A to Z Tentang Mengelola Emosi Sesuai Ajaran Islam

0
78
A to Z Tentang Mengelola Emosi Sesuai Ajaran Islam

Mengelola Emosi – Beberapa kali tim cahayaislam nemu reels atau video fyp tiktok yang cukup miris. Dimana seorang anak (kebanyakan remaja, dan bahkan beberapa udah gede dewasa) TANTRUM! Perihal yang sebenernya remeh temeh. Bahkan beberapa kasus ada yang sampai melakukan kekerasan kepada orang lain. Lebih buruk lagi, pada orang tua. Ada juga video yang nunjukin soal kesedihan yang berlarut larut. Ada pula video orang yang tone deaf curhat merasa dirinya paling menderita karena satu hal kecil nggak ia dapetin. Sobat cahayaislam pasti bertanya tanya deh, kenapa sih orang orang ini? – Singkatnya ialah mereka nggak punya kapabilitas baik dalam mengelola emosi mereka.

Mengelola emosi dengan baik adalah aspek penting dalam hidup kita lho. Dan dalam ajaran Islam, Rasulullah juga banyak banget ngajarin soal ini. Gimana nggak ya, soalnya emosi yang tidak terkendali dapat membawa pada perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Islam sebenernya udah kasih kita panduan yang jelas tentang bagaimana mengelola emosi agar tetap sesuai dengan prinsip-prinsip moral dan spiritual.

Mengelola Emosi Pertama: Mengendalikan Ghadab (Amarah) dengan Sabar, Lemah lembut dan Pemaaf

Kalo kita bicara soal emosi manusia, bisa banyak ya. Karena emosi manusia bisa mencakup banyak rasa (kek nano nano, haha). Yang paling deket ya emosi amarah. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya menahan amarah. Marah adalah emosi yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat membawa pada tindakan yang merugikan. Islam mengajarkan untuk menahan marah dan bertindak dengan kesabaran.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ “‏ لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ ‏”‏‏.‏

“Orang kuat bukanlah yang pandai berkelahi, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya saat marah.” (HR. Bukhari – 6114)

Langkah Praktis yang bisa kita lakuin? Tentukan Sikap dulu kita udah tanya nih beberapa alim ulama. Banyak yang mereferensikan bahwa Rasulullah SAW sendiri menyarankan agar orang yang marah segera mengambil wudhu, mengubah posisi (misalnya, jika berdiri, maka duduk), atau bahkan berbaring untuk meredakan amarah. Beberapa juga mewanti agar DIAM. Tidak memutuskan sesuatu ataupun melakukan sesuatu yang gegabah, karena bisa jadi akan menyesal kemudian.

Melatih Kesabaran dan Bersikap Lemah Lembut dan Memaafkan – Satu hal dan norma penting dalam ajaran islam itu ya Sabar. Kesabaran adalah salah satu sifat yang sangat dianjurkan dalam Islam. Jadi kudu udah jadi Core Value kita ini mah. Dengan sabar, seseorang mampu mengelola emosinya dengan lebih baik, tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, dan lebih mampu menghadapi kesulitan dengan tenang. Dalm hidup kita bakal nemu banyak banget hal yang bikin marah pastinya. Kesabaran dalam menghadapi ujian adalah kunci untuk mendapatkan rahmat Allah.

Dalam ilmu Fikih Islam mengajarkan untuk bersikap lemah lembut dalam berinteraksi dengan orang lain, termasuk ketika menghadapi situasi yang memicu emosi negatif. Memaafkan adalah bagian dari pengelolaan emosi yang penting dalam Islam. Memaafkan bukan hanya memberikan kedamaian bagi orang lain, tetapi juga bagi diri sendiri. Mungkin marah kita karena jengkel pada orang sikap orang lain. Kita harus belajar untuk tidak mengambil hati pada semua hal. Kita ga bisa kontrol orang lain, apa yang mereka ucap dan lakukan. Yang kita bisa lakukan ya filtering aja.

Mengelola Emosi Kesedihan & Kecemasan

Siapa sih orang di dunia ini yang hidupnya happy terus? Nggak ada deh! Sedih dan cemas adalah emosi yang manusiawi. Ketika menghadapi kesedihan atau kecemasan, Islam mengajarkan untuk selalu bersandar pada Allah melalui doa, dzikir, dan shalat. Ini membantu menjaga ketenangan batin dan mengelola emosi dengan lebih baik. Kalo ada sobat Cahayaislam yang lagi tenggelam dalam kesedihan atau kecemasan, maka inget baik baik:

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

QS Al-Baqarah 2:286: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

Praktik Tafakkur (Merenung) + Istighfar Merenung tentang ciptaan Allah dan kebesaran-Nya dapat membantu menenangkan hati dan mengurangi beban emosional. Lakukan kontemplasi dan introspeksi diri secara mendalam untuk mengatur emosi yang berkaitan dengan kesedihan dan kecemasan. Sobat cahaya islam juga bisa bersihkan hati dengan istighfar. Dengan sering beristighfar dan bertobat, seseorang membersihkan hati dari beban dosa dan perasaan bersalah, yang sering kali menjadi sumber kecemasan dan emosi negatif lainnya.

Mencari Jalannya Syukur – Hal lain yang bisa kita lakuin soal emosi sedih atau cemas ya mencari jalannya syukur. Kembangin rasa syukur untuk mengurangi emosi negatif dalam kesedihan dan kecemasan. Rasa syukur membantu seseorang untuk fokus pada nikmat dan hal-hal positif yang telah diberikan Allah, yang dapat mengurangi kecenderungan untuk merasa marah, iri, atau sedih berlebihan.

Menghindari Perkataan yang Menyakitkan – Kalo kata orang orang bijak kan, kata kata kita adalah doa. Mengelola emosi juga berarti menjaga lisan dari perkataan yang dapat melukai diri sendiri atau orang lain. Rasulullah SAW mengajarkan untuk berbicara yang baik atau diam. Dalam ilmu psikologi, kata kata yang kita ucapkan pada diri sendiri bisa jadi sebuah afirmasi. Yang seiring berjalannya waktu kalau kita terus ucapkan, maka pada akhirnya akan membentuk karakter diri kita secara nyata sesuai dengan perkataan itu. Jadi hati hati kalo ngomong ya.

***

Kenapa Mengelola Emosi Penting?

Jadi pada akhirnya, mengelola emosi sangat penting. Kalo bisa ada hukumnya, maka ya wajib. Hal ini tak lain dan tak bukan karena dengan pengelolaan emosi yang baik, kita bisa (1) Menjaga Hubungan Sosial yang Harmonis pula. Emosi yang tidak terkendali bisa merusak hubungan sosial. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga ukhuwah (persaudaraan) dan harmoni dalam masyarakat.

Di sisi lain, secara tidak langsung. Ketika kita bisa mengelola emosional side kita dengan baik. Kita bakal (2) Lebih Mendekatkan Diri kepada Allah & Bisa mencegah Dosa / Perbuatan yang Merugikan. Dengan mengelola emosi sesuai dengan ajaran Islam, seseorang mendekatkan dirinya kepada Allah dan mendapatkan ketenangan batin. Emosi yang tidak terkontrol dapat membawa seseorang pada tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti menyakiti orang lain, berbohong, atau bertindak tidak adil. Semoga Bermanfaat ya!

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY