Cara menjaga tauhid yang benar harus setiap umat Muslim pahami. Tauhid menjadi landasan utama dalam ajaran agama Islam. Umat Muslim harus percaya akan keberadaan Allah dan meyakini kalau Nabi Muhammad merupakan utusan Allah.
Menjaga Tauhid memang bukanlah perkara mudah karena harus kita lakukan secara konsisten, termasuk menghindari segala cobaan dan rintangan yang menghadang. Tauhid memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Selain itu, perlu dipahami kalau Allah adalah esa dan tidak ada Tuhan selain Allah.
Barangsiapa menjaga tauhid, maka niscaya akan masuk ke surga tanpa hisab dan tidak akan mendapatkan azab. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah strategis menjaga tauhid.
Adapun perlu diketahui terkait hal larangan menjaga tauhid yakni ada yang menghancurkan seluruh ajaran Tauhid dan ada juga yang menghancurkan Tauhid, namun masih ada kemungkinan untuk kembali ke ajaran yang sesat.
5 Cara Menjaga Tauhid Yang Benar Dan Tidak Terjerumus Lagi
Berikut ini 5 langkah menjaga tauhid dan anda tidak akan terjerumus ke aliran sesat yang bisa merugikan diri dan menambah dosa:
1.Menjauh Dari Perbuatan Syirik Atau Musyrik
Perbuatan syirik seharusnya dhindari oleh umat Muslim sebab syirik termasuk dosa besar dan menyekutukan Allah. Syirik juga salah dosa yang tidak akan diampuni kalau ada yang melakukannya dan enggan untuk bertaubat sampai akhir hayat. Hal ini sebagaimana terkandung dalam surah An-Nisa ayat 48 dan 116:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS An Nisa: 48).
Sobat Cahaya Islam, anda juga harus menjauh dari perbuatan yang bersifat riya. Perbuatan ini akan membuat akan memamerkan ibadah anda dan menunjukkan kalau anda telah melakukan amal shaleh didepan orang lain, sehingga akan memicu rasa sombong.
Sifat riya termasuk syirik kecil dan bisa saja menjerumuskan seseorang terhadap syirik besar. Oleh karena itu, umat Muslim harus menghindarinya dan tetap bersikap rendah hati.
ا يَذْهَبُ اللَّيْلُ والنَّهارُ حتَّى تُعْبَدَ اللَّاتُ والْعُزَّى، فَقُلتُ: يا رَسولَ اللهِ، إنْ كُنْتُ لأَظُنُّ حِينَ أنْزَلَ اللَّهُ: {هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ} [الصف: 9] أنَّ ذلكَ تامًّا، قالَ: إنَّه سَيَكونُ مِن ذلكَ ما شاءَ اللَّهُ
“Tidaklah hilang siang dan malam hingga Lata dan Uzza kembali disembah. Aku (Aisyah) bertanya, ”Wahai Rasulullah, dalam bagaimana dengan apa yang aku pahami dari firman Allah (yang artinya) : “Diallah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci” (QS. Shaf: 9).
Bukankah ini kesempurnaan tauhid? Rasulullah menjawab, ”Akan terjadi kesempurnaan tauhid sesuai kehendak Allah””
Perawi: Aisyah Ulama hadits: Muhammad Nashiruddin Al Albani Nama kitab: As Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah Nomor: 1 Derajat hadits: Shahih
2. Berdoa dan Meminta Bantuan Kepada Allah
Berdoa dan meminta bantuan kepada Allah sama seperti berserah diri dan bertawakal. Hal ini dapat membuat anda untuk tetap istiqomah dalam menjalankan Tauhid dan tidak terjerumus kedalam dosa yang menyesatkan. Berdoa akan membuat hati menjadi tenang, damai, dan tentram.
Meminta bantuan kepada Allah dan berserah diri akan membuat sobat cahaya Islam menjadi takut hanya kepada Allah. Misalnya, ketika sobat cahaya Islam ingin melakukan suatu perbuatan tercela, tapi merasa kalau Allah selalu mengawasi terutama adanya malaikat di sebelah kanan dan kiri tentu akan membatalkan.
Biasanya orang yang terbiasa melakukan perbuatan haram tidak pernah ada sedikitpun dalam hatinya merasa takut dengan Allah. Sebab lebih memikirkan masalah duniawi saja. Orang tidak menyekutukan Allah dan berserah diri juga akan mendapatkan syafaat dari hari Nabi Muhammad.
قلتُ يا رسولَ اللَّهِ من أسعدُ النَّاسِ بشفاعتِك يومَ القيامةِ فقال النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ لقد ظننتُ يا أبا هريرةَ أن لا يسألُني عن هذا الحديثِ أحدٌ أولى منكَ لما رأيتُ من حرصِك على الحديثِ أسعدُ النَّاسِ بشفاعتي يومَ القيامةِ من قال لا إلهَ إلَّا اللَّهُ خالصًا من نفسِهِ
“Aku (Abu Hurairah) mengatakan: wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berbahagia karena mendapatkan syafa’atmu di hari kiamat? Nabi menjawab: sungguh aku sudah mengira wahai Abu Hurairah bahwa engkaulah orang pertama yang akan menanyakannya, karena aku melihat bertapa besar semangatmu terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia karena mendapatkan syafa’atku di hari kiamat at adalah orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah jujur dari hatinya”
Perawi: Abu Hurairah Ulama hadits: Ibnu Khuzaimah Nama kitab: At Tauhid Nomor: 699/2
3. Memperdalam Ilmu Agama dan Berdakwah
Ketika ingin menjaga tauhid secara utuh maka anda harus mempelajari apa itu Tauhid. Seorang yang berilmu tentu tidak akan mudah terjerumus ke hal yang menyesatkan. Mempelajari ilmu agama tentang tauhid, kemudian anda bisa langsung melakukan dakwah.
Dakwah menjaga tauhid bisa sobat cahaya islam lakukan setelah memiliki cukup ilmu untuk mengajarkan ke orang lain terkait pentingnya Tauhid. Membantu seseorang kembali ke jalan yang benar dan menjauhi yang menyesatkan juga akan membuat sobat cahaya Islam jadi meningkatkan pahala.
4.Bergaul dengan Orang Beragama
Pergaulan biasanya akan menentukan bagaimana bersikap, lingkungan yang baik akan membuat sobat cahaya Islam tidak terjerumus ke perbuatan dosa, tapi pertemanan yang tidak baik seperti suka mabuk, melakukan perbuatan asusila, tidak pernah ibadah akan membuat sobat cahaya Islam bisa saja terjerumus.
5.Ingat Akan Kematian
Biasanya seseorang akan lebih terfokus terhadap kehidupan duniawi, namun mengabaikan kematian. Orang yang fokus terhadap kehidupan duniawi akan merasa terlena dan justru meninggalkan akhirat. Sungguh sayang sekali karena kehidupan di dunia hanya sementara.
Ketika terlena dengan duniawi akhirnya akan enggan untuk melakukan ibadah, menjauh dari ajaran Tauhid dan merasa kalau kehidupan duniawi lebih enak. Namun, ketika kematian itu ada didepan mata dan terlambat bertaubat justru akan timbul penyesalan pada akhirnya.
Menjaga tauhid memang diperlukan agar tidak terjerumus ke dalam lubang dosa menyesatkan. Harus ada keyakinan kalau Allah itu esa dan berserah diri hanya kepadanya, sehinga sobat Cahaya Islam bisa menerapkan 5 cara menjaga tauhid yang benar.