NU Care LAZISNU Mengadakan Pelatihan Guru Bahasa Isyarat

0
58
LAZISNU mengadakan Pelatihan Guru

NU Care LAZISNU mengadakan Pelatihan Guru Bahasa Isyarat Program Kemanusiaan Inklusif 2025 pada Sabtu (15/3/2025) di Gedung PBNU Lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. Sekretaris LAZISNU PBNU Moesafa telah menyampaikan bahwa tujuan pelatihan ini untuk memberdayakan para guru yang memiliki murid penyandang disabilitas.

Kegiatan tersebut pertama kali LAZISNU selenggarakan sebagai penerapan dari pilar NU-Cerdas. Kegiatan ini juga menjadi bentuk peduli NU pada kelompok penyandang disabilitas.

NU Care LAZISNU Mengadakan Pelatihan Guru

Moesafa menyampaikan bahwa peserta pelatihan ini sebanyak 16 guru berasal dari sekolah dan madrasah di Jabodetabek maupun Jawa Tengah. Sekolah tersebut memiliki siswa penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara.  

1. Mempelajari dan Membaca Al-Qur’an

Moesafa berharap melalui adanya pelatihan ini membuat siswa penyandang disabilitas bisa mempelajari serta membaca Al-Qur’an secara benar. Selain itu, pelatihan bagi guru ini akan berlangsung secara berkelanjut.  

Sementara itu, Kementerian Agama Republik Indonesia Ida Zulfiya menyampaikan bahwa pelatihan ini sebagai bentuk kepedulian kepada penyandang disabilitas yang mendapat perlakuan dipinggirkan di lingkungan masyarakat. Ia sangat bersyukur NU menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Hal ini karena kegiatan NU Care LAZISNU mengadakan Pelatihan Guru tersebut sangat bermanfaat bagi mereka yang butuh bimbingan dalam membaca Al-Qur’an. Jadi, pelatihan bagi guru-guru ini sangat tepat.

2.  Sejarah dan Metode dalam Membaca Al-Qur’an

Beliau juga menyampaikan bahwa materi yang akan menjadi bahan ajar mengenai sejarah dan metode dalam membaca Al-Qur’an bahasa isyarat. Selain itu, terkait menerapkan Al-Quran kepada para penyandang disabilitas.

Bahkan, juga membahas konsep tuli dan wicara terutama hak dalam keagamaan. Ia berharap dengan adanya pelatihan bahasa isyarat tersebut juga membuat ketersediaan guru yang memahami Al-Qur’an bahasa isyarat semakin bertambah.

Jadi, para penyandang disabilitas juga dapat mempelajari Al-Qur’an bahasa isyarat. Ida berharap teman-teman tuli, wicara dapat mengakses belajar Al-Qur’an.

3. Mengajarkan Al-Qur’an kepada Penyandang Disabilitas

Selain itu, NU akan membantu memfasilitasinya agar tidak ada lagi penyandang disabilitas yang tidak bisa belajar Al-Qur’an. Ia juga berharap setelah pelatihan ini terselenggara, peserta dapat mengajarkan Al-Qur’an kepada penyandang disabilitas tuna rungu, tuna wicara, serta masyarakat di sekitarnya.

Direktur Program NU Care-Lazisnu PBNU Syarifuddin telah mengatakan bahwa program ini menjadi prioritas karena kebutuhan di lapangan sangat besar.

LAZISNU mengadakan Pelatihan Guru

4. Mengajarkan Al-Qur’an bagi Penyandang Disabilitas

Program ini perlu SLB untuk mengajarkan Al-Qur’an bagi penyandang disabilitas sensorik rungu wicara (PDSRW). Hal ini merupakan langkah awal dari rangkaian program inklusi yang luas.

Khususnya, pada pemberdayaan ekonomi bagi kelompok difabel. Wakil Direktur Fundraising Humas dan IT NU Care-Lazisnu PBNU Anik Rifqoh juga menambahkan program pelatihan ini merupakan kerja sama pihaknya dengan MNC Asset Management.

5. Kerja Sama Pertama NU dengan MNC Asset Management

Kegiatan ini merupakan kerja sama pertama NU dengan MNC Asset Management. Kerja sama ini sudah dari bulan Ramadhan yang berkah. Harapannya, NU Care LAZISNU mengadakan Pelatihan Guru dapat terus berlanjut untuk program-program inklusif lainnya.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY