Membalas Kebaikan Orang Tua: Jalan Mulia Menuju Surga

0
60
Membalas Kebaikan Orang Tua Birrul Walidain

Membalas Kebaikan Orang Tua – Jika kita ditanya: siapa yang paling berjasa dalam hidup kita? Maka tak ada yang bisa menandingi pengorbanan ayah dan ibu. Mereka bukan hanya sumber kehidupan, tapi juga cinta tanpa syarat, pelindung, guru, dan pembimbing kita sejak dalam buaian.

Jika kebaikan orang lain bisa kita balas, bagaimana dengan orang tua? Pasalnya, kebaikan mereka begitu besar seakan tak terbatas. Lantas, bisakah kita membalas kebaikan mereka? Dan bagaimana Islam mengajarkan kita untuk melakukannya?

Tidak Akan Mampu Membalas Kebaikan Orang Tua

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita dapat merujuk pada Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

 لاَ يَجْزِي وَلَدٌ وَالِدَهُ إِلاَّ أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ

“Seorang anak tidak bisa membalas jasa orang tuanya, kecuali ia menemukan orang tuanya sebagai budak, lalu ia membelinya dan memerdekakannya.” (1)

Sobat Cahaya Islam, ini menunjukkan betapa besarnya jasa orang tua. Bahkan jika kita berbuat baik seumur hidup, itu belum sebanding dengan satu malam mereka merawat dan mengorbankan dirinya untuk kita.

Satu-satunya cara untuk membalas jasa kedua orang tua adalah dengan memerdekakan mereka sebagai budak. Padahal, zaman ini sudah tidak ada lagi perbudakan. Artinya, kita tidak akan mungkin bisa membalas jasa mereka berdua.

Perintah Berbakti Setelah Tauhid dalam Al-Qur’an

Perhatikan bagaimana Allah menyandingkan perintah bertauhid dengan berbakti kepada orang tua:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak.” (2)

Ayat ini menunjukkan bahwa berbakti kepada orang tua adalah kewajiban utama setelah menyembah Allah. Bukan sekadar membantu secara materi, tapi juga menyenangkan hati mereka, merendahkan suara, dan tidak menyakiti dengan ucapan.

Mirisnya, anak-anak di zaman akhir ini banyak yang tidak punya rasa hormat terhadap kedua orang tuanya. Tentunya, Islam tidak membenarkan sikap tersebut.

Cara Membalas Budi dalam Islam

Lantas, bagaimana usaha kita agar dapat membalas kebaikan-kebaikan orang tua kita? Setidaknya, sobat Cahaya Islam bisa mencoba hal-hal berikut ini:

  1. Taat dan lembut kepada mereka
    Ucapan “ah” saja dilarang, apalagi membentak atau menyakiti mereka.
  2. Mendoakan mereka siang dan malam

رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Ya Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah menyayangiku waktu kecil.” (3)

  1. Membahagiakan mereka di masa tua
    Jadilah anak yang hadir di saat dibutuhkan, bukan hanya sibuk dengan dunia sendiri.
  2. Melanjutkan kebaikan mereka
    Termasuk dengan bersedekah, mendoakan, dan menjadi anak saleh yang mendoakan mereka setelah wafat.

Surga di Telapak Kaki Ibu

Sobat Cahaya Islam, di tengah kesibukan hidup ini, jangan lupa ada dua sosok yang menanti perhatian kita: ayah dan ibu. Tak perlu menunggu momen besar, karena senyuman, pelukan, dan doa yang tulus saja sudah cukup untuk membahagiakan mereka.

Ingatlah sabda Rasulullah ﷺ:

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ

“Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Maka jagalah pintu itu, atau engkau akan kehilangan.” (4)

Begitu besar Islam menekankan kewajiban berbuat baik kepada orang tua, sampai-sampai itu menjadi jalan kunci menuju surga.


Referensi:

(1) Sunan Ibn Majah 3659

(2) QS. Al-Isra’: 23

(3) QS. Al-Isra’: 24

(4) Sunan Ibn Majah 3663

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY