BKKBN gandeng LDII DIY untuk melakukan sosialisasi “Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting kepada warga LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)”, pada Sabtu (21/9). Acara tersebut telah berlangsung di Hotel Tirta Kencana, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Acara ini diikuti sekitar 250-an peserta yang terdiri dari perwakilan BKKBN DIY. Lalu, ada pengurus harian DPW LDII DIY, ketua serta pengurus DPD LDII se-Kota Yogyakarta, pasangan usia subur (PUS), remaja dan lansia LDII se-Kota Yogyakarta.
BKKBN Gandeng LDII DIY Tingkatkan Kepedulian
Qomarudin mewakili Ketua DPW LDII DIY, turut menyampaikan terima kasih atas undangan dari BKKBN kepada warga LDII. Beliau menegaskan, LDII DIY siap mendukung program yang diadakan oleh BKKBN.
Sementara itu, Plt Sekretaris BKKBN DIY, Rohdiana mengungkapkan BKKBN sebagaimana diamanatkan pada Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Di mana memiliki tugas untuk melaksanakan Program Bangga Kencana.
1. Mengkoordinasikan Pelaksanaan Program
BKKBN gandeng LDII DIY juga diminta untuk mengkoordinasikan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Indonesia. Rohdiana menegaskan dalam pengelolaan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting yang lebih efektif, diperlukan adanya kepedulian, dukungan, komitmen serta partisipasi aktif.
Baik itu, dari para stakeholder serta mitra kerja di keseluruhan tingkatan wilayah.
Dirinya menambahkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama LDII telah menandatangani Nota Kesepahaman Bersama Nomor : 13/KSM/G2/2024 pada tanggal 27 Juli 2024. Hal ini berkaitan tentang dukungan pelaksanaan program Bangga Kencana serta percepatan penurunan stunting di lingkungan LDII.
Harapannya dengan kesepahaman ini bisa meningkatkan peran serta mitra kerja. Terutama, LDII dalam membantu akselerasi pencapaian program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.
2. Melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Beberapa tujuan kegiatan ini yaitu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) terkait program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting, peningkatan kapasitas dan kompetensi jajaran DPW LDII DIY beserta anggota tentang BKKBN.
Selain itu, juga mensinergikan sumber daya yang ada di LDII DIY untuk membantu program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting. Bahkan, meningkatkan kepedulian dan membantu program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di lingkungan LDII.
3. Penentu Masa Depan
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo sebagai narasumber utama, turut menyampaikan bahwa penentu masa depan sebuah bangsa adalah generasi penerusnya. Oleh karena itu, harus dipersiapkan sejak dalam kandungan agar menjadi generasi penerus cerdas dan berkualitas serta terhindar dari stunting.
Sebagian besar penyebab stunting yaitu kawin terlalu muda atau tua. Allah sendiri membuat panggul manusia 10 cm saat berusia 20 tahun dan kepala bayi berukuran 9,8 cm.
Apabila hamil sebelum usia 20 tahun, maka bayi tersebut sulit keluar. Hasto menambahkan apabila usia 16 tahun sudah hamil, maka tulang ibunya akan diambil bayi.
Jadi apabila tulang masih tumbuh, namun diambil bayi, maka saat osteoporosis tulang akan keropos lebih parah. Selain faktor usia, stunting juga dapat terjadi akibat kurang gizi, dan kurang protein selama 1.000 hari sejak masa kandungan.
Terdapat waktu 1.000 hari untuk mencegah stunting, yakni 280 hari saat di dalam kandungan dan 720 hari setelah lahir. Dalam kurun waktu inilah yang akan menentukan cerdas atau tidaknya Sobat Cahaya Islami.
Dokter spesialis kandungan ini juga tentu merasa bangga, karena hal di atas sudah diajarkan LDII kepada warganya.
Pada kesempatan ini juga turut diadakan launching Sekolah Lansia Barokah Mandiri, terbukti dengan BKKBN gandeng LDII DIY.