Makna Keseimbangan Ibadah Ritual dan Sosial Sesuai Tuntunan

0
72
keseimbangan ibadah ritual dan sosial

Keseimbangan ibadah ritual dan sosial – Secara harfiah, ibadah merupakan rasa tunduk atau taat melaksanakan pengabdian. Perlunya Sobat mewujudkan keseimbangan ibadah ritual dan sosial untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam Islam, ibadah terbagi dalam dua macam, yaitu yang berhubungan langsung dengan Allah dan dengan sesama manusia. 

Pengertian Ibadah dan Macamnya dalam Islam

Ada pandangan yang kurang tepat pada sebagian umat Islam tentang ibadah kepada Allah. Masih banyak yang mengartikan ibadah sebagai ritual yang bersifat khusus. Sementara itu untuk aktivitas non ritual tidak dianggap sebagai ibadah. 

Pandangan tersebut mengartikan ibadah ritual merupakan sarana menyembah Allah. Sedangkan amalan selain itu, bukan termasuk bentuk penyembahan kepada Allah, sehingga tidak berharap mendapatkan pahala. 

Pandangan tersebut keliru, sebab Islam memandang ibadah adalah kepatuhan dan ketundukan hanya kepada Allah. Padahal ibadah bermakna segala sesuatu yang mencakup perbuatan yang Allah ridhai, baik perkataan maupun perbuatan untuk mengagungkanNya. Pada dasarnya, ibadah terbagi menjadi dua jenis:

1.     Ibadah Ritual

Ibadah ritual yaitu ibadah dari seorang hamba yang berhubungan langsung dengan Allah. Tata cara ibadah telah Islam atur secara terperinci dalam Al Qur’an maupun hadist. Contoh ibadah ritual yaitu, shalat, puasa, haji, dan zakat. Ibadah ritual mengandung kemaslahatan untuk yang mengerjakannya. 

Sobat yang membaguskan shalat, maka akan membentuk sistem pencegahan internal, sehingga tidak mudah melakukan maksiat. 

2.     Ibadah Sosial

Sebelum membahas lebih jauh tentang keseimbangan ritual dan sosial, maka Sobat harus paham apa itu ibadah sosial. Ibadah sosial berkaitan erat dengan hubungan antar manusia dengan manusia lainnya. Landasan dari ibadah sosial terdapat dalam ayat berikut ini:

“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” 1

Contoh ibadah sosial antara lain:

  • Membantu fakir miskin
  • Menolong korban bencana
  • Merawat alam
  • Berbuat baik kepada sesama

Pentingnya Mewujudkan Keseimbangan Ibadah Ritual dan Sosial

Ada kalanya, Sobat bingung harus memprioritaskan ibadah ritual atau sosial? Pada dasarnya keseimbangan ibadah ritual dan sosial harus Sobat wujudkan dengan baik. Islam mengajarkan ibadah ritual dan sosial harus berjalan beriringan. Bahkan dalam ibadah ritual sesungguhnya mengandung makna ibadah sosial. 

keseimbangan ibadah ritual dan sosial

Contohnya, shalat berjamaah, zakat, hingga ibadah puasa merangkum dimensi ritual dan sosial secara bersamaan. Namun, yang menjadi catatan penting yaitu anjuran untuk mendahulukan amalan yang mendesak daripada amalan longgar. 

Dalil dari mendahulukan amalan untuk mewujudkan keseimbangan ibadah ritual dan sosial berbunyi:

Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” 2  

Ada beberapa hal yang mendasari pentingnya ibadah ritual dibandingkan ibadah sosial dalam Islam:

  • Ayat Al Qur’an lebih banyak menceritakan ibadah sosial daripada ibadah ritual. 
  • Ketika ibadah ritual Sobat tinggalkan, contohnya orang tua yang tidak sanggup berpuasa, maka harus membayar fidya. Ibadah ritual ini dapat Sobat ganti dengan ibadah sosial. 
  • Ketika ada ibadah ritual yang Sobat kerjakan ternyata bersamaan dengan ibadah sosial, maka bisa mempercepat ibadah ritual. 

Sobat perlu menyeimbangkan antara ibadah vertikal dan horizontal, sehingga bisa menyesuaikan kesalehan keduanya. Sesuaikan antara shalat berjamaah, haji, dan umrah dengan menolong tetangga, membantu saudara hingga kerja bakti. 

Kesalehan ritual bertingkat-tingkat, sedangkan kesalehan ritual berlapis-lapis. Oleh karena itu, penting mewujudkan keseimbangan ibadah ritual dan sosial dan memprioritaskan sesuai dengan kondisi dan kemampuan Sobat. 


  1. (Ali Imran ayat 112) ↩︎
  2. (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718) ↩︎

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY