PCNU Kota Manado Ajak Santri Rawat Toleransi

0
35
PCNU Kota Manado

PCNU Kota Manado – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU Kota Manado menyelenggarakan Gebyar Hari Santri (HSN) 2025 di Kampus IAIN Manado. Acara ajakan merawat toleransi tersebut terselenggara pada Minggu (26/10/2025). Kegiatan ini diikuti ratusan santri, imam, dan marbot dari berbagai wilayah di Kota Manado.

PCNU Kota Manado Ajak Santri Gaungkan Kebangsaan dan Toleransi

Dalam acara tersebut, PCNU kota Manado mengajak para santri untuk menjaga semangat kebangsaan dan merawat toleransi di tengah keberagaman masyarakat. Ketua Tanfidziyah PCNU Manado, KH Rikson Hasanati, menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Manado.

Sebab, Andrei Angouw atas komitmennya dalam membangun kerukunan antarumat beragama. Ia menilai kepemimpinan Wali Kota Andrei telah menghadirkan suasana harmoni sosial yang kuat di tengah masyarakat yang beragam. Kiai Rikson menuturkan bahwa semangat kebersamaan lintas iman di Kota Manado menjadi modal penting bagi persatuan bangsa. 

Nilai-nilai tersebut, menurutnya, sejalan dengan prinsip keislaman dan kebangsaan yang dipegang para santri. Kiai Rikson juga mengingatkan bahwa santri harus menjadi garda depan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila dan keutuhan NKRI. Ia menegaskan bahwa kerukunan yang terlihat di Manado merupakan wujud nyata dari semangat kebangsaan santri.

PCNU Kota Manado

Islam mengajarkan toleransi sebagai wujud kasih sayang dan keadilan antar umat manusia. Nabi Muhammad mencontohkan sikap menghormati perbedaan keyakinan, budaya, dan suku. Prinsip ini tercermin dalam Al-Qur’an yang menegaskan tidak ada paksaan dalam agama, serta pentingnya hidup damai berdampingan dengan semua pihak.

Filosofi Santri dan Nilai Kebangsaan

Dalam acara PCNU Kota Manado tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syafiq Nurul Hidayah tersebut menyinggung filosofi santri. Ajaran di lingkungan Nahdlatul Ulama yang utama, yaitu maa ziltu thaliban atau “selamanya aku tetap santri.” 

Ungkapan ini, menurutnya, mencerminkan sikap rendah hati, pengabdian tanpa batas, serta komitmen untuk terus berkontribusi bagi bangsa. Kiai Rikson menegaskan bahwa nilai-nilai tersebut harus senantiasa ditanamkan dalam kehidupan santri di era modern. 

Ia menyebut, santri tidak hanya berperan di bidang keagamaan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan nasional yang besar.

Kegiatan Sosial dan Dukungan Tokoh NU

Rangkaian acara Gebyar Hari Santri 2025 juga menampilkan dengan kegiatan bakti sosial bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). PCNU Kota Manado menyalurkan bantuan berupa kacamata baca, kacamata minus, paket sembako, serta santunan bagi santri, imam, dan marbot.

Ketua Tanfidziyah PWNU Sulawesi Utara, KH Ulyas Taha, turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif PCNU Manado. Ia menilai kegiatan tersebut mencerminkan semangat sosial dan keagamaan yang kuat. 

KH Ulyas menekankan bahwa peringatan Hari Santri menjadi momentum penting untuk meneguhkan semangat perjuangan dan pengabdian santri terhadap bangsa. 

Acara tersebut juga dihadiri tokoh-tokoh penting, seperti

  • Rois Syuriah PWNU Sulut KH Sya’ban Mauludin
  • Rektor IAIN Manado Prof Ahmad Rajafi
  • Kepala Kemenag Kota Manado Hj Rogaya Udin
  • Perwakilan dari Kapolresta dan BPN Sulut.

Kegiatan PCNU Kota Manado berlangsung dengan khidmat dan menjadi simbol persatuan, toleransi, serta semangat kebangsaan yang dijaga bersama oleh warga Nahdlatul Ulama di Kota Manado.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY