Zakat Mal, Pengertian dan Jenis-jenisnya

0
1171

Zakat Mal – Setiap muslim perlu untuk mempelajari tentang zakat. Seperti yang kita tahu zakat memiiki beberapa jenis dan zakat termasuk sesuatu yang wajib dibayarkan bagi mereka yang sudah mencapai batas wajib. Selain zakat fitrah yang berupa beras atau bahan makanan pokok, terdapat juga zakat mal. Apakah itu zakat mal?

 “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ke-taatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Bagi sobat cahaya Islam yang belum mengetahui mengenai apa itu Zakat Mal maka berikut ini adalah informasi mengenai pengertian zakat mal dan bagaimana tata cara pembayarannya.

Pengertian Zakat Mal

Zakat maal atau zakat fitrah dikeluarkan sebelum malam Idul fitri. Zakat maal memiliki pengertian jenis zakat yang dikeluarkan setiap tahun saat bulan ramadhan sebelum malam idul fitri oleh seorang individu atau sebuah lembaga. Zakat itu adalah dari penghasilan atau harta si pemberi zakat.

Kata “maal” dalam zakat berasal dari Bahasa Arab yang berarti harta. Menurut para ulama, zakat maal dibayarkan oleh mereka yang hartanya telah memenuhi nisab selama 1 tahun. Terdapat beberapa syarat agar harta atau kekayaan seseorang termasuk ke dalam kriteria zakat maal.

1. Milik Pribadi Sepenuhnya

Syarat pertama zakat maal yaitu harta atau kekayaan yang dizakatkan adalah sepenuhnya milik sendiri atau lembaga. Artinya harta tersebut bukan milik pihak lain baik setengahnya maupun sepenuhnya. Maka harta itu bisa menjadi zakat maal.

2. Telah Mencapai Nisab

Nisab adalah jumlah atau ukuran minimal dari harta yang harus dizakatkan. Jika harta belum mencapai nisab, maka belum wajib dizakatkan. Harta yang wajib dizakatkan adalah yang sudah mencapai nisab 1 tahun.

3. Dapat Berkembang

Jika harta yang dizakatkan untuk keperluan usaha, maka harta tersebut mempunyai potensi untuk berkembang dan bertambah jumlahnya.

4. Kebutuhan Pokok Tercukupi

Seseorang yang berzakat hendaknya adalah orang yang kebutuhan pokok keluarganya sudah tercukupi. Apabila kebutuhan pokok keluarga belum terpenuhi, orang tersebut dibebaskan untuk wajib membayar zakat. Merekalah yang seharusnya mendapat zakat.

5. Terbebas Dari Utang

Bagi orang yang memiliki utang dan jika utang tersebut diubah menjadi harta belum memenuhi nisab, maka orang tersebut tidak wajib mengeluarkan zakat maal.

6. Berumur 1 Tahun (Haul)

Harta yang dizakatkan haruslah yang masa kepemilikannya minimal 1 tahun. Harta tersebut berlaku bagi harta simpanan, hasil perdagangan, perhiasan, dan hewan ternak. Hasil pertanian seperti buah-buahan, gandum, atau beras tidak masuk ke dalam kriteria haul.

Jenis-jenis Zakat Mal

Ada beberapa jenis harta atau benda yang bisa dijadikan zakat. Apa saja itu Sobat Cahaya Islam? Berikut adalah jenis-jenis dari zakat maal:

  • Hewan Ternak

Hewan ternak bisa dijadikan untuk zakat mal, di antaranya ayam, domba, kambing, dan sapi.

  • Emas dan Perak

Perhiasan atau harta yang terbuat dari emas dan perak bisa dizakatkan.

  • Hasil Pertanian

Meliputi semua jenis hasil pertanian seperti beras, jagung, sayuran, umbi-umbian, buah-buahan, dsb.

  • Harta Jual Beli atau Perniagaan

Harta dari hasil jual beli seperti makanan, perhiasan, pakaian, perabotan, dll.

  • Barang Temuan

Harta karun atau barang temuan bisa dikeluarkan sebagai zakat maal.

  • Zakat Profesi

Merupakan zakat dari hasil profesi atau pekerjaan yang sudah mencapai nisab.

Sobat Cahaya Islam, itulah pengertian dari zakat mal dan jenis-jenisnya. Zakat adalah rukun Islam yang ke-4. Artinya, setiap muslim harus menunaikan zakat sebab hukumnya adalah wajib bagi orang-orang yang mampu.

 

 

 

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY