Tanda Hati Keras: Waspadai Gejalanya!

0
27
Tanda Hati Keras

Tanda Hati Keras – Sobat Cahaya Islam, hati manusia bukan sekadar organ fisik. Allah menyebut hati sebagai pusat keimanan dan ketaatan. Bila hati bersih, maka seluruh amal ikut bersih. Sebaliknya, jika hati mengeras, maka seseorang akan sulit menerima kebenaran meski kebenaran berada di depan matanya.

Sayangnya, banyak orang tidak sadar bahwa hatinya mulai mengeras. Oleh karena itu, mari kita kenali beberapa tanda hati yang sudah keras, agar kita bisa segera memperbaikinya sebelum terlambat.

Tanda Hati Keras: Sulit Tersentuh Ayat Al-Qur’an

Pertama, hati yang keras tidak mudah tersentuh oleh ayat-ayat Al-Qur’an. Padahal Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan penyejuk jiwa. Jika seseorang membaca Al-Qur’an tetapi hatinya tetap kosong, maka ia perlu curiga terhadap kondisi batinnya. Bahkan, dalam surah Al-Hadid ayat 16, Allah memperingatkan:

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوٓا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah?” (1)

Ayat ini menjadi cambuk bagi siapa saja yang sering membaca Al-Qur’an tanpa merasakan getaran iman di dada.

Meremehkan Dosa-Dosa Kecil

Kemudian, tanda berikutnya muncul saat seseorang mulai meremehkan dosa kecil. Ia berkata, “Ah, cuma ini saja.” Padahal dosa kecil yang terus dilakukan akan menumpuk dan menutupi hati. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذَنْبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذَنْبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ فَقَالَ بِهِ هَكَذَا

“Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan ia duduk di bawah gunung yang akan menimpanya, sedangkan orang fajir menganggap dosanya seperti lalat yang lewat di hidungnya.” (2)

Orang yang hatinya lembut akan takut kepada dosa sekecil apapun. Sebaliknya, orang yang hatinya keras justru merasa biasa saja.

Tanda Hati Keras: Tidak Menangis dalam Doa dan Shalat

Selain itu, tanda hati keras juga terlihat saat seseorang sulit menangis saat berdoa atau shalat. Air mata bukan ukuran keimanan, tetapi hati yang hidup pasti mudah lembut saat mengingat Allah. Bila seseorang bisa tertawa terbahak saat menonton film, namun tidak mampu menangis di hadapan Allah, maka ada yang salah dengan hatinya.

Selanjutnya, perhatikan saat diri mulai malas melakukan amal shalih. Hati yang keras membuat seseorang berat untuk bersedekah, malas shalat malam, atau enggan membaca Al-Qur’an. Padahal semua itu termasuk makanan hati. Jika hati tidak diberi asupan ruhani, maka ia akan mati perlahan.

Berat Beramal dan Senang Mendengar Ghibah dan Fitnah

Terakhir, hati yang keras akan menikmati ghibah dan fitnah. Lidahnya ringan mencela orang lain, telinganya senang mendengar aib orang, dan pikirannya selalu mencari kesalahan sesama. Orang semacam ini tidak akan peduli pada nasihat, karena hatinya telah membatu.

Sobat Cahaya Islam, jika salah satu dari tanda-tanda ini sudah kita rasakan, maka jangan diam. Segeralah istighfar, perbanyak dzikir, dan perkuat ibadah. Hati yang keras bisa menjadi lembut bila kita bersungguh-sungguh memperbaikinya. Jangan tunggu sampai hati benar-benar mati, karena saat itu, nasihat sebaik apapun tidak akan mampu menembusnya.


Referensi:

(1) Q.S. Al-Hadid: 16

(2) HR. Bukhari no. 6308

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY