Dalil Menyakiti Hati Wanita – Kaum hawa merupakan salah satu makhluk yang amat istimewa. Seperti yang Sobat Cahaya Islam tahu, wanita memiliki hati yang sensitif, sehingga mudah tersakiti.
Namun, hal demikian hendaknya dijauhi, karena menyakiti hati wanita tentunya bukanlah hal yang baik. Lalu, adakah dalil yang menguatkannya? Mari kita simak ulasan berikut!
Dalil Menyakiti Hati Wanita
Tidak sedikit, kaum laki-laki menyakiti hati wanita, baik mengecewakan atau pun semacamnya. Hal demikian hendaknya harus diperhatikan sebaik mungkin, karena kaum wanita sangatlah istimewa. Bahkan, dalam Al-Quran pun dikhususkan pembahasannya terkait wanita.
Islam mengajarkan untuk saling menghargai, baik sesama wanita atau pun pria. Semua manusia harus hidup rukun dan damai. Pada dasarnya, semua makhluk sama, yang membedaknnya hanyalah bentuk keatqwaannya pada Allah SWT. Berikut ini beberapa dalil menyakiti hati wanita yang cukup berkaitan erat.
1. Dalil Naqli
Pertama, terdapat dalam dalil naqli yakni dalam Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 83:
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu, bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Akan tetapi, kamu berpaling (mengingkarinya), kecuali sebagian kecil darimu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.”
2. Dalil Aqli
Berikutnya, terdapat pula dalail aqli yang berkaitan dengan dalil menyakiti hati wanita. Sobat Cahaya Islam dalam kitabnya Musnad Ahmad diterangkan secara detail terkait kedudukan seorang kaum wanita. Adapun haditsnya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا رَوْحٌ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي حَفْصَةَ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنِ ابْنِ حَزْمٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ دَخَلَتْ عَلَيَّ امْرَأَةٌ مَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا فَأَطْعَمْتُهَا تَمْرَةً فَشَقَّتْهَا بَيْنَهُمَا وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا شَيْئًا فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ مَنْ ابْتُلِيَ مِنْ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ صُحْبَتَهُنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنْ النَّارِ
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Rauh, berkata Muhammad bin Abi Hafshah dari Ibnu Syihab dari Ibnu Hazm dari Urwah dari Aisyah berkata, ‘Ada seorang wanita yang yang menemuiku beserta dengan dua orang anak perempuannya. Saya memberinya sebuah kurma, lalu ia suapkan di antara mereka berdua dan ia tidak makan sedikit pun darinya.’ Ketika Rasulullah SAW menemuiku dan aku ceritakan hal itu kepadanya, beliau bersabda, “Barang siapa yang diuji dengan anak perempuan, kemudian ia dengan baik mengurusnya maka mereka akan menjadi penghalang dari neraka.”
Seorang wanita merupakan sosok yang hendaknya diberikan nasihat dengan cara yang baik. Hendaknya menunjukkan kasih saying serta dijauhkan dari kekerasan. Kaum laki-laki hendaknya bisa memperlakukan wanita dengan baik.
Ketika seorang muslim menyakiti muslim lainnya, maka akan mendapatkan laknat dari Allah SWT sebagaimana yang difirmankan dalan Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 58. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan siksa api neraka. Perbuatan yang demikian bukanlah perilaku seorang muslim.
Nah, Sobat Cahaya Islam itulah dalil menyakiti hati wanita yang hendaknya diperhatikan. Dengan demikian perlakuan terhadap kaum wanita pun bisa lebih baik. Memberikan nasihat tanpa menyakitinya.