Apakah miskin itu takdir Allah – Sobat Cahaya Islam, jika melihat keadaan di sekitar kita sering melihat ada orang yang hidup berkecukupan dan ada pula yang hidup dalam keterbatasan. Hal tersebut sering menimbulkan pertanyaan, apakah miskin itu takdir Allah yang tidak bisa kita ubah? Ataukah kita memiliki peluang untuk mengubah nasib melalui usaha dan doa?
Islam telah memberikan jawaban jelas mengenai hal ini melalui Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Islam juga mengajarkan bahwa Allah SWT telah menentukan rezeki setiap hamba-Nya. Namun, bukan berarti seseorang harus pasrah tanpa berusaha. Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Dia akan memberi kalian rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi No. 2344).
Hadits ini menegaskan bahwa meskipun takdir telah Allah tetapkan, usaha tetap menjadi bagian penting dalam mencari rezeki. Sebagaimana perumpamaan yang tertulis di atas berupa rezeki burung. Walaupun ketika pergi sang burung lapar, saat pulang ia kembali dalam keadaan kenyang. Begitu pula dengan rezeki manusia, kita harus bertawakal.
Apakah Miskin Itu Takdir Allah? Begini Pemahaman dalam Islam
Sobat Cahaya Islam, mengenai takdir dan usaha, hal tersebut telah Islam jelaskan dengan pemahaman yang seimbang. Namun, terdapat beberapa poin yang perlu kita pahami dengan saksama, yaitu:
1. Allah Menentukan Rezeki, Tapi Manusia Harus Berusaha
Allah SWT telah menetapkan rezeki setiap makhluk, namun Islam mengajarkan agar manusia tetap bekerja keras. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm: 39).
Ayat ini menegaskan bahwa usaha memiliki peran besar dalam menentukan kehidupan seseorang. Semakin kita berusaha keras, maka akan semakin dekat dengan apa yang ingin kita capai. Begitu pula dengan rezeki, perlu usaha untuk menjemputnya, tidak hanya dengan diam saja.
2. Ujian Hidup Adalah Bentuk Kasih Sayang Allah
Kemiskinan dan kekayaan merupakan ujian hidup dari Allah SWT. Sebagian orang mendapat ujian dengan kelapangan harta, sementara yang lain mendapat ujian berupa keterbatasan. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah menguji hamba-Nya dengan harta. Barang siapa yang ridha, maka baginya keridhaan Allah, dan barang siapa yang murka, maka baginya kemurkaan Allah.” (HR. Tirmidzi No. 2323).
Hal ini menunjukkan bahwa keadaan ekonomi seseorang bukan hanya takdir, tetapi juga bentuk ujian dari Allah. Meskipun banyak yang beranggapan bahwa ujian hidup adalah kemiskinan, sebenarnya kekayaan juga termasuk ujian.


Bagaimana kita akan menggunakan harta tersebut. Kita gunakan untuk kebaikan atau hanya untuk foya-foya semata. Terlebih saat ini marak sekali tren flexing di sosial media. Semua amal perbuatan kita di dunia tercatat oleh malaikat dan akan Allah minta pertanggung jawaban kelak di akhirat.
3. Doa dan Sedekah Dapat Mengubah Takdir
Dalam Islam, doa memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah keadaan seseorang. Tidak hanya itu, sedekah juga menjadi salah satu cara untuk memperlancar rezeki. Rasulullah SAW bersabda:
“Sedekah tidak akan mengurangi harta, tetapi justru menambah keberkahan di dalamnya.” (HR. Muslim No. 2588).
Dengan bersedekah, seseorang tidak hanya membantu sesama, tetapi juga memperbesar peluang rezeki yang lebih baik. Sedekah memiliki banyak keutamaan yang bisa kita rasakan kita melakukannya dengan tulus dan ikhlas.
Banyak orang yang bertanya-tanya tentang takdir kaya dan miskin menurut Islam dan apakah mungkin mengubahnya. Islam mengajarkan bahwa meskipun Allah telah menentukan segala sesuatu, manusia tetap memiliki kesempatan untuk berusaha dan berdoa agar kehidupannya menjadi lebih baik.
Satu hal yang perlu kita ingat yaitu Jangan pernah merasa putus asa dalam menghadapi kesulitan hidup. Yakinlah bahwa setiap ujian datang bersama solusi dan pertolongan dari Allah SWT.
Sobat Cahaya Islam, apakah miskin itu takdir Allah? Jawabannya adalah ya, tetapi dengan catatan bahwa manusia memiliki peran untuk berusaha dan berdoa. Allah SWT telah memberikan jalan bagi setiap hamba-Nya untuk memperbaiki kehidupan, baik melalui kerja keras, doa, maupun sedekah.