Tanggapan Rais Aam PBNU tentang PCINU di Luar Negeri

0
71
Rais Aam PBNU

Rais Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar telah mengatakan keberadaan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di luar negeri. Diantaranya ada perwakilan, delegasi atau duta yang akan membantu bangsa serta NU di Tanah Air.

Dalam sambutan Maulidur Rasul PCINU Malaysia, KH Miftachul Akhyar di  Kuala Lumpur, Selasa (2/10) malam, mengungkapkan meski jauh di luar negeri, namun tetap akan berjuang menghidupkan NU. Meski lebih berat dan sukar berjuang di negeri orang dibandingkan negeri sendiri.

Tanggapan Rais Aam PBNU

KH Miftachul Akhyar sendiri telah mengungkapkan bahwa semua hal dapat dilakukan untuk NU. Sebab, pahalanya tidak akan kurang dibandingkan melakukannya sendiri di Jakarta atau Surabaya.

Rais Aam PBNU

Berikutnya, beliau menjelaskan tentang tata tertib, aturan, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) untuk menuju organisasi yang sistemik. Di mana nantinya hal ini akan menjadi kebanggaan organisasi tersebut.

1. Memakmurkan Negeri Kelahiran

Miftachul Akhyar juga mengungkapkan bahwa Dubes (Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono) juga bangga dengannya (karena) tugas beliau terbantu.

Dirinya mengatakan meski berada di luar negeri, namun di hati Sobat Cahaya Islami Nahdliyin di Malaysia tetap ingat tanah kelahiran. Bahkan, selalu rindu untuk bisa kembali, dan memakmurkan negeri kelahiran.

Hal ini sebenarnya seperti yang telah disebutkan dalam Al Quran. Di mana saat itu terjadi pada Rasulullah SAW ketika berada di Madinah. Di mana dirinya selalu ingin kembali ke tempat kelahiran.

2. Penghargaan terhadap Rasulullah

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan penghargaan terhadap Rasulullah yang selalu menghabiskan waktu untuk memikirkan umatnya.

Beliau mengatakan semua perlu mempelajari serta mempertebal keimanan. Kemudian, harus bisa melihat bagaimana perjuangan dakwah Nabi yang tidak mudah, baik itu melalui ancaman pembunuhan, serta pengusiran. Bahkan, semuanya dilewati dengan penuh rintangan.

Rais Aam PBNU

Sebagai utusan akhir zaman untuk menyempurnakan agama samawi, beliau mengatakan Nabi Muhammad SAW tentu telah dibekali oleh ilmu. Namun, tetap menghadapi masalah dan berjuang setahap demi setahap sehingga bisa sukses seperti yang diharapkan.

Nabi Muhammad juga tidak sendirian dalam perjuangannya. Hal tersebut karena Nabi pendahulunya pun menghadapi permasalahan itu. Artinya, mendengarkan kisah-kisah pendahulu juga sangat penting, karena itu ada haul atau peringatan Maulid Nabi.

3. Melakukan Kunjungan secara Resmi ke Malaysia

Acara ini dihadiri oleh keluarga besar NU di Malaysia.  Selain itu, juga dihadiri langsung oleh Rais Aam PBNU yaitu Mohammad Nuh. Beliau merupakan Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono, kemudian ada Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kuala Lumpur Wishnu Krisnamurthi, Rais Syuriah PCINU Malaysia Kyai Abdul Bari.

KH Miftachul Akhyar juga saat ini telah berhasil melakukan kunjungan secara resmi ke Malaysia pada 30 September dan 1 Oktober 2024. Lalu, bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.

Tujuannya tentu untuk membahas berbagai isu strategis yang melibatkan hubungan antara kedua negara.

Selain itu, beliau juga menjadi pembicara kunci di Forum Serantau Yapeim. Di mana Rais Aam PBNU, berfokus pada pemberdayaan ekonomi madani melalui adanya sinergi antara negara-negara serantau.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY