Sholat Jamak Qashar, Pengertian dan Syarat-syaratnya

0
291
sholat jamak qashar

Sholat Jamak Qashar – Sobat Cahaya Islam pasti pernah melakukan perjalanan atau safar. Saat dalam perjalanan, kadangkala ada kesulitan untuk menunaikan sholat lima waktu. Karenanya Islam memberikan rukhsah atau keringanan berupa sholat jamak qashar.

Allah Ta’ala memberikan keringanan bagi orang-orang yang kesulitan untuk menegakkan kewajiban sholat. Misalnya saja untuk orang yang sakit sehingga tidak mampu berdiri, maka dia boleh mengerjakan sholat dengan duduk. Di samping itu ada sholat jamak qashar untuk musafir dan sholat khauf saat berlangsung peperangan.

Sholat adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apa pun. Namun Allah ‘Azza wa Jalla memberikan berbagai keringanan atau rukhsah untuk mempermudah pelaksanaannya bagi orang-orang yang ada dalam situasi sulit.

Pengertian Sholat Jamak Qashar

Sebelumnya Sobat Cahaya Islam perlu mengetahui makna dari rukhsah yang Allah berikan, yakni sholat jamak dan sholat qashar. Adapun makna keduanya adalah:

Sholat jamak

Maknanya adalah menggabungkan dua sholat dalam satu waktu. Pelaksanaan sholat jamak ada dua jenis, yakni menggabungkan sholat Dzuhur dengan sholat Ashar dan sholat Maghrib dengan sholat Isya’. Sedangkan pelaksanaan sholat Shubuh tidak bisa secara jamak, harus dilaksanakan pada waktunya.

sholat jamak qashar

Adapun dalilnya adalah hadits dari Anas bin Malik ra, “Apabila tergesa-gesa hendak pergi, Nabi Muhammad saw mengundurkan sholat Dzuhur sampai awal waktu Ashar, lalu menjamak keduanya. Dan beliau mengundurkan sholat Maghrib sampai beliau menjamaknya dengan sholat Isya’, yakni ketika hilangnya awan merah.” (HR Muslim no. 2/151)

Sholat qashar

Qashar artinya meringkas atau memendekkan. Maksudnya adalah memendekkan pelaksanaan sholat yang empat rakaat menjadi dua rakaat. Jadi sholat qashar hanya berlaku untuk sholat Dzuhur, Ashar, dan Isya’ saja. Sholat Maghrib tetap tiga rakaat dalam setiap keadaan dan sholat Shubuh tetap dua rakaat.

Dalilnya adalah hadits dari Ibnu ‘Abbas ra berikut, “Allah telah mewajibkan sholat melalui lisan Nabi saw pada saat menetap empat rakaat, dalam bepergian sebanyak dua rakaat, dan dalam keadaan takut akan serangan musuh (perang) sebanyak satu rakaat.” (HR Muslim no. 3/143)

Syarat Sholat Jamak Qashar

Selanjutnya Sobat perlu mengetahui ketentuan perjalanan atau safar yang memenuhi syarat untuk melaksanakan sholat jamak qashar. Tentunya tidak semua safar memenuhi persyaratan. Lantas perjalanan seperti apa yang mendapat rukhsah?

Jarak perjalanan lebih dari 80 kilometer

Menurut para ulama, safar adalah perjalanan selama sehari semalam, atau 2 marhalah. Dalam perhitungan kekinian, kira-kira perjalanan sejauh 80 kilometer atau lebih. Itulah yang termasuk kategori safar. Seorang musafir boleh menempuhnya dengan mobil, pesawat, atau kapal. Selama perjalanan itu memenuhi jarak 80 kilometer atau lebih.

sholat jamak qashar

Perjalanan memiliki tujuan yang pasti

Jika seseorang menempuh perjalanan tetapi tidak memiliki tujuan, maka perjalanannya bukanlah safar. Dia tidak boleh melakukan sholat jamak qashar dan harus menjalankan sholat lima waktu sesuai ketentuan waktu dan jumlah rakaatnya.

Tujuan perjalanan bukan untuk maksiat

Jika perjalanan tersebut memiliki tujuan untuk maksiat maka tidak termasuk safar.

Apabila musafir sudah sampai di tempat tujuan lalu berniat untuk tinggal selama lebih dari 4 hari, maka dia tidak boleh melakukan keringanan safar. Jika dia berniat tinggal selama 4 hari atau kurang dari itu, maka dia mendapat keringanan safar.

Jika sesampainya di tempat tujuan musafir tidak mengetahui sampai kapan dia akan tinggal, maka dia boleh melaksanakan keringanan safar. Tidak ada batasan waktu baginya dalam menjalankan keringanan safar tersebut.

Demikian, Sobat Cahaya Islam, sedikit pembahasan mengenai sholat jamak qashar. Tentunya rukhsah atau keringanan dari Allah Ta’ala ini amat memudahkan saat Sobat melakukan perjalanan.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY