Apa itu khauf – Khauf dalam ajaran Islam memiliki peranan penting karena mencakup maksa ketakutan. Apa itu khauf dapat Sobat Cahaya Islam maknai sebagai perasaan dan sikap batin manusia yang berhubungan dengan Allah. Sebab, sikap batin ini memiliki hubungan erat dengan dimensi tasawuf dalam ajaran agama Islam.
Memahami Apa Itu Khauf?
Khauf adalah ajaran dalam agama Islam yang memiliki kaitan erat keimanan sebagai seorang muslim. Mengingat pentingnya hal ini, maka Sobat Cahaya Islam wajib mengetahui bentuk-bentuk dan dalilnya. Tujuan mempelajari khauf yaitu untuk meningkatkan keimanan dan menambah wawasan seputar ajaran agama Islam.
Sikap batin ini dalam tasawuf memiliki pengertian lebih mendalam. Tasawuf merupakan dimensi mistik dalam ajaran Islam yang fokus pada pengalaman langsung. Dalam konteks tasawuf, khauf merujuk pada rasa takut seorang sufi berhubungan dengan Allah.
Dalil Tentang Khauf dalam Islam
Khauf timbul lantaran pengenalan dan cinta kepada Allah, sehingga timbul kekhawatiran jika Allah mengabaikan hambaNya. Terdapat beberapa ayat Al Quran dan Hadits yang menjelaskan tentang ciri-ciri ketakutan, antara lain:
1. Ali Imran Ayat 175
Adanya rasa takut kepada Allah sejatinya merupakan cabang ilmu tauhid yang diperuntukkan kepada Allah. Hal ini terdapat dalam surah Ali Imran ayat 175 yang berbunyi:
“Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman”.
2. HR Muslim dari Abu Hurairah
Untuk memahami apa itu khauf bisa melihat isi HR Muslim dari Abu Hurairah nomor 7155 yang berbunyi:
“Seandainya seorang mukmin mengetahui siksa yang ada di si Allah, niscaya tidak ada seorang mukmin pun yang menginginkan surga-Nya. Dan seandainya orang kafir itu mengetahui rahmat Allah, maka niscaya tidak ada seorang kafir pun yang berputus asa untuk mengharapkan surga-Nya. (Hadits Riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Shahîh Muslim, VIII/97, hadits nomor 7155).
Ketika Sobat Cahaya Islam sudah berada dalam kondisi takut, maka selalu ingat adanya azab dari Allah. Dari hadits tersebut, umat muslim akan lebih mudah memahami sikap batin ini dengan mengenali ciri-cirinya.
Di setiap langkah, ucapan, maupun tingkah laku umat muslim akan selalu ada salah atau khilaf. Nikmat Allah berupa mata untuk melihat hanya pantas untuk hal-ha yang baik. Ketika Sobat Cahaya Islam menggunakan mata untuk melihat hal yang haram, maka yang paling pantas yaitu mengembalikan mata kepada Sang Penciptanya.
Jenis Khauf yang Harus Dipahami
Seorang sufi memiliki rasa takut terutama dalam hal yang berkaitan dengan Tuhan. Berikut ini macam-macam khauf yang wajib umat muslim pahami:
1. Takut akan Hukuman dari Allah
Takut akan hukuman Allah merupakan ketakutan seorang sufi ketika melanggar ketentuan Allah. Sufi yang selalu berpikir takut melakukan perbuatan dosa dan melanggar secara spiritual bisa memotivasi orang lain untuk meningkatkan ketaatan dengan cara menjauhi perbuatan dosa. Segala perbuatan dari Sobat Cahaya Islam hanya bertujuan mencari keridhaan Allah.
2. Takut Terhadap Pemisahan
Memahami apa itu khauf selanjutnya berasal dari rasa cemas karena tidak bisa mencapai tujuan tertinggi dalam hal hubungan dengan Allah. Seorang muslim yang taat pasti mengalami ketakutan ketika tidak bisa mewujudkan penyatuan dengan Allah. Rasa takut jenis ini muncul akibat dari rasa kerinduan untuk menyatu dengan Sang Pencipta.
Kecemasan yang timbul akibat keresahan tidak bisa mengatasi hambatan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam tasawuf, rasa takut harus Sobat Cahaya Islam imbangi dengan raja’. Raja’ merupakan harapan bahwa Allah memiliki sifat Maha Pengasih dan Penyayang.
Sebab, dalam perjalanannya, seorang hamba akan berusaha mencapai kesimbangan antara raja’ dan khauf. Untuk mencapai keseimbangan dua hal tersebut, maka harus meyakini Allah akan memberikan kasih sayang dan pengampunan.
Memahami apa itu khauf akan membantu umat Islam meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Sikap batin ini merupakan bagian dari tasawuf harus dimaknai secara mendalam untuk mencapai kesimbangan dalam konteks agama.