Takdir Allah adalah yang terbaik – Sobat Cahaya Islam, hidup setiap makhluk tentunya tak pernah terlepas dari takdir. Beriman kepada takdir Allah adalah bagian dari rukun iman. Setiap sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya semata dan telah tertulis di sisi-Nya. Islam menyatakan bahwa takdir Allah adalah yang terbaik.
Setiap kejadian, baik itu kesenangan maupun kesusahan, menyimpan hikmah dan kebaikan. Bahkan walaupun kejadian tersebut berupa musibah dan bencana. Kewajiban manusia adalah mengimaninya bahwa itulah takdir Allah yang terbaik.
Takdir merupakan salah satu bagian integral dari untaian tauhid. Iman kepada sebab-sebab yang mengantarkan kepada takdir, yang baik atau yang buruk, merupakan aturan syariat. Tidak akan lurus dan benar urusan dunia serta akhirat tanpa adanya iman kepada tauhid dan syariat.
Dalil-dalil Iman kepada Takdir
Terdapat banyak dalil di dalam Al-Qur’an maupun hadits mengenai iman kepada takdir baik dan buruk. Di antara dalil-dalil tersebut adalah:
1. Hadits tentang jawaban Nabi Muhammad saw atas pertanyaan malaikat Jibril
Dalam sebuah hadits yang panjang malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad saw tentang Islam, iman, dan ihsan.
Adapun jawaban beliau ketika Jibril bertanya tentang iman yakni, “Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Hari Akhir, dan engkau beriman kepada qadar-Nya, yang baik maupun yang buruk.” (HR Bukhari no 19-20 dan Muslim no 37)
2. Surat Al-Hadid ayat 22-23
Makna iman kepada takdir adalah membenarkan dengan sesungguhnya bahwa setiap kejadian–baik atau buruk–adalah atas qadha dan qadar Allah ‘Azza wa Jalla. Mengenainya Allah berfirman yang maknanya,
“Tidak ada satu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah. (Kami menjelaskan yang demikian itu) agar kamu tidak berduka cita atas apa yang luput dari kamu dan agar kamu tidak terlalu gembira dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak senang kepada setiap orang yang jumawa lagi suka berbangga.” (QS Al-Hadid: 22-23)
Keyakinan bahwa Takdir Allah adalah yang Terbaik
Sobat Cahaya Islam, setiap takdir Allah memiliki hikmah. Allah ‘Azza wa Jalla tidak pernah menciptakan kejelekan yang murni, yang tidak melahirkan suatu kemaslahatan. Karenanya kejelekan dan keburukan tidak dinisbatkan kepada-Nya tetapi ia termasuk rentetan makhluk-Nya.
Segala kenikmatan dan kebaikan berasal dari Allah Ta’ala. Adapun keburukan yang menimpa adalah karena maksiat dan dosa-dosa manusia.
Allah berfirman mengenai hal ini, “Apa saja kebaikan yang engkau terima adalah dari Allah dan apa saja keburukan yang terjadi kepadamu maka dari (kesalahan) engkau sendiri.” (QS An-Nisa’: 79)
Perbuatan-perbuatan Allah semuanya baik. Perbuatan Allah Ta’ala tidak mengandung keburukan atau kejahatan sedikit pun dari segi mana pun. Dia tidak pernah menciptakan keburukan yang murni dari segala arah sebab hikmah-Nya menolak untuk itu. Pada keburukan yang murni tidak ada kemaslahatan untuk makhluk-Nya.
Allah Ta’ala Maha Suci dari Segala Keburukan
Sifat Allah adalah Maha Suci, di Tangan-Nyalah segala kebaikan. Sedangkan keburukan tidak ternisbat kepada-Nya. Apa yang ternisbat kepada-Nya tidaklah buruk. Penisbatan kepada-Nya tidaklah buruk.
Sehubungan dengan Allah Yang Maha Pencipta dan Maha Berkehendak, penisbatan kepada-Nya tidaklah buruk. Allah adalah Maha Bijaksana dan Maha Adil, senantiasa menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang layak dan semestinya.
Adapun sandaran perbuatan buruk kembali kepada hamba karena dia telah melakukan sesuatu yang menyebabkan kebinasaan.
Firman Allah tentang hal tersebut yakni, “Dan apa yang menimpa kalian dari suatu musibah, maka penyebabnya adalah pekerjaan tangan kalian sendiri. Dan Allah mengampunkan kebanyakan (dari kesalahan-kesalahan itu).” (QS Asy-Syura: 30)
Sandaran keburukan bukanlah Allah Ta’ala melainkan perbuatan dosa. Sesuatu yang buruk terjadi karena dosa hamba, jadi nisbahnya bukan kepada Allah melainkan kepada makhluk. Adapun ilmu Allah, masyi’ah (kehendak), Dia menuliskan (ketetapan takdir), dan Dia menciptakan segala sesuatu adalah merupakan hikmah, keadilan, rahmat, dan kebaikan.
Demikianlah, Sobat Cahaya Islam, uraian mengenai takdir Allah adalah yang terbaik. Semoga Dia senantiasa menganugerahkan pemahaman yang benar dan shahih mengenai setiap sesuatu. Allahu a’lam.