Sisi Romantis Rasulullah – Sebagai utusan Allah, Nabi Muhammad memiliki banyak sisi yang bisa menjadi teladan untuk kita semua. Salah satunya adalah sisi romantis beliau. Meski sibuk dengan tugasnya berdakwah, namun Rasulullah tetap menunjukkan sikap romantis terhadap istri-istri beliau. Penasaran bagaimana romantisnya Rasulullah? Simak di sini!
Rasulullah Tidak Pernah Kasar Terhadap Istrinya
Saat ini, banyak sekali terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sebagai sosok yang romantic dan berakhlak mulia, tentu saja Rasulullah tidak pernah berlaku kasar kepada istrinya, baik dalam ucapan maupun perbuatan, seperti menyinggung perasaan, memukul, dll. Sebagaimana hadits sahih riwayat Ibnu Majah berikut ini:
مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ خَادِمًا لَهُ وَلاَ امْرَأَةً وَلاَ ضَرَبَ بِيَدِهِ شَيْئًا
“Rasulullah tidak pernah memukul pembantu dan perempuan (istri). Tidak pernah dia memukul siapapun.” (1)
Maka, jika kita ingin menjadi suami yang romantis, kita bisa mulai dengan tidak bersikap kasar terhadap istri. Sebaliknya, jika kita masih suka kasar terhadap istri, sulit untuk menjadi pasangan yang romantis.
Rasulullah Sering Makan Berdua dengan Istri
Salah satu sikap romantis yang kerap ditunjukkan seorang suami ke istrinya adalah mengajaknya makan berdua. Dan Rasulullah telah mencontohkan ini sebelumnya. Salah satu buktinya adalah hadits dari ‘Aisyah di bawah ini:
كُنْتُ أَشْرَبُ وَأَنَا حَائِضٌ، ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيَّ فَيَشْرَبُ وَأَتَعَرَّقُ الْعَرْقَ وَأَنَا حَائِضٌ ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيَّ
“Saya minum air pada sebuah gelas saat haid, lalu menyerahkannya ke Rasulullah. Tiba-tiba beliau menaruh bibirnya persis di bekas tempat saya minum. Saat saya maka sepotong daging, lalu saya serahkan sisanya ke Rasulullah, beliau juga menaruh bibirnya persis di bekas gigitan saya.” (2)
Tak hanya makan berdua, Rasulullah malah minum dengan gelas yang sama, dan menghabiskan daging yang istrinya makan. Apalagi saat itu ‘Aisyah sedang haid, namun Rasulullah tetap bersikap romantis terhadapnya.
Sisi Romantis Rasulullah: Mencium Istrinya


Rasulullah punya kebiasaan romantis yakni mencium istrinya. Dengan kebiasaan ini, rumah tangga beliau selalu mesra. ‘Aisyah berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَبَّلَ بَعْضَ نِسَائِهِ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ
“Sungguh Rasulullah mencium salah satu istrinya kemudian pergi sholat, dan dia tidak berwudhu lagi.” (3)
Jadi, mulai sekarang kita para laki-laki harus membiasakan diri mencium istri. Misalnya adalah sebelum berangkat kerja dan ketika pulang kerja.
Rasulullah Gemar Memuji Istrinya


Kita semua tahu bahwa perempuan suka mendapat pujian. Kelihatannya, mudah untuk memuji perempuan. Tapi, banyak suami yang belum bisa melakukannya. Padahal, pujian sekecil apapun akan bisa membuat istrinya bahagia. Salah satu kalimat pujian yang pernah Rasulullah berikan untuk istrinya adalah:
فَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ
“Keutamaan ‘Aisyah dibanding perempuan lain adalah seperti keutamaan roti campur daging (tsarid) di atas seluruh makanan.” (4)
Itulah beberapa kisah romantis Rasullullah. Beliau tahu betul bagaimana mempertahankan kemesraan. Cara-cara di atas sangat patut untuk kita teladani untuk membuat rumah tangga semakin mesra.
Referensi:
(1) Sunan Ibn Majah 1984
(2) Sahih Muslim 300
(3) Sunan Ibn Majah 502
(4) Sahih al-Bukhari 5428