Kompak di Media Sosial – Sobat Cahaya Islam, di era digital seperti sekarang, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan umat Islam. Sayangnya, alih-alih menjadi alat dakwah dan silaturahim, banyak yang justru menjadikannya sebagai ladang fitnah, perpecahan, bahkan permusuhan. Padahal, jika digunakan dengan benar, media sosial bisa menjadi tempat untuk menyebarkan kebaikan secara berjamaah dan menjaga kekompakan umat.
Kompak di Media Sosial: Amanah Besar Umat Muslim
Setiap alat yang Allah izinkan kita pakai, kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Termasuk jari-jari yang kita gunakan untuk mengetik dan menyebarkan konten.
Allah berfirman:
مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (1)
Ayat ini menunjukkan bahwa setiap kalimat, bahkan komentar singkat di media sosial, tidak luput dari catatan amal. Maka, betapa besar dosanya jika kita menyebarkan kebencian, hoaks, atau memecah belah ukhuwah Islamiyah hanya karena ingin terlihat berani atau merasa paling benar.
Dalam hadits, Rasulullah ﷺ mengingatkan:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (2)
Maka, di dunia maya pun berlaku prinsip ini. Kompak dalam kebaikan berarti menyebar konten yang bermanfaat dan tidak ikut dalam perdebatan sia-sia.
Bersatu Menyebarkan Dakwah, Bukan Caci Maki


Sobat Cahaya Islam, kita sering melihat akun-akun Islam justru saling serang. Sebagian menghina ulama yang tidak sepemahaman, sebagian menyebar potongan ceramah yang menimbulkan fitnah, sebagian mengangkat isu khilafiyah sebagai bahan permusuhan.
Padahal, Allah berfirman:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (3)
Ayat ini mengarahkan kita agar kompak dalam kebaikan, bukan bersatu dalam keburukan. Maka mari jadikan media sosial sebagai sarana:
- Menyebar kutipan Al-Qur’an dan hadits yang sahih
- Mendukung dakwah para ulama yang lurus
- Mempererat silaturahim antar sesama Muslim
- Menghindari debat tanpa ilmu dan komentar provokatif
Media sosial seharusnya menjadi majlis ilmu virtual, bukan arena pertengkaran.
Etika Kompak di Dunia Maya
Agar kekompakan umat Islam bisa terjaga, setiap Muslim perlu menerapkan etika bermedsos yang sesuai dengan tuntunan Islam:
- Verifikasi informasi sebelum dibagikan. Nabi ﷺ bersabda:
كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
“Cukuplah seseorang dianggap berdusta jika ia menceritakan semua yang ia dengar.” (4)
- Jaga adab dalam komentar dan diskusi. Hindari celaan, ejekan, atau menyudutkan saudara Muslim lain.
- Fokus menyebar yang bermanfaat. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pelakunya.” (5)
- Tahan diri dari ikut-ikutan tren buruk. Misalnya menyebar gosip artis, sindiran politik, atau video viral yang merusak iman.
Sobat Cahaya Islam, dunia maya adalah medan baru umat Islam untuk bersatu dalam menyebar kebaikan. Kompak tidak lagi hanya di masjid atau majelis, tapi juga di ruang digital. Yuk, jadikan akun media sosial kita sebagai ladang pahala dan sarana mempersatukan umat, bukan sebaliknya.
Referensi:
(1) QS. Qāf: 18
(2) HR. Bukhari no. 6018
(3) QS. Al-Mā’idah: 2
(4) HR. Muslim no. 5
(5) HR. Muslim no. 1893