Beragama Sebatas Ikut-ikutan, Apakah Sah dan Apa Akibatnya?

0
94
Beragama Sebatas Ikut-ikutan

Beragama Sebatas Ikut-ikutan – Di Indonesia, setiap warga negara wajib punya agama. Pasalnya, agama adalah keyakinan yang akan menjadi pedoman hidup seseorang. Tapi, bagaimana jika seseorang hanya ikut-ikutan dalam memilih agamanya? Hal ini sudah lazim terjadi, termasuk bagi pemeluk agama Islam. Lalu, apakah beragama seperti itu sah? Dan apa konsekuensinya?

Bolehkah Beragama Sebatas Ikut-ikutan?

Umumnya, ketika seseorang lahir di dunia, ia akan mengikuti sekelilingnya, termasuk dalam beragama. Misalnya, anak dari pasangan muslim kebanyakan akan Bergama Islam juga. Hal ini sangat lumrah dan Rasulullah juga pernah bersabda:

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلاَّ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Tidaklah setiap anak terlahir kecuali dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanya-lah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (1)

Berdasarkan dalil hadits sahih di atas, maka orang yang ikut-ikutan (taklid) beragama, beragamanya tetap sah. Akan tetapi, ia wajib mempelajari ajaran agamanya. Misalnya, anak yang berasal dari pasangan muslim harus belajar Al-Qur’an dan hadits agar tahu kalau agama yang ia peluk adalah benar.

Agama Bukanlah Menurut Angan-angan

Islam merupakan agama yang ilmiah dengan dasar Al-Qur’an dan sunnah. Artinya, Islam bukanlah agama yang berdasar angan-angan atau prasangka semata. Allah telah menegaskan karakteristik agama seperti sebagaimana dalam firman-Nya:

لَيْسَ بِاَمَانِيِّكُمْ وَلَآ اَمَانِيِّ اَهْلِ الْكِتٰبِ

“(Agama) itu bukanlah menurut angan-anganmu dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab.” (2)

Dalam prinsip syariat Islam, terkadang ada sesuatu yang tidak masuk akal. Tapi, jika Rasulullah telah mengajarkannya, kita sebagai umat muslim wajib membenarkannya tanpa perlu mencari tahu hal tersebut masuk akal atau tidak.

Itulah yang namanya ittiba’ mengikuti Rasulullah. Begitulah keilmiahan ajaran agama Islam, di mana segala sesuatunya harus berdasarkan ilmu, baik dari Al-Qur’an maupun sunnah.

Akibat Hanya Ikut-ikutan Beragama

Orang yang ikut-ikutan beragama tidak akan mengilmui agamanya. Orang yang seperti ini akan memperoleh kesulitan saat malaikat bertanya di alam kubur kepadanya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah menjelaskan bahwa di dalam kubur, malaikat akan memperlihatkan wajah Nabi Muhammad dan menanyakan kepada setiap hamba tentang beliau.

Jika hamba tersebut mengenal dan mengakui bahwa Muhammad adalah Rasulullah, malaikat akan memperlihatkan tempatnya di surga. Tapi jika hamba tersebut tidak mengenali Rasulullah, malaikat akan menyiksanya.

Begitu mengerikan nasib mereka yang hanya ikut-ikutan dalam beragama. Oleh karena itu, hendaknya kita sebagai umat muslim tidak asal taklid saja, tapi juga harus menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Pasalnya, beragama tanpa ilmu bisa membuat amal-amal yang dilakukan tertolak. Mudah-mudahan kita mendapat kemudahan dalam belajar agama Islam dan semakin yakin bahwa agama Islam adalah satu-satunya agama yang Allah ridhai. Aamiin.


Referensi:

(1) Sahih al-Bukhari 4775

(2) Q.S. An-Nisa 123

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY