Cara mengajarkan anak tentang najis sebaiknya memang dimulai sejak dini. Sebab, Islam mengajarkan kebersihan memiliki kedudukan penting. Salah satu konsep menjaga kebersihan yaitu memahami najis sekaligus cara menyucikannya. Saat anak sudah mengenal konsep beribadah, maka wajib mengajarkan bagaimana cara terbebas dari najis.
Mengenal Apa Itu Najis dalam Islam
Dalam melaksanakan kewajiban beribadah, Sobat wajib menyucikan diri dari berbagai jenis najis. Segala sesuatu yang dianggap kotor oleh orang yang memiliki tabiat baik dan selalu menjaga diri merupakan arti dari najis. Perlu membedakan antara hadas dan najis. Terkadang Sobat menemukan najis pada pakaian, badan, hingga tempat.
Pada dasarnya najis berbentuk konkret, sedangkan hadas bentuknya abstrak dan menunjuk pada keadaan seseorang. Barangsiapa mengklaim sesuatu sebagai najis, maka wajib mendatangkan dalilnya. Berikut ini beberapa jenis najis yang harus anak pahami agar ibadah dapat Allah terima:
1. Kencing dan Kotoran Manusia
Salah satu jenis najis yaitu kotoran manusia atau kencing. Jenis najis kotoran manusia terdapat pada hadist berikut ini:
“Jika salah seorang di antara kalian menginjak kotoran (al adza) dengan alas kakinya, maka tanahlah yang nanti akan menyucikannya.” 1
Al Adza atau kotoran merupakan sesuatu yang mengganggu, seperti kotoran, batu, duri, najis. Sedangkan al adza dalam hadist tersebut merupakan benda najis, termasuk kotoran manusia.
2. Kotoran Hewan yang Dagingnya Tidak Halal
Kotoran hewan yang dagingnya tidak halal Sobat makan termasuk najis. Contoh kotoran yang termasuk najis yaitu kotoran anjing, kotoran babi, dan kotoran keledai. Hadist yang menjelaskan tentang kotoran hewan, salah satunya:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bermaksud bersuci setelah buang hajat. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Carikanlah tiga buah batu untukku.” Kemudian aku mendapatkan dua batu dan kotoran keledai. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil dua batu dan membuang kotoran tadi. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Kotoran ini termasuk najis”.” 2
Bangkai Hewan
Sebelum membahas cara mengajarkan anak tentang najis, maka perlu mengenali jenis najis dari bangkai hewan. Bangkai merupakan hewan yang mati tanpa melalui proses penyembelihan. Najis dari bangkai ini tidak berlaku untuk bangkai ikan dan belalang.
Cara Mengajarkan Anak Tentang Najis
Untuk kelancaran beribadah anak, Sobat bisa mengenalkan macam-macam najis. Berikut ini cara mengajarkan anak tentang najis agar lebih mudah dipahami:
1. Mulai Sejak Dini
Sebaiknya memperkenalkan najis kepada anak sejak dini. Contohnya, Sobat bisa menjelaskan bahwa kotoran anak atau air kencing termasuk najis. Mulailah dengan tidak membiarkan kotoran anak di mana-mana karena juga akan menjadi najis jika mengenai orang shalat.
Segera bersihkan ketika lantai terkena tinja atau air seni anak. Sejak dini biasakan anak terbiasa berada di tempat yang bersih, sehingga merasa nyaman. Tidak hanya memperkenalkan kotoran sendiri, melainkan juga jenis kotoran lainnya, misalnya yang berasal dari hewan.


2. Contohkan pada Anak
Anak adalah peniru ulung, oleh karena itu biasakan anak-anak mengerti najis sejak dini. Cara mengajarkan anak tentang najis selanjutnya yaitu dengan mencontohkan. Jika sudah bisa toilet training, Sobat bisa ajarkan anak untuk membersihkan kotorannya sendiri.
3. Sounding
Ketika anak sudah terbiasa mendengar kata najis, bahkan sejak baru lahir, biasakan untuk sounding bahwa itu kotor. Biasakan sounding ke anak bahwa kotoran itu jenis najis ini dan tidak boleh disentuh. Anak-anak akan terbiasa dan selalu mengingat kata-kata orang tua tentang beragam najis.
Setelah menyentuh najis, ajarkan harus segera membersihkannya. Melalui sounding, Sobat bisa membuat kebiasaan untuk anak-anak.


Membiasakan anak-anak mengenal berbagai jenis najis akan membantu mewujudkan ibadah yang sah sesuai syariah. Cara mengajarkan anak tentang najis tidaklah sulit. Ketika anak sudah bisa berkomunikas, Sobat bisa sounding dan mulailah sejak dini.
Melalui kebiasaan dan mencontohkan anak tentang membersihkan najis, maka akan menjadi kebiasaan baik.