Orang yang Kufur Nikmat akan Mendapatkan Balasan Neraka

0
57
orang yang kufur nikmat akan mendapatkan balasan

Orang yang kufur nikmat akan mendapatkan balasan – Dalam Islam, orang yang kufur nikmat akan mendapatkan balasan dari Allah karena termasuk perbuatan tercela. Sikap tidak terpuji ini sebaiknya Sobat hindari. Kufur nikmat artinya seseorang yang sudah mendapatkan banyak kenikmatan dari allah, namun menyalahgunakannya dengan berbuat maksiat.

Memahami Pengertian Kufur Nikmat

Imam Al Ghazali mengartikan kufur nikmat sebagai perbuatan manusia yang menggunakan kenikmatan dari Allah pada hal-hal yang tidak diridhai. Kufur nikmat adalah lawan dari mensyukuri kenikmatan dari Allah. 

Rasa syukur yaitu menampakkan pengaruh nikmat yang Allah berikan kepada seorang hamba dengan keimanan. Sobat bisa dikatakan bersyukur bisa memenuhi tiga unsur berikut ini:

  • Meyakini bahwa semua nikmat yang Sobat rasakan berasal dari Allah.
  • Lisannya selalu memuji Allah.
  • Anggota badan Sobat gunakan untuk beramal sholeh. 

Ketika tidak mampu mencapai tiga hal tersebut, maka termasuk kufur nikmat. Seringkali Sobat menjumpai orang menyandarkan nikmat selain dari Allah. Contohnya, ketika seseorang berada dalam kesulitan, tiba-tiba mendapatkan pertolongan dari teman. 

Namun dalam hatinya terpikirkan bahwa jika tidak ada temannya, mungkin nasibnya akan lebih buruk. Pemikiran tersebut keliru karena nikmat pertolongan hanya datang dari Allah. Hanya saja Allah menjadikan sebab datangnya seseorang sebagai perwujudan pertolongan. 

Sudah sepatutnya Sobat harus bertawakal kepada Allah sebagaimana ayat berikut ini:

Mereka mengetahui nikmat Allâh, kemudian mereka mengingkarinya1

Orang yang Kufur Nikmat akan Mendapatkan Balasan

Ada beberapa penyebab kufur nikmat, seperti kurang bersyukur, pengaruh lingkungan, dan ketidakpuasan diri. Ketika Sobat terlalu fokus pada apa yang ingin dimiliki, terkadang lupa bersyukur atas yang sudah ada. Lingkungan juga memberikan pengaruh Sobat menjadi pribadi yang kufur nikmat.

Berada di lingkungan yang kompetitif atau materialistis seringkali menghadirkan rasa selalu kekurangan. Namun, patut Sobat ingat bahwa orang yang kufur nikmat akan mendapatkan ganjaran. Begitu juga dengan orang yang selalu tidak puas hati cenderung jatuh pada kufur nikmat. 

Berikut ini ciri-ciri orang yang kufur nikmat yang harus Sobat hindari:

  • Tidak pernah merasa puas dengan keadaan, sehingga mencari sesuatu yang lebih besar.
  • Sering mengeluh, baik tentang kehidupan, pekerjaan, maupun harta bendanya. 
  • Kurang mengapresiasi usaha orang lain karena tidak mengakui peranan orang lain dalam keberhasilannya.

Pada dasarnya, segala nikmat yang seorang hamba dapatkan akan dipertanyakan di akhirat kelak. Apakah benar Sobat sudah mensyukuri atau justru menjadi orang yang kufur nikmat. Sebab, orang yang kufur nikmat akan mendapatkan balasan dari Allah sebagaimana hadits berikut:

Sungguh nikmat yang akan ditanyakan pada hamba pertama kali pada hari kiamat kelak adalah dengan pertanyaan: “Bukankah Kami telah memberikan kesehatan pada badanmu dan telah memberikan padamu air yang menyegarkan?2

Orang yang kufur nikmat akan mendapatkan balasan berupa:

1.     Kehilangan Berkah

Salah satu balasan nyata bagi umat yang kufur nikmat yaitu kehilangan berkah dalam hidup. Meskipun memiliki banyak harta, namun tidak ada ketenangan dan kebahagiaan yang hadir dalam hidup. 

orang yang kufur nikmat akan mendapatkan balasan

2.     Tidak Ada Kebahagiaan

Kufur nikmat juga cenderung membuat kehidupan Sobat tidak puas dan hampa tanpa kebahagiaan. Sobat akan selalu merasa kurang dan tidak menemukan kebahagiaan sejati.

3.     Merasa Jauh dari Allah

Kufur nikmat akan menjauhkan seorang hamba dari Allah. Ketika tidak ada lagi rasa syukur atas nikmat Allah, maka hubungan dengan Sang Pencipta semakin renggang.

Orang yang kufur nikmat akan mendapatkan balasan dengan kehilangan berkah, tidak mendapatkan kebahagiaan dan jauh dari Allah. Cara terbaik menghindari kufur nikmat yaitu dengan selalu merefleksi diri dan fokus kepada hal-hal positif. 


  1. (QS : An-Nahl:83) ↩︎
  2. (HR. Tirmidzi no. 3358. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih) ↩︎

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY