Motivasi Bangkit dari Keterpurukan dalam Ayat-ayat Al-Quran

0
106
Motivasi Bangkit dari Keterpurukan

Motivasi Bangkit dari Keterpurukan – Terkadang, ujian datang bertubi-tubi atau terlalu berat hingga kita seakan merasa terpuruk dan tidak sanggup menghadapinya. Bahkan, tak jarang kita merasa hidup ini tidak adil. Padahal, musibah atau ujian sekecil apapun dapat menghapus dosa jika kita sabar.

Namun, tentu saja tidak mudah untuk bisa bangkit dari keterpurukan. Untungnya, Al-Qur’an datang bukan hanya membawa akidah dan hukum fiqih, tetapi juga motivasi-motivasi yang bisa memberikan semangat untuk bangkit bagi siapapun yang sedang merasa terpuruk.

Allah Selalu Bersama Kita

Jika kita ingin berkeluh kesah, Allah lah tempat terbaik untuk berkeluh kesah. Jadi, jangan sampai seorang muslim merasa sendiri dan kesepian karena Allah selalu membersamainya. Sebagaimana firman-Nya dalam ayat Al-Qur’an berikut ini:

وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْۗ

“dan Dia Bersama kamu di mana pun kamu berada.” (1)

Ayat ini sangat keren hingga siapapun yang membacanya tidak merasa terpuruk lagi sebab Allah yang Maha Pengasih selalu membersamainya. Saat orang-orang sekitar meninggalkan kita entah apapun alasannya, kita tak perlu sedih. Jika kita merasa punya Allah yang selalu menemani kita, hati pun akan merasa kuat dan tentram.

Orang Mukmin Adalah yang Paling Tinggi Derajatnya

Kecemasan, kekhawatiran, ketakutan, dan kesedihan berlebih menandakan iman kita sedang lemah. Sebagai orang mukmin, hendaknya kita selalu merasa kuat. Artinya, tidak ada alasan bagi orang mukmin untuk bersedih hati. Allah berfirman:

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

“Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman.” (2)

Inilah hebatnya orang mukmin. Maka, kita sebagai orang yang beriman harus sadar bahwa kita punya derajat tinggi. Dengan begitu, kita tidak perlu berlarut-larut dalam keterpurukan dan kesedihan. Caranya adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah.

Motivasi Bangkit dari Keterpurukan: Kita Pasti Mampu

Saat musibah datang, adalah hal yang wajar jika kita merasa ujian yang Allah berikan terlalu berat. Itulah kenapa banyak orang yang merasa lebih baik mati daripada hidup menderita. Padahal, kita harus sadar bahwa ujian dari Allah sudah sesuai dengan kadar kesanggupan masing-masing pribadi, sebagaimana firman Allah:

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kadar kesanggupannya.” (3)

Meski kadang hidup terasa begitu berat, tapi perhatikan firman Allah di atas! Allah sendiri yang menegaskan bahwa Dia memberi ujian sesuai dengan tingkat kesanggupan masing-masing. Jika ujian kita lebih berat dari orang lain, artinya kita punya tingkat kesanggupan yang lebih tinggi.

Belum tentu mereka mampu jika mendapat ujian seperti kita. Lalu, buat apa kita meratapi? Bukankah ujian tak lain bertujuan menaikkan level keimanan?


Referensi:

(1) Q.S. Al-Hadid 4

(2) Q.S. Ali Imran 139

(3) Q.S. Al-Baqarah 286

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY