Hari Buku Nasional tahun ini jatuh pada 17 Mei 2025. Banyak cara yang bisa Sobat lakukan untuk memperingati Hari Literasi Nasional, mulai dengan berbagi buku gratis hingga menyediakan pojok baca di tempat umum. Dalam Islam pun, membaca merupakan anjuran bahkan menjadi wahyu pertama dari Allah kepada Nabi Muhammad.
Esensi Hari Buku Nasional
Keprihatinan rendahnya minat baca dan tingkat literasi di Indonesia menjadi alasan mengapa tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Abdul Malik Fadjar sebagai Menteri Pendidikan Nasional pada tahun 2002 menjadi tonggak penting gagasan peringatan hari buku sebagai upaya membangkitkan semangat membaca.
Kala itu, rata-rata buku yang dicetak setiap tahun berjumlah 18.000 judul. Jumlah ini ternyata sangat rendah jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya, seperti Cina dan Jepang. Kedua negara tersebut mampu mencetak buku dari 40.000 hingga 140.000.
Hasil survei dari PISA pun menunjukkan kemampuan literasi peserta didik di Indonesia jauh tertinggal dari negara lainnya. Menteri Pendidikan RI kala itu berharap bisa meningkatkan minat baca generasi penerus bangsa.
Pentingnya Membaca Menurut Pandangan Islam
Al Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang memberikan petunjuk untuk orang beriman agar mengikuti menjadikannya pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya membaca menurut Islam menjadi salah satu ajaran paling menonjol dalam Al Qur’an. Perintah membaca dan mencair ilmu dalam Al Qur;an dikupas secara mendetail.
Islam menganjurkan membaca bahkan menjadi wahyu pertama yang turun sebagaimana ayat berikut ini:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.” 1
Melalui membaca, Sobat akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Ilmu ini yang nantinya Sobat baca ketika berpulang ke Rahmatullah bersama dengan doa anak sholeh dan amal jariyah. Allah telah membekali Sobat dengan akal agar membaca dan menuntut ilmu. Akal inilah yang menjadi pembeda antara manusia dan makhluk hidup ciptaan Allah lainnya.
Memperingati Hari Buku Nasional juga mengingatkan bahwa manusia harus menggunakan akal agar bisa menuntut ilmu. Sobat wajib mempelajari tiga macam ilmu, yakni ilmu Tauhid, Fiqih, dan Tasawuf. Sedangkan Yusuf Al Qaradhawi menambahkan dua ilmu lain yang harus Sobat pelajari, yakni ilmu agama dan dunia.
Itulah mengapa hukum membaca dalam Islam yakni wajib. Berikut ini sejumlah manfaat Sobat rajin membaca menurut pandangan Islam:
1. Terhindar dari Godaan Setan
Membaca Al Qur’an, kitab-kitab hingga buku-buku bermuatan pelajaran Islam membuat Sobat terhindar dari godaan setan. Sebab, membaca akan menambah ilmu pengetahuan dan membuat Sobat tetap berada di jalan Allah dan terhindar dari jalan setan.
2. Terhindar dari Kekafiran
Sobat Cahaya Islam yang menggunakan akalnya dan memahami kebenaran yang Allah turunkan melalui ilmu niscaya tidak akan menjadi kafir. Merujuk pada Hari Buku Nasional dalam pandangan Islam, membaca akan menghindarkan Sobat menjadi penghuni neraka. Terlebih lagi jika membaca Al Qur’an bernilai pahala sebagaimana hadits berikut ini:
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.”2


3. Naik Derajatnya
Siapapun yang membaca dan menuntut ilmu akan Allah tingkatkan derajatnya. Sebab, orang berilmu lebih baik daripada orang yang tak menuntut ilmu. Derajat orang yang memiliki ilmu 700 kali di atas orang mukmin.
Peringatan Hari Buku Nasional mengingatkan seluruh umat Islam bahwa membaca mendatangkan banyak manfaat. Bahkan dalam Islam, membaca merupakan wahyu sekaligus perintah yang pertama kali Nabi Muhammad.