jadi, ketika kita memutuskan untuk menikah, maka harus dengan niat ibadah. Inilah kunci utama dalam membentuk keluarga sakinah. Ketika seseorang sudah dewasa dan sudah mampu dalam kaitannya dengan tanggungjawab, maka dianjurkan untuk segera menikah.

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ عُمَيْرٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ “‏ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Hadits Riwayat Muslim 1400 diatas menyatakan bahwa kawula muda seharusnya menyegerakan menikah agar terhindar dan lebih mudah melindungi diri dari godaan shaitan. Namun menikah sebenarnya tidak harus terburu-buru karena harus memilih pasangan yang baik dan mempertimbangkan beberapa faktor supaya tercapai keluarga bahagia.

Menurut Hadits diatas, Rasulullah memberikan solusi jika belum mampu baik dari segi materi ataupun tanggung jawab lain, maka dianjurkan berpuasa untuk menahan diri. Menikah atas dasar ibadah berarti berniat untuk menyempurnakan agamanya.

Dalam riwayat Baihaqi dijelaskan bahwa:

إِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ، فَقَدِ اسْـتَكْمَلَ نِصْفَ الدِّيْـنِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِيْمَـا بَقِيَ.

“Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya; oleh karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk separuh yang tersisa.”

Memberi Teladan yang Baik Bagi Anak-Anak

Keluarga bahagia adalah keluarga yang memiliki anak yang soleh dan solehah. Agar anak-anak kita soleh dan solehah, kita harus mendidiknya dengan benar. Bagaimana sih cara mendidik anak yang benar? Kita tidak diperkenankan menggunakan kekerasan. Kita juga tidak perlu memerintahkan anak-anak. Cara paling efektif adalah dengan memberi teladan yang baik.

Misalnya, kita mencontohkan Sholat tepat waktu, puasa penuh, mengucapkan salam ketika hendak pergi dan pulang, mengaji, dan lain sebagainya. Dengan teladan-teladan yang baik seperti itu maka anak-anak kita akan terbiasa mengikutinya. Untuk trik mendidik anak yang detail, tim Cahayaislam telah mengulas beberapa artikel terkait disini dan disini.

Saling mengerti tanggung jawab satu sama lain

Tanggung jawab sangatlah penting untuk membentuk keluarga harmonis. Tanggung jawab di sini bukan hanya bagi suami saja lho, tapi juga bagi istri dan anak-anak. Apa sih tanggung jawab suami? Jelas kita tahu semuanya yaitu memberi nafkah. Tapi tak hanya itu, suami juga bertanggungjawab mendidik istri dan anak-anaknya secara Islami.

Untuk istri, ia berkewajiban menuruti suaminya selagi tidak melenceng dari ajaran Islam. Anak pun juga begitu. Orang tua sudah susah paya menyekolahkan dan ngaji di pondok pesantren, misalnya, maka harus rajin belajar. Dengan begitu, keluarga bahagia akan tercapai. Dengan kata lain dalam satu keluarga seharusnya kita saling mengingatkan pada hal yang baik untuk menjadi dekat dengan Allah. Seperti yang dijelaskan dalam hadits nawawi 43 ini:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْت رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم يَقُولُ: “مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

Barang siapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan (kekuatan) tangannya. Jika dengan kekuatan tangan tidak mampu, maka hendaklah dengan menegurnya.. jika masih tidak mampu juga maka hendaklah menegur dengan hatinya. Dan itulah tingkatan iman yang paling lemah

Tercukupi Kebutuhan

Duit bukan segalanya tapi segalanya butuh duit kan? Benar sekali. Jadi keluarga yang tidak bisa mencukupi kebutuhannya pasti sering mengalami pertengkaran yang menyebabkan hubungan tidak harmonis. Jadi suami harus bekerja keras agar kebutuhan tercukupi.

Di sisi lain, istri dan anak juga jangan menuntut terlalu tinggi. Jika kebutuhan pokok sudah terpenuhi, maka bisa dibilang suami sudah bertanggungjawab. Namun, kebutuhan bukan hanya soal materi saja. Hal lain yang sering dilupakan adalah “waktu”. Untuk membuat keluarga bahagia sobat butuh waktu yang cukup untuk digunakan berkumpul bersama dan saling nasihat menasihati satu sama anggota keluarga yang lain misalnya.

Hubungan yang Baik antar Anggota Keluarga

Terakhir, antar anggota keluarga harus sering berkomunikasi. Semakin akrab komunikasinya, semakin harmonis hubungannya. Oleh karena itu, suami istri tidak boleh menang sendiri dan harus saling mengerti serta mengajari anak-anaknya agar saling berbagi. Mudah kan cara membentuk keluarga bahagia? Kalau kamu sudah siap, segera halalkan pasanganmu dan ciptakan kebahagiaan bersama.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY