Menyikapi ujian – Ikhlas dapat diartikan sebagai sikap atau perilaku dimana kita membersihkan hati agar menuju kepada Allah SWT saja. Sehingga kita menyerahkan segala sesuatu kepada ketetapan dan kuasa-Nya. Hanya saja, menerapkan keikhlasan tentu bukan hal yang mudah. Terlebih saat kita menghadapi cobaan yang membuat kita nyaris berputus asa.
Dalam perjalanan hidup, kita pasti akan dihadapkan pada ujian atau cobaan. Ujian yang datang pun bisa dalam berbagai bentuk, seperti berupa kegagalan, kehilangan, atau cobaan-cobaan yang sulit kita pahami sebagai manusia biasa. Namun, dalam setiap ujian itu, terdapat pelajaran berharga yang hanya bisa kita temukan melalui sikap ikhlas.
Menyikapi Ujian dengan Ikhlas, Ini Hikmahnya Menurut Islam
Menyikapi ujian dengan ikhlas tentunya inilah yang diajarkan oleh islam. Namun pada kenyataannya, menerapkan sikap tersebut tentu memerlukan keyakinan dan keteguhan hati. Terlebih jika kita masih sering berprasangka buruk kepada rencana-rencana yang sudah Allah tetapkan. Seperti yang tercermin dalam ayat Al Quran mengenai anjuran untuk bersikap ikhlas.
۞ قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dalam ayat ini, Allah melarang kaum muslimin untuk berputus asa. Itu artinya, Allah menginginkan kita untuk bersabar dan ikhlas dengan segala ujian serta apapun yang kita hadapi dalam hidup.
Lalu tahukah sobat CahayaIslam, menyikapi ujian dengan ikhlas begini hikmahnya menurut islam.
Menjadi Dekat Dengan Allah SWT
Ujian atau cobaan seolah tanda atau panggilan dari Allah SWT untuk mendekatkan diri pada-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
Dalam setiap ujian, Allah mengajak kita untuk merenungi dan menyadari kadar iman yang sebenarnya. Sikap ikhlas hadir ketika kita tidak hanya bersyukur dalam kesenangan, tetapi juga bersabar dan ikhlas ketika ujian datang.
Memberi Ketenangan Hati
Ikhlas menjadi sebuah cahaya untuk memberikan kita penerangan saat berada dalam ujian dan cobaan. Ketika hati menerima segala cobaan dengan ikhlas, maka setiap langkah yang diambil tentu tidak lagi menyebabkan kekecewaan saja. Ikhlas membawa ketenangan hati untuk kita.
Mengubah Pandangan Tentang Cobaan
Ketika kita menyikapi ujian dengan ikhlas, kita belajar untuk melepaskan beban kekhawatiran dan percaya sepenuhnya pada rencana-Nya. Keikhlasan adalah kunci untuk membuka pintu-pintu kebaikan yang tersembunyi di balik ujian, menjadikan setiap cobaan sebagai tangga menuju kesempurnaan iman.
Menyikapi ujian – Dalam setiap kejadian yang terjadi dalam hidup kita, baik kesenangan maupun kesedihan semuanya terdapat hikmah dibaliknya. Begitu juga saat kita menyikapi ujian dengan ikhlas, terdapat hikmah-hikmah yang luar biasa.
Catatan Kaki:
(1) – Surat Az-Zumar Ayat 53
(2) – Surat Al-‘Ankabut Ayat 2-3