Kiat Menghafal Al-Qur’an Agar Tidak Mudah Lupa

0
80
Kiat Menghafal Al-Qur'an

Kiat Menghafal Al-Qur’an – Siapa yang tak ingin hafal Al-Qur’an? Memang tidak mudah, tapi keutamaannya sangat luar biasa. Jika sobat Cahaya Islam berniat untuk menghafalkan kitab suci umat Islam ini, berikut beberapa kiat yang perlu menjadi perhatian.

Keutamaan Menghafal Al-Qur’an

Bacaan Al-Qur’an akan menjadi syafa’at di akhirat nanti. Apalagi jika seseorang menjadi penghafal Al-Quran, maka ia pasti akan mendapat syafa’at. Rasulullah bersabda:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

“Bacalah Al-Qur’an, karena bacaan Al-Qur’an itu akan datang di hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi yang membacanya.” (1)

Setiap ayat yang kita hafal dari Al-Qur’an memberikan kemuliaan. Semakin banyak ayat yang kita hafal, maka semakin tinggi kedudukan kita di sisi Allah. Tentu saja, menghafalkan Al-Qur’an harus Ikhlas, hanya mengharap Ridha Allah. Bukan untuk kepentingan dunia seperti mendapatkan uang dan semacamnya.

Ikhlas dan Menjauhi Maksiat Adalah Modal Utama

Hendaknya kita menjadikan niat & tujuan dalam menghafalkan Al-Qur’an untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Oleh karena itu, kita harus Ikhlas. Allah berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dan (menjalankan) agama dengan lurus.” (2)

Memurnikan ketaatan artinya Ikhlas. Lalu, modal utama lainnya adalah menjauhi maksiat. Jadi, maksiat merupakan pantangan bagi siapapun yang ingin menjadi penghafal Al-Qur’an.

Ketika Imam Syafi’i mengadu kepada gurunya tentang kejelakan hafalan yang dimilikinya, beliay menyuruhnya untuk meninggalkan segala bentuk kemaksiatan. Pasalnya, ilmu adalah Cahaya dan Cahaya Allah tidak mungkin diberikan kepada ahli maksiat.

Seseorang yang masih sering berbuat dosa, maka hafalannya pun akan buruk. Begitu juga sebaliknya, seseorang yang senantiasa berusaha menjauhi maksiat akan lebih kuat daya ingatnya.

Kiat Menghafal Al-Qur’an: Rajin Mengulang Hafalan

Yang tak kalah penting bagi siapapun yang ingin menjadi penghafal Al-Qur’an adalah sering-sering mengulang hafalannya. Itulah kenapa para hafidz dan hafidzhoh Al-Qur’an selalu mengulang hafalannya (muroja’ah) setiap hari. Jika tidak, maka hafalan bisa cepat hilang. Rasulullah pernah berpesan:

إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ الإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا وَإِنْ أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ

“Sungguh orang yang menghafalkan Al-Qur’an bagaikan unta yang diikat. Jika diikat, unta itu tidak akan lari. Dan jika dibiarkan tanpa diikat, ia akan pergi.” (3)

Dalam Riwayat lain, Rasulullah juga mengatakan bahwa jika seseorang yang menghafalkan Al-Qur’an membacanya di malam dan siang, ia akan mengingatnya. Tapi jika tidak, ia akan lupa.

Begitu berat perjuangan untuk bisa hafal Al-Qur’an. Tapi dengan tekad yang kuat dan mengikuti kiat-kiat di atas, insyaallah Allah akan memudahkannya. Aamiin.


Referensi:

(1) Sahih Muslim 804

(2) Q.S. Al-Bayyinah 5

(3) Sahih Muslim 789

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY