Hari Pria Internasional – Tak banyak orang tahu bahwa ada beberapa momen penting dan menjadi peringatan di tanggal 19 November 2023. Peringatan tersebut di antaranya, Hari Toilet Sedunia, Hari Jurnalis Internasional, dan masih banyak lagi. Selain itu, ada juga peringatan Hari Pria Internasional di tanggal 19 November.
Sesuai dengan namanya, Hari Pria yang diperingati skala internasional mencakup berbagai hal yang berkaitan laki-laki. Di momen ini, sepatutnya masyarakat sadar akan pentingnya fisik, mental dan peranan pria. Bagi Sobat Cahaya Islam yang baru mendengar peringatan tersebut, bisa simak informasinya di bawah ini.
Peringatan Hari Pria Internasional
Hari Pria Internasional awalnya diperingati pada bulan Februari di setiap tahunnya di seluruh dunia. Peringatan satu ini berfokus terhadap kesehatan pria, meningkatkan kualitas hubungan antar gender, sampai mempromosikan maskulinitas yang positif. Hari Pria secara internasional pertama kali digagas oleh Thomas Oaster di tahun 1990 islam.
Kala itu, ia mengundang berbagai organisasi dari Australia, Amerika Serikat, dan Malta untuk menggelar event Hari Pria Internasional. Beranjak dari situ, peringatan Hari Pria sukses diselenggarakan sampai dua tahun berturut-turut. Tetapi di tahun 1995, Oaster menghentikan event Hari Pria karena jumlah peserta yang kian sedikit.
Kemudian di tahun 1999, Jerome Teelucksingh menghidupkan kembali Hari Pria Internasional. Ia mengubah tanggal peringatan menjadi 19 November yang sekaligus memperingati hari kelahiran ayahnya.
Kedudukan Laki-Laki di Mata Islam
Sobat Cahaya Islam, berbicara tentang peringatan Hari Pria Internasional, tentu tak lepas dari kedudukan kaum laki-laki dalam islam. Memang, cara pandangan masyarakat terhadap perbedaan pria dan wanita masih menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Terlebih di era sebelum kedatangan islam, anak perempuan adalah sebuah aib dan tak dikehendaki orang tua.
Hal itu menjadi bukti sejarah bahwa di masa lalu, kaum perempuan seperti tersisihkan dari kehidupan masyarakat sosial. Setelah itu, datanglah ajaran islam melalui Nabi Muhammad SAW yang melarang tradisi tersebut. Bahkan islam sejak dulu mengajarkan tentang kesamaan antara perempuan dan laki-laki.
Dalam islam, terdapat pandangan tersendiri terhadap kedudukan laki-laki, di antaranya:
1. Kaum yang Memiliki Hak Tersendiri
Sobat, islam menetapkan terdapat hak-hak bagi kaum pria dan wanita yang terjamin sesuai ajaran agama. Pada dasarnya, semua yang menjadi hak laki-laki juga menjadi hak perempuan. Ini berlaku dari segi harta, agama, kehormatan, akal dan jiwanya.
Baik laki-laki atau perempuan semuanya terjamin serta dilindungi oleh syariat islam. Hal tersebut sejalan dengan firman Allah SWT:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ١٣
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.” (QS. Al Hujurat: 13)
2. Laki-Laki Pemimpin Wanita
Walaupun terdapat hak yang sama, tetap ada perbedaan mendasar antara laki-laki dan wanita. Salah satunya yakni laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan seperti yang tertuang dalam,
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.” (QS. An-Nisa’ Ayat 34)
Dalam aspek apapun termasuk rumah tangga, sejatinya laki-laki harus melindungi dan memimpin wanita atau istrinya. Sebagai imam dalam keluarga, laki-laki juga perlu memberdayakan istrinya sesuai ajaran agama. Dari fungsi itulah lahir hak dan kewajiban antara suami ataupun istri.
Sobat Cahaya Islam, Hari Pria Internasional membuktikan bahwa laki-laki juga termasuk kaum yang patut dihargai dan diperhatikan. Semoga saja, bagi Sobat pria harus menjadi pemimpin dan pribadi yang baik dalam kehidupan.