Irwansyah Menjadi Korban HOAX, Cara Menyikapi HOAX dalam Perspektif Islam!

0
639
Irwansyah

Irwansyah – HOAX atau berita bohong rentan terjadi dalam dunia digital yang semakin berkembang. Korban HOAX pun sangat beragam, mulai dari para intelek, selebritis, hingga kaum biasa. Baru-baru ini, aktor kondang Irwansyah menjadi korban HOAX.

Suami Zaskia Sungkar ini, di kabarkan meninggal dunia. Sontak, kabar ini pun menjadi perbincangan hangat para warganet. Irwansyah pun mengklarifikasi terkait isu yang beredar tidak benar.

Sobat Cahaya Islam, dalam menanggapi berita HOAX hendak menyikapinya dengan penuh bijak. Islam mengajarkan untuk senantiasa bertabayyun terhadap setiap informasi yang di dapatkan. Hendaknya setiap informasi di teliti secara mendalam terkait kebenarannya yang pasti.

Cara Menyikapi HOAX dalam Perspektif Islam

Seperti yang di singgung sebelumnya, Islam mengajarkan untuk senantiasa tabayyun yakni mengklarifikasi berita yang  beredar. Di era digital yang semakin berkembang, HOAX semakin memuncak, seorang muslim hendaknya menyikapi dengan sikap yang tepat. HOAX sama halnya dengan berita bohong dan hal itu adalah perbuatan dosa yang dilarang Allah SWT.

Firman Allah SWT:

إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. (Q.S An-Nur [24] : 11)”.

Ayat di atas memperjelas bawa berita bohong amatlah islam larang. Hal tersebut merupakan perbuatan buruk yang akan di balas dengan balasan setimpal. Lalu, bagaimana cara seorang muslim dalam menanggapi HOAX? Berikut ini informasi lengkapnya!

1.    Tabayyun Terhadap Berita yang Beredar

Seperti yang di singgung sebelumnya, Islam mengajarkan untuk tabayyun. Dalam menyikapi HOAX atau berita yang beredar hendaknya pastikan terlebih dahulu kebenarannya.

Seperti halnya dalam menentukan hadits yang shahih, ketika sanadnya kurang akurat, maka akan di abaikan. Begitu pun dengan kabar HOAX yang beredar, hal ini akan memberikan kerugian bagi masyarakat umum.

Tidak sedikit masyarakat yang memilih untuk percaya pada informasi yang beredar di internet. Padahal, cara yang bijak yakni dengan menelaah dan mengklarifikasi terlebih dahulu terkait info yang beredar. Jika kebenarannya terungkap, maka berita yang beredar bisa dinyatakan sebagai informasi benar sesuai fakta.

Irwansyah

2.    Perluas Wawasan dengan Rajin Membaca

Selanjutnya, mari Sobat Cahaya Islam sama-sama memperluas pengetahuan dan wawasan melalui gerakan membaca. Buku adalah jendela dunia, melalui bacaan yang terkandung di dalamnya akan meningkatkan wawasan serta pengetahuan. Dengan rajin membaca, maka tidak akan mudah tertipu dengan berita HOAX yang merugikan.

Bacalah berita/ informasi yang beredar dengan teliti. Hindari membaca hanya bagian judul dan akhirnya saja. Sebalinya, bacalah berita hingga tuntas, lalu telusuri dari mana berita tersebut beredar.

Selanjutnya, apakah media yang menyebar berita merupakan media resmi atau hanya abal-abal. Selain itu, banyak sekali informasi bohong yang disebarluaskan melalui media sosial, seperti WhatsApp.

Irwansyah

Sebagai penerima berita, hendaknya lakukan penyaringan guna informasi palsu tidak tersebarluaskan dengan mudah. Pastikan disertai dengan bukti yang  jelas dan akurat, sehingga berita yang beredar pun jelas faktanya.

Demikianlah Sobat Cahaya Islam terkait cara menyikapi berita HOAX yang kerap meresahkan masyarakat. Sama halnya isu, Irwansyah yang menjadi korban HOAX, senantiasa masayrakat umum megklarifikaisnya terlebih dahulu. Mari senantiasa memberikan informasi yang bermanfaat serta tidak merugikan masyarakat umum.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY