Belajar Mencintai Akhirat – Sobat, kehidupan di dunia hanyalah kefaan yang nyata. Tempat kita yang sebenarnya adalah di akhirat kelak. Menyadari hal tersebut, seharunya kita mulai belajar mencintai akhirat dari serakang.
Dengan terus mengingat akhirat serta hari akhir, kita bisa lebih dekat dengan Allah. Bisa mulai meninggalkan segala perbuatan maksiat dan dosa. Bukan perkara mudah untuk mulai mencintai akhirat. Untuk itu, pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana belajar mencintai akhirat itu.
Belajar Mencintai Akhirat
Mengapa harus belajar mencintai akhirat? Ustadz Hanan Attaki menjelaskan, ini akan memberikan motivasi agar kita lebih giat beribadah untuk meraih surga-Nya.


Dalam kajiannya Ustadz Hanan memberikan penjelasan, mencintai akhirat itu bisa dimulai dengan membayangkan bahwa kita sedang berada di Surga. Menikmati segala apa yang ada di Surga.
Bayangan-bayangan ini bukan hanya angan-angan saja, tapi akan menjadi kenyataan jika waktunya sudah tiba. Karena surga bukanlah negeri dongeng, negeri fiksi, melainkan alam yang nyata sudah ada dalam Al-Qur’an, diberitakan langsung oleh Allah di bawah ini.
1. Surah An-Nisa ayat 13
“Itulah batas-batas (hukum) Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah kemenangan yang agung.” (QS. An-Nisa: 13)
2. Surah Ali Imran ayat 15
“Katakanlah, “Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta rida Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” (Al-Imran: 15)
3. Surah Az-Zumar ayat 73
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.’” (Q.S. Az-Zumar: 73).
Dengan kita berimajinasi tentang surga, mengahyati, dan mulai mencari tahu tentang surga, semoga bisa menambah kecintaan kita pada akhirat dibandingkan dunia.
Walaupun kita juga harus tetap bersungguh-sungguh dalam kehidupan dunia, tapi harus lebih semangat untuk meraih akhirat.
Karena apa yang akan kita dapatkan di akhirat, jauh lebih besar dibandingkan saat di dunia. Bahkan, sahabat Rasulullah sangat bersemangat untuk meraih akhirat. Rela kehilangan harta, rela mempertaruhkan nyawa demi kehidupan nyaman di akhirat kelak.
Mengapa bisa seperti itu? Karena sahabat nabi yakin sekali akan kehidupan akhir dan faham tentang surga.
Mereka bisa menikmati apapun, tanpa kekurangan apapun. Sahabat juga tidak akan merasa gelisah tentang rezeki hari esok, bisa menikmati hidangan lezat setiap hari, tidak merasa kekurangan harta, bisa meminta apapun dan tidak akan merasa sedih.
Hal inilah yang perlu kita tanamkan dalam diri, mulai mencintai akhirat dibandingkan dunia. Lalu mengapa ada nikmat di dunia? Ada kebahagiaan di dunia? Ada kelezatan dan hal-hal menyenangkan di dunia ini? Karena Allah ingin memberikan gambaran kepada manusia tentang surga.
Dunia hanyalah bagian kecil dari kenikmatan di Surga. Kita mendapat sedikit nikmat di dunia saja sudah bahagia bagaimana di Surga. Manusia bisa merasakan nikmat berkali-kali lipat dibandingkan ketika di dunia.
Sobat, di dunia saat acara kumpul keluarga besar pasti ada saja salah satunya yang sakit. Belum tentu tahun depan bisa berkumpul, karena salah satu anggota keluarga meninggal, nah di akhirat tidak akan ada seperti itu.
Semua kebahagiaan utuh, tidak ada yang sakit bahkan meninggal. Juga tidak ada acara mengadu nasib; dipecat dari tempat kerja, belum lulus kuliah, belum menikah, ekonomi menurun, dan hal-hal menyediakan lainnya tidak ada.
Semua manusia di Surga membahas tentang berbagai nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada mereka. Tidak ada kesedihan sedikitpun.
Ustadz Hanan Attaki menyampaikan kajian tentang belajar mencintai akhirat ini, dengan begitu baik. Jemaah sampai tak lepas dari senyum, karena membayangkan keindahan kehidupan surga. Semoga kita termasuk orang-orang yang menghuni surga-Nya Allah.