5 Alasan Batalnya Amal Ahli Ibadah Tanpa Disadari

0
50
batalnya amal ahli ibadah

Batalnya amal ahli ibadah – Niat tulus menjadi landasan penting pada setiap amal ibadah yang Sobat lakukan. Sebab, tanpa disadari, ada beberapa alasan yang menyebabkan batalnya amal ahli ibadah. Perasaan rendah diri lebih baik daripada kesombongan dari orang yang taat. Sebab, kesombongan merupakan perilaku yang Allah benci. 

Alasan Batalnya Amal Ahli Ibadah

Banyak yang mengira bahwa setiap amal ibadah selalu Allah terima, namun sejatinya tidak demikian. Saat kiamat kelak, ada golongan yang amal ibadahnya Allah tolak. Saat manusia mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatan tidak ada yang bisa berbohong. Tangan dan kaki akan menjadi saksi amal dan perbuatan manusia di hari kiamat.

Syarat sahnya amal ibadah akan Allah terima yaitu ikhlas dan ittiba. Keikhlasan akan memurnikan maksud dan tujuan beribadah kepada Allah, sedangkan ittiba yaitu meneladani atau mencontoh Rasulullah. Tugas seorang hamba tidak berhenti ketika telah menyelesaikan amal ibadah, melainkan mempertahankan pahala agar tidak sia-sia. 

Seikhlas apapun Sobat beribadah, tetap saja ada potensi terhapusnya amal ibadah. Berikut ini beberapa perkara yang membuat amal ibadah tidak diterima Allah:

1.     Bangga Terhadap Diri Sendiri

Ujub merupakan perasaan kagum terhadap diri sendiri dan termasuk salah satu penyakit hati paling berbahaya dalam Islam. Bengga terhadap diri sendiri akan mengakibatkan batalnya amal ahli ibadah. Riya dan pamer muncul ketika Sobat merasa bangga terhadap amal ibadahnya sendiri. 

Contohnya, Sobat menunjukkan kepada orang lain ibadah sholat, puasa atau sedekah. Salah satu hadist yang menjelaskan apa itu perbuatan ujub berbunyi:

Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri1

Ketika Sobat bisa dengan mudah melaksanakan sholat tahajud, maka jangan langsung memandang remeh orang yang sulit bangun malam. 

2.     Menyakiti Kaum Muslimin

Alasan penyebab batalnya amal ahli ibadah selanjutnya yaitu menyakiti kaum muslimin. Orang bangkrut merupakan umat yang datang saat kiamat membawa pahala shalat, puasa dan zakat, namun suka mencaci maki. Begitu juga orang yang menuduh orang lain atau memakan harta orang lain, maka orang-orang terzalimi yang akan mendapatkan pahala.

3.     Menyebut Kebaikan dan Menyakiti Hati Penerima

Pahala sedekah akan hilang, jika Sobat menyebut-nyebut dan menyakiti hati dari si penerima. Ketika menyebut-nyebut kebaikan diri sendiri, maka kebaikan telah rusak, sebagaimana hadist berikut ini:

Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tiga orang yang tidak akan diajak bicara, tidak dilihat dan tidak disucikan oleh Allah pada hari kiamat dan bagi mereka azab yang sangat pedih”. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sejumlah tiga kali. Abu Dzar berkata : Mereka kecewa dan merugi wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan: Orang yang menjulurkan pakaiannya sehingga di bawah mata kaki, menyebut-nyebut kebaikan dan orang yang menjual barangnya dengan sumpah palsu2

Hadit tersebut mengingatkan bahwa Islam mementingkan menjaga perasaan orang lain yang menerima sedekah. Islam memberikan keutamaan lebih untuk orang-orang yang memilih bersedekah secara diam-diam. Batalnya amal ahli ibadah karena menyebut-nyebut kebaikan bertentangan dengan golongan yang mendapatkan naungan Allah saat kiamat tiba. 

4.     Meremehkan Mukmin yang Berdosa

Persoalan yang bisa mengurangi atau menghapus pahala amalan yaitu meremehkan mukmin. Contohnya, mengatakan bahwa si X tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah dengan menyebut individu tersebut. 

batalnya amal ahli ibadah

5.     Menyekutukan Allah

Ketika Sobat berbuat syirik kepada Allah, maka akan terhapus amalan, sehingga tidak mendapatkan pahala dan balasan. Sebab, kesyirikan merupakan pelanggaran paling fatal. Pelaku syirik tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah. 

Memahami alasan batalnya amal ahli ibadah sangat penting agar apa yang Sobat lakukan selama ini tidak sia-sia. Tidak semua amal ibadah yang Sobat lakukan dapat Allah terima. Oleh karena itu, penting menjaga sikap dan hati agar beribadah hanya karena Allah.


  1. (HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1802) ↩︎
  2. (Shahih Muslim: 1/102 no: 106) ↩︎

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY