Apakah kotoran kucing najis – Siapa yang tidak suka kucing? Kucing merupakan salah satu jenis hewan yang menggemaskan. Bahkan banyak umat Islam yang memeliharanya, namun apakah kotoran kucing najis?
Kucing termasuk jenis hewan yang sering berkeliaran di tengah masyarakat dan bahkan sangat disayangi Rasulullah. Akan tetapi, kotoran kucing dianggap najis atau tidak mengundang berbagai pendapat yang berbeda dari para ulama.
Apakah Kotoran Kucing Najis?
Perlu Sobat Cahaya Islam ketahui, kucing termasuk hewan yang suci, baik bulu hingga air liurnya. Meskipun demikian, hewan berkaki empat satu ini haram untuk kita makan terutama dalam ajaran Agama Islam.
“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melarang memakan setiap hewan buas yang bertaring.” (HR. Bukhari No. 5530 dan HR. Muslim No. 1932)
Sering berkeliaran dan tinggal bersama manusia merupakan salah satu alasan mengapa kucing masuk kategori sebagai hewan suci. Tentu saja, apabila hewan seperti kucing statusnya najis kulit atau air liurnya bisa sangat memberatkan (masyaqqah).
“Kucing itu tidaklah najis, sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. Abu Daud No. 75 dan HR. Tirmidzi No. 92)
Apakah kotoran kucing najis? Kotoran kucing hukumnya adalah najis termasuk air kencing dan muntahannya. Pasalnya, kucing termasuk hewan yang haram dimakan lantaran hewan bertaring.
Meskipun demikian, kucing juga dianggap hewan suci sehingga memiliki hukum najis pada beberapa bagian. Seperti air liur, air yang keluar dari hidung, bulu, keringat, hingga jilatan makan atau minum kucing adalah tidak najis.
Apa Saja Kebiasaan Rasulullah dalam Memelihara Kucing?
Mengapa kucing termasuk hewan suci? Karena kucing hidup berkeliaran dan tinggal bersama manusia. Selain itu, kucing termasuk hewan kesayangan Rasulullah karena pernah memeliharanya dan melakukan sejumlah kebiasaan.
1. Memperlakukan Kucing secara Lemah Lembut
Sobat Cahaya Islam, kucing merupakan salah satu hewan yang memiliki keutamaan dalam Agama Islam. Bahkan Rasulullah mencontohkan kepada umat dengan memelihara kucing bernama Muezza.
Salah satu kebiasaan Rasulullah adalah memperlakukan kucing kesayangannya dengan lemah lembut. Pada waktu Rasul hendak mengambil jubah tetapi Muezza tidur di atasnya, lantas Rasul menggunting bagian jubah yang tidak kucing beliau tiduri agar tidak membangunkannya.
2. Mengelus Kepala Kucing
Sebagai hewan suci, apakah kotoran kucing najis? Sebenarnya beberapa bagian dari tubuh kucing tidak najis. Akan tetapi, air kencing, kotoran, serta muntahan si anabul ini hukumnya najis.
Meskipun demikian, ada beberapa bagian tubuh kucing yang dianggap suci sehingga menjadi hewan kesayangan Rasulullah. Rasulullah sangat menyayangi Muezza dan kerap mengelus kepala kucing peliharaannya tersebut.
3. Menggendong Kucing di Paha Kaki
Bahkan ada kebiasaan lain yang kerap Rasulullah lakukan kepada kucing kesayangannya yang bernama Muezza. Rasulullah sangat senang menggendong Muezza di pangkuannya pada beberapa kesempatan.
Termasuk ketika menghadapi tamu yang datang, Rasul juga tidak segan untuk menggendong Muezza. Muezza juga memiliki kebiasaan yang tidak kalah menggemaskan dengan mengeong ketika adzan berkumandang.
Tentu saja ada banyak kebiasaan Rasulullah pada kucing yang bisa Sobat Cahaya Islam contoh untuk sayangi kucing dengan beberapa cara ini menurut islam dan mendapatkan keutamaannya. Mulai dari mendapat pahala, dicintai makhluk langit, sebagai sedekah, dan masih banyak lagi lainnya.
Demikian sekilas tentang ulasan apakah kotoran kucing najis yang perlu Sobat Cahaya Islam ketahui. Tidak ada larangan untuk menyayangi dan memelihara kucing, namun harus mengetahui sebatas apa kucing hukumnya najis dan tidak.