Tips Hidup Hemat – Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumtif masyarakat. Agar finansial tetap terkontrol, kita harus bijaksana dalam gaya hidup. Tentu saja, hidup hemat atau gaya hidup sederhana sudah tidak asing dalam ajaran Islam. Walaupun tidak secara gambling, Allah sangat menganjurkan umat Islam supaya hidup hemat, tidak boros, dan bijaksana dalam mengatur keuangan.
Tips Hidup Hemat dan Tidak Boros
Ajaran Islam dengan tegas melarang hidup boros, sebagaimana firman Allah berikut ini:
وَلَا تُبَذِّرۡ تَبۡذِيۡرًا ٢٦ اِنَّ الۡمُبَذِّرِيۡنَ كَانُوۡۤا اِخۡوَانَ الشَّيٰطِيۡنِ ؕ
“Janganlah kalian menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudaranya setan.” (1)
Boros artinya menempatkan hal-hal bukan pada tempatnya, seperti memakai uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak penting atau tidak sesuai kebutuhan. Tentu saja, boros termasuk perilaku hidup buruk yang dapat mendatangkan kemudharatan yang besar. Jika seseorang hidup boros, tentu dia sendiri yang akan rugi.
Dengan selalu mengingat ayat ini, maka seorang muslim seharusnya dapat menjauhi hidup boros. Pasalnya, siapa yang mau disamakan dengan saudaranya setan? Tentu saja tidak ada. Dengan menjauhi sifat boros, kita bisa menghemat uang dan menabungnya untuk kebutuhan lain yang lebih penting.
Perintah Hidup Hemat dan Sederhana
Agar hemat, kita harus membiasakan diri hidup sederhana. Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan:
وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا
“Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang jika menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan” (2)
Setiap orang berhak menggunakan uangnya untuk apa saja yang halal. Tapi, jika berlebihan dalam menggunakan harta, terlebih untuk hal-hal yang sebenarnya tidak begitu perlu, maka hal itu menjadi tidak boleh, karena termasuk mubadzir.
Tidak Boleh Terlalu Pelit
Memang, sebaiknya seseorang menghemat dalam menggunakan hartanya. Akan tetapi, bukan berarti ia harus terlalu irit. Pasalnya, terlalu irit bisa menandakan sifat pelit atau kikir. Dan pelit atau kikir termasuk perbuatan yang tercela sehingga Islam juga melarangnya.
Maka, sebaiknya seorang muslim menggunakan atau mentasarufkan harta secukupnya dan sewajarnya saja sesuai kebutuhan masing-masing. Tiap orang mungkin punya kebutuhan yang berbeda-beda. Tapi, jika menuruti hawa nafsu dan gaya hidup yang konsumtif, maka uang berapapun sepertinya akan selalu terasa kurang.
Dalam Islam, gaya hidup hemat bukan hanya sekedar tren. Tapi, itu juga merupakan teladan dari Nabi Muhammad dalam menjalani hidup. Selain itu, Islam juga mengajarkan zuhud, yaitu perilaku sederhana dan tidak terlalu terikat pada perkara duniawi.
Dalil-dalil di atas menjadi bukti bahwa Islam benar-benar mengatur serta memberikan pedoman kepada ummat muslimsupaya hidup sederhana dalam menjalani hidup di dunia. Tujuannya adalah supaya tidak dikuasai hawa nafsu serta hidup sesuai aturan Allah.
Referensi:
(1) Q.S. Al-Isra’: 26-27
(2) Q.S. Al-Furqan: 67