Jangan Menunda Taubat – Sobat Cahaya Islam, hidup di dunia ini penuh dengan ujian dan godaan. Setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Sebenarnya, Allah pasti menerima taubat manusia selama masih hidup di dunia.
Namun, yang menjadi masalah besar adalah ketika seseorang menunda-nunda taubat. Padahal, kematian tidak pernah menunggu kesiapan manusia. Tidak ada satu pun yang tahu kapan ajal akan datang, dan saat itu tiba, tidak ada yang bisa mengundurkannya.
Jangan Menunggu Taubat, Ajal Tidak Bisa Ditunda!
Banyak orang yang ingin menikmati masa mudanya dengan “nakal”. Mereka berkata bahwa mereka akan bertaubat setelah tua nanti. Padahal, tidak ada satu pun manusia yang tahu akan ajalnya. Dan jika ajal sudah datang, siapa yang bisa menundanya?
Allah SWT berfirman:
فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
“Maka apabila ajal mereka datang, mereka tidak dapat menundanya barang sesaat pun dan tidak (pula) dapat memajukannya.” (1)
Sobat Cahaya Islam, menunda taubat merupakan tipu daya setan. Setan selalu membisikkan, “Masih ada waktu, nanti saja taubat.” Tanpa kita sadari, waktu terus berlalu, usia semakin bertambah, sementara dosa semakin menumpuk.
Ketika kematian datang, tidak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki diri. Lebih baik menyesal dari sekarang daripada menyesal setelah mati. Pasalnya, tidak ada gunanya menyesal setelah datangnya kematian karena kita tidak bisa Kembali lagi ke dunia.
Allah Menghapus Dosa Orang yang Mau Bertaubat


Sebagian orang, khususnya ahli maksiat, menganggap bahwa mereka sudah terlalu banyak dosa. Mereka merasa tidak pantas untuk bertaubat dan beribadah karena sudah terlambat. Ini juga merupakan tipu daya setan. Padahal, tidak ada kata terlambat untuk bertabat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ
“Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa.” (2)
Meninggalkan taubat sama artinya dengan membiarkan diri dalam bahaya besar. Allah membuka pintu taubat selebar-lebarnya, tetapi hanya sampai ajal tiba atau matahari terbit dari arah barat. Setelah itu, taubat tidak akan diterima lagi.
Oleh karena itu, mari kita gunakan kesempatan yang masih ad aini untuk memperbanyak istighfar dan meminta maaf kepada orang lain. Jangan pernah mengulangi kesalahan-kesalahan di masa lalu dan perbanyaklah amal sholih untuk menebus dosa-dosa kita.
Bagaimana Cara Bertaubat Benar?
Taubat tidak cukup hanya dengan lisan. Taubat sejati melibatkan tiga hal: penyesalan mendalam, berhenti dari perbuatan dosa, dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya. Jika dosa berkaitan dengan hak sesama manusia, maka wajib juga meminta maaf dan mengembalikan hak tersebut.
Sobat Cahaya Islam, mari kita gunakan sisa umur ini untuk memperbanyak taubat. Jangan terpedaya dengan panjang angan-angan. Dunia ini sementara, akhirat adalah tempat kembali yang kekal.
Setiap dosa yang tidak disertai taubat akan menjadi beban berat di hari kiamat. Karena itu, mumpung pintu taubat masih terbuka, marilah kita kembali kepada Allah dengan hati yang bersih.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-Nya yang bersegera dalam bertaubat dan mendapatkan husnul khatimah. Aamiin.
Referensi:
(1) QS. An-Nahl: 61
(2) HR. Ibnu Majah no. 4250