Warga LDII Cikeusik Melakukan Panen Perdana Padi Gogo

0
108
Warga LDII Cikeusik melakukan panen perdana

Warga LDII Cikeusik melakukan panen perdana – Aryadi selaku ketua kelompok Tani  Neglasari bersama petani lainnya yang merupakan Warga LDII Cikeusik melakukan panen perdana padi gogo pada Sabtu (5/4). Panen tersebut merupakan bagian dari upaya LDII untuk mendukung ketahanan pangan di Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten.

LDII juga berkomitmen untuk menanam padi gogo, sebagai panen perdana. Aryadi menambahkan, pertanian padi gogo telah mencakup pengembangan ekonomi umat melalui berbagai inisiatif. Misalnya saja seperti usaha bersama serta usaha berbasis koperasi.

Warga LDII Cikeusik Melakukan Panen Perdana

Selain sektor pangan, Aryadi dan petani juga akan berinovasi dalam pengelolaan ketahanan pangan bersama melalui Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) padi gogo. Beliau menjelaskan bahwa padi gogo memungkinkan tumbuh lebih baik menjadi lebih efisien dan surplus.

Berikut ini sudah ada beberapa fakta mengenai Warga LDII Cikeusik melakukan panen perdana yang perlu Sobat Cahaya Islam pahami, antara lain:

1. Memudahkan Petani dalam Bercocok Tanam di Lingkungan Kebun Sawit

Padi gogo ini akan memudahkan petani dalam bercocok tanam di lingkungan kebun sawit. Selain itu, untuk meningkatkan pendapatan keuangan para petani bersama masyarakat.

Ia juga ingin menanam padi gogo di sela-sela tanaman sawit, dan mampu panen rata-rata 2-3 ton per hektar.

2. 100 hektar akan Ditanami Padi Gogo

Rinciannya, dari 200 hektare lahan kebun sawit tersebut, 100 hektar akan ditanami padi gogo. Sementara itu, dari luas lahan tersebut, 25 hektar di antaranya akan Kelompok Tani Neglasari kelola.

Sedangkan, sisanya dikelola tiga kelompok tani lainnya. Lahan tersebut mulai tanam pada masa musim hujan antara bulan November serta Desember.

Warga LDII Cikeusik melakukan panen perdana

3. Inovasi Teknologi dan Meningkatkan Keuangan Para Petani Sawit

Ia bersama dengan Kelompok Tani Neglasari menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian dan Direktorat Jenderal Pertanian terkait, Pemprov Banten, Pemkab Pandeglang, dan para penyuluh pertanian,

Sebab, hasilnya sangat bagus, sekitar 2-3,5 ton per hektar. Keberhasilan ini menjadi inovasi teknologi serta meningkatkan keuangan para petani sawit.

4. Memberikan Kontribusi bagi Ketahanan Pangan dan Ekonomi Nasional

Warga LDII bersama petani juga optimis dapat memberikan kontribusi bagi ketahanan pangan dan ekonomi nasional.

Menurutnya, kerja sama tersebut menjadi bukti, sinergi pada sektor pertanian. Hal ini dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat luas.

Sedangkan, di tempat terpisah, Ketua DPW LDII Banten, Dimo Tono Sumito, mengatakan ketahanan pangan bukan hanya sekedar produksi. Namun, juga mencakup pengolahan, distribusi, sampai peningkatan nilai tambah produk pangan.

Hal ini menjadi langkah konkret untuk menciptakan ekosistem pangan yang berkelanjutan.

5. Peluang Besar Bagi Masyarakat untuk Mengembangkan Usaha Berbasis Syariah

Dimo menambahkan, LDII dapat melihat ketahanan pangan sebagai peluang besar bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha berbasis syariah. 

Bahkan, ia juga terus mendukung program ketahanan pangan termasuk yang dilakukan warga LDII di Kecamatan Cikeusik bersama masyarakat petani sawit. Terutama, untuk mengembangkan pemanfaatan lahan yang ditanami padi gogo.

Jadi, harapannya program Warga LDII Cikeusik melakukan panen perdana dapat terus berlanjut di masa depan sehingga membuat perekonomian warga lebih stabil.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY