Pengurus Pusat Pemuda PUI Gelar Diskusi Keumatan dan Kebangsaan

0
56

Pengurus Pusat Pemuda PUI ini turut menggelar diskusi keumatan serta kebangsaan dengan tema “Pemuda dalam Ekosistem Pemerintah Indonesia 2024-2029” tepat di Aula Utama Gedung Pimpinan Pusat PUI, Jakarta, Sabtu (5/10/24).

Diskusi tersebut tentu dihadiri oleh berbagai tokoh nasional serta pemuda dari berbagai latar belakang organisasi Islam. Acara ini tentunya menjadi ruang strategis untuk membahas peran pemuda dalam menghadapi tantangan bangsa di era pemerintahan Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.

Pengurus Pusat Pemuda PUI Gelar Diskusi

Dalam sambutannya, Ujang Falahuddin Assofari, Ketua Umum PP Pemuda PUI, menekankan betapa pentingnya peran pemuda sebagai agen perubahan serta pilar utama dalam ekosistem pemerintahan.

Pengurus Pusat Pemuda PUI

Ujang mengungungkap bahwa pemuda tidak boleh hanya menjadi seorang penonton dalam perjalanan bangsa. Sobat Cahaya Islami harus aktif berperan dalam segala bidang, baik itu di pemerintahan, ekonomi, maupun sosial.

1. Berkomitmen untuk Melahirkan Kader-kader

Pengurus Pusat Pemuda PUI juga telah berkomitmen untuk melahirkan kader-kader yang tidak hanya paham agama. Namun, juga mampu memimpin bangsa menuju kemajuan serta keadilan.

Diskusi ini merupakan bentuk kontribusi dalam memberikan ide serta solusi bagi masa depan Indonesia yang lebih baik di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam sambutan dan arahannya, Ketua Presidium Majelis Ormas Islam (MOI), KH Nazar Haris MBA, menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah serta organisasi masyarakat dalam membangun bangsa.

Pemuda merupakan ujung tombak dari perubahan. Sejarah Islam sendiri sudah membuktikan bahwa gerakan perubahan banyak sekali dimulai dari pemuda.

Baik itu, di masa Nabi Muhammad SAW maupun di masa-masa setelahnya. Di Indonesia, Sobat Cahaya Islami akan melihat peran pemuda dalam perjuangan kemerdekaan sampai reformasi.

Kini, sudah saatnya pemuda terlibat aktif dalam ekosistem pemerintahan untuk membawa kebijakan yang berpihak pada umat dan bangsa. Majelis Ormas Islam sendiri akan siap mendukung peran pemuda dalam pembangunan nasional.

2. Peran Umat Islam dalam Ekosistem Politik

Dalam diskusi tersebut, Prof Dr Didin S Damanhuri, Guru Besar IPB dan Paramadina, juga turut membahas peran umat Islam dalam ekosistem politik dari zaman Nabi sampai saat ini. Bahkan, tantangan yang akan dihadapi di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Pengurus Pusat Pemuda PUI

Ekosistem umat Islam ini sebenarnya telah berkembang secara dinamis sejak masa Rasulullah SAW. Pada masa beliau, umat Islam sendiri juga membangun sebuah masyarakat yang adil.

Hal ini berlandaskan syariat serta akhlak mulia. Saat ini, dalam konteks Indonesia, Sobat Cahaya Islami akan menghadapi tantangan modernisasi, globalisasi, dan digitalisasi.

Tantangan tersebut perlu sekali peran aktif dari seluruh elemen umat. Hal ini termasuk pemuda, untuk menciptakan kebijakan publik yang sejalan dengan prinsip-prinsip keadilan sosial dan keberlanjutan ekonomi.

Didin mengungkapkan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dihadapkan pada peluang untuk memperkuat posisi umat Islam dalam kebijakan nasional. Pemerintahan Prabowo sendu turut membawa visi yang besar dalam pembangunan nasional.

Di mana menempatkan pemuda sebagai aset bangsa. Di sinilah pentingnya kolaborasi antara pemerintah, umat, serta pemuda dalam menciptakan berbagai ekosistem yang inklusif dan berkeadilan. Pemuda juga harus siap menghadapi tantangan tersebut dengan ilmu serta integritas yang tinggi.

3. Wadah Kontribusi Pemuda Bagi Bangsa

Sebagai moderator, Ahmad Gabriel, selaku Wakil Ketua Umum PP Pemuda PUI, menekankan pentingnya diskusi tersebut sebagai wadah kontribusi pemuda bagi bangsa.

Diskusi ini merupakan salah satu wujud nyata dari tanggung jawab kita sebagai pemuda untuk turut serta menyusun gagasan serta kebijakan yang relevan dengan perkembangan zaman.

Sobat Cahaya Islami akan berada di titik, di mana pemuda harus mengambil peran lebih besar dalam pengambilan keputusan di tingkat nasional.

Harapannya, dari diskusi tersebut akan lahir rekomendasi penting yang bisa disampaikan kepada pemerintah sebagai bentuk kontribusi nyata Pemuda PUI untuk negeri.

Diskusi yang berlangsung selama tiga jam tersebut tentunya turut peserta ikuti dengan antusias. Bahkan, juga didiskusikan bersama oleh puluhan peserta lainnya. Baik itu, dari kalangan aktivis pemuda, akademisi, sampai pejabat pemerintah.

Harapannya, acara tersebut dapat menjadi langkah awal kepeloporan yang oleh Pengurus Pusat Pemuda PUI awali dalam ekosistem pemerintahan Indonesia di era baru.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY