

Najwa Shihab – Baru-baru ini nama Najwa Shihab mencuat di pemberitaan media nasional karenakan debat sengitnya bersama Munarman, eks jubir FPI. Persinggungan tersebut ada dalam acara Talkshow Mata Najwa yang bertajuk “Teror Untuk Siapa?”.
Dalam beberapa video yang sudah di unggah di YouTube, sangat terlihat jelas bagaimana respon Munamarman menanggapi pertanyaan pembawa acara. Hingga sekarang video tersebut sudah banyak di tonton ratusan ribu rakyat Indonesia.
Sobat Cahaya Islam, berbicara dan bersilang pendapat sependapat seperti Najwa Shihab adalah hal yang lumrah. Di karenakan manusia memiliki berbagai argumentasi sesuai pemahaman yang di miliki. Hanya saja, yang tidak di perbolehkan dalam Islam yakni ketika sebuah pembicaraan sampai mengundang adanya perdebatan. Terlebih perdebatan itu di lakukan bukan dalam rangka mencari sebuah kebenaran.
Apakah Najwa Shihab sengaja memancing perdebatan? Bagaimana cara menghindari debat sengit dalam pembicaraan?
Munculnya video debat Najwa Shihab, memungkinkan ia di anggap sebagai pemantik perdebatan. Hanya saja, tidak bisa di salahkan secara keseluruhan karena memang termasuk tuntutan sebagai seorang moderator acara.
Bahkan, seorang moderator yang handal akan mampu menguak sebuah misteri yang ada di balik ucapan sang narasumber. Pun, acara tersebut di dapuk untuk mencari sebuah kebenaran yang bisa menjadi penjelasan bagi publik.
Namun, yang perlu di ketahui yakni bagaimana seorang moderator dapat menghindari debat sengit dengan lawan bicara. Islam secara tegas melarang berjidal (debat) hanya untuk memamerkan kekuatan intelektualitas.
Bahkan hal tersebut akan menjerumuskan hambaNya pada jurang kesombongan diri. Hal ini tentu saja akan menodai kebaikan. Lantas, bagaimana cara untuk menghindari perdebatan yang sengit dalam Islam? Simak ulasannya di bawah ini.
1. Menanamkan Pola Pikir Islami
Sebagai seorang manusia, sudah selayaknya menancapkan pemahaman Islami dalam diri. Termasuk pemahaman terkait larangan dalam sebuah perdebatan.
Shahih Al-Bukhari, dari hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ
“Orang yang paling di benci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya.” (HR. Bukhari, no. 4523; Muslim, no. 2668)
Jika sudah mengetahui hal ini, sudah selayaknya seorang muslim menghindari bahkan juga ikut mengabarkan pada sesama muslim lainnya.
2. Berusaha untuk mencari Kebenaran
Dalam sebuah perdebatan, hendaknya di awal membuat kesepakatan bahwa hasil dari diskusi adalah sebuah kebenaran (Haq) bukan mencari pembenaran.
Hal ini akan menjadi sebuah pagar pembatas agar antar lawan bicara tidak sampai saling mengukuhkan pendapat. Selain itu, diskusi yang di lakukan akan lebih produktif di bandingkan hanya sekedar saling bersilang pendapat tanpa hasil akhir.


3. Mengumpulkan Informasi
Dalam hal berdiskusi, sebaiknya kedua pihak mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Khususnya informasi terkait topik yang akan di perbincangkan.
Hal ini akan mengurangi resiko bersilang pendapat, karena kedua pihak sama – sama memahami apa yang sedang di bicarakan. Selain itu, alangkah lebih baik jika argumentasi di sampaikan berdasarkan dalil yang Shahih.


Nah Sobat Cahaya Islam, itu tadi beberapa cara yang bisa kita lakukan supaya terhindar dari debat sengit seperti yang di alami oleh Najwa Shihab.
Alangkah lebih baik jika bersilang pendapat dihindari, supaya tidak menimbulkan pertikaian bahkan berujung pada hati yang mendendam. Bagi yang sudah terlanjur melakukannya, semoga Allah SWT mengampuninya.